Terbit: 9 March 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Olahraga setelah begadang? Ya, banyak dari mereka yang begadang atau masih terjaga di malam hari demi pekerjaan atau sekadar menikmati hiburan, seperti pekerja lembur, petugas rumah sakit, penjaga minimarket, nonton televisi, atau aktivitas lainnya. Bagi beberapa orang, olahraga bukanlah halangan untuk tetap dilakukan meskipun kurang tidur. Wajarkah belum tidur tapi olahraga? Simak penjelasannya berikut ini.

Bolehkah Berolahraga Setelah Begadang? Cek Jawabannya di Sini!

Bolehkah Olahraga Setelah Begadang?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Warwick menyebutkan jika berolahraga setelah begadang ternyata berbahaya bagi tubuh.

Jika tidur kurang dari enam jam dan tetap berolahraga, maka risiko terkena penyakit jantung atau terkena kematian mendadak yang berkaitan dengan serangan jantung bisa meningkat hingga 50 persen. Sebagai informasi, kurang tidur saja dapat meningkatkan risiko stroke dan kematian hingga 15 persen.

Sementara menurut pakar kesehatan dr. Andreas Prasadja, dari RS Mitra Kemayoran Jakarta, menyebutkan bahwa jika seseorang kurang tidur, maka tubuh akan lebih banyak mengalami peradangan yang akan meningkatkan berbagai masalah kesehatan kronis seperti:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Penyakit jantung
  3. Obesitas
  4. Diabetes
  5. Fisik dan daya tahan tubuh menurun drastis

Kondisi tubuh yang sangat lemah, kata dr. Andreas, tentu akan sangat kurang bijak jika kita gunakan untuk berolahraga yang membutuhkan energi cukup banyak. Alih-alih memaksakan diri untuk berolahraga setelah begadang, ada baiknya memulihkan diri dengan beristirahat.

Anda juga bisa mengalihkan waktu berolahraga dari pagi hari menjadi sore hari saat tubuh lebih bugar atau lebih fit alih-alih olahraga setelah begadang. Dengan demikian, risiko untuk terkena masalah kesehatan juga semakin rendah.

Bahaya Begadang Lainnya bagi Tubuh

Selain dampak begadang yang telah disebutkan di atas, berikut ini beberapa bahaya begadang bagi tubuh:

1. Sulit Konsentrasi

Idealnya tidur yang cukup setidaknya enam hingga delapan jam setiap malam. Anda harus cukup istirahat untuk membuat tubuh berfungsi dengan baik. Ketika istirahat yang cukup, otak akan mengatur ulang semua informasi. Sementara ketika begadang atau tidur larut malam, Anda mungkin akan bangun terlambat dan mungkin mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi atau sulit fokus pada saat bekerja.

2. Menurunkan Daya Ingat

Ketika Anda ngantuk setelah tadi malam begadang, Anda masih harus tetap bekerja pada pagi harinya. Dampak buruknya, Anda akan merasa pusing dan tidak dapat mengingat apapun dengan mudah dan cepat saat beraktivitas .

3. Masalah Pencernaan

Bakteri usus memiliki apa yang disebut “jam fisiologis”, yang akan berubah secara teratur dengan siang dan malam. Jika Anda begadang, bakteri usus dan jumlah bakteri akan tidak seimbang. Itu artinya perut Anda bekerja secara tidak normal.

4. Risiko Penyakit Jantung

Ketika Anda terbiasa tidur larut malam, hormon, kortisol, dilepaskan dalam tubuh. Hormon ini meningkatkan tekanan darah. Anda mungkin dapat mengembangkan penyakit seperti hipertensi dan penyakit jantung.

5. Risiko Penyakit Mental

Dampak begadang membuat Anda tidak cukup istirahat dan sering mengalami stres daripada orang yang cukup tidur. Jika terus menerus begadang, mungkin dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi.

Ketika ada sesuatu dalam pikiran atau memiliki masalah dengan tidur, mungkin Anda akan lebih bergantung pada obat tidur. Kondisi ini mungkin akan meningkatkan stres.

6. Masalah Kulit

Bahaya begadang berikutnya adalah berpengaruh pada kesehatan kulit. Mungkin Anda akan memiliki masalah kulit seperti kulit kering, kulit kusam, dan sensitivitas kulit.

Sementara mereka yang tidur cukup dan teratur, manfaatnya akan melembapkan kulit agar terhindar dari kulit sensitif, kering, dan bersisik.

Cara Memulihkan Tubuh Setelah Begadang

Setelah mengetahui bahaya begadang, penting untuk melakukan pemulihan setelah terjaga sepanjang malam. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu memulihkan tubuh setelah begadang:

1. Asupan Vitamin B

Saat Anda bekerja sepanjang malam, tubuh menggunakan lebih banyak vitamin B-termasuk B12, yang merupakan salah satu sumber energi utama tubuh Anda.

Selain merasa lelah pada esok harinya, berkurangnya vitamin B12 dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti gangguan fungsi kognitif dan suasana hati yang buruk secara keseluruhan.

Jadi, konsumsi makanan sumber B12 seperti daging sapi, atau Anda bisa mengonsumsi suplemen vitamin B.

2. Konsumsi Suplemen Ginseng

Kortisol adalah hormon steroid yang diproduksi oleh kelenjar adrenalin tubuh yang dilepaskan sebagai respons terhadap fungsi normal sehari-hari, termasuk bangun di pagi hari.

Kadar kortisol berada di titik terendah saat tidur malam, tetapi ketika Anda masih terjaga atau begadang, kadar kortisol yang meningkat itu dapat membuat tubuh Anda dalam keadaan stres, tekanan darah yang meningkat, menyebabkan kecemasan, perubahan suasana hati, dan menurunkan respons imun.

Sebagai solusinya, ada beberapa ramuan adaptogenik yang dapat membantu mengatur kadar kortisol secara alami. Salah satunya ginseng, tanaman obat herbal yang paling populer dan efektif.

Selain mengurangi tingkat stres akibat begadang, mengonsumsi ramuan ginseng juga akan membantu mempertajam fungsi otak sehingga Anda benar-benar bisa menjadi produktif.

3. Hindari Gula dan Biji-Bijian

Makan makanan yang mengandung banyak gula dan karbohidrat memang dapat meningkatkan energi dengan cepat. Mengantuk dapat meningkatkan hasrat untuk makan makanan tersebut, yang memiliki energi jangka pendek. Tetapi, makanan yang mengandung gula, biji-bijian dan makanan berkarbohidrat tinggi lainnya dapat menyebabkan peningkatan gula dalam darah. Kondisi ini akan membuat Anda merasa lebih buruk dari sebelumnya.

Jadi, hindari makanan tersebut dan memilih makanan yang mengandung protein, serat dan lemak sehat untuk energi yang bertahan lama.

4. Minyak Kelapa

Mungkin ini tampak seperti menambah lemak dalam tubuh, dan itulah yang terjadi jika Anda mengonsumsi jenis lemak yang salah.

Sebaliknya, pilihlah minyak kelapa, dan asam lemak rantai-menengah yang akan menyuplai langsung ke hati untuk diproses dan segera diubah menjadi energi.

Bagaimana cara mengonsumsi minyak kelapa?

Gunakan sesendok minyak ke dalam smoothie, atau campurkan masing-masing 1 sendok makan minyak kelapa, madu mentah, dan biji chia, sebagai bahan bakar energi yang cepat untuk tubuh Anda.

5. Tidur Siang Lebih Lama

Terlepas dari apa yang Anda makan, obat terbaik untuk memulihkan tubuh setelah begadang adalah tidur di siang hari. Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa tidur siang singkat bisa meningkatkan kewaspadaan di siang hari, tetapi jika Anda tidur siang yang lebih lama akan lebih efektif dalam menyediakan energi dan meningkatkan fungsi kognitif.

Tidur sianglah selama 1,5 hingga 2 jam (cukup lama untuk satu siklus tidur lengkap, sehingga bangun dengan keadaan segar), dan pastikan untuk tidur sebelum jam 3 malam, atau Anda mungkin akan mengalami kesulitan untuk kembali tidur malam berikutnya.

6. Makan Makanan Sehat dan Tetap Terhidrasi

Ketika kurang tidur, tubuh mencoba untuk menghemat energi sehingga Anda mungkin tidak memiliki energi atau nafsu makan dan minum secara normal. Hindarilah makanan cepat saji dan camilan berkalori rendah yang dapat membuat Anda merasa kurang berenergi.

Jadi, olahraga setelah begadang tidak dianjurkan. Sebaiknya lakukan beberapa tips di atas untuk memulihkan tubuh setelah begadang. Jika mengalami gajala setelah sering begadang, konsultasikanlah dengan dokter ya, Teman Sehat!

 

  1. Madolyn. 2019. 12 Side Effects of Staying Up Late To Harm Your Health. https://www.balanceoflife.xyz/12-side-effects-of-staying-up-late-to-harm-your-health/. (Diakses 9 Oktober 2019)
  2. Axe, Josh. 2015. 5 Steps for Recovering After Pulling an All-Nighter. https://www.entrepreneur.com/slideshow/250301#2. (Diakses 9 Oktober 2019)
  3. Iliades, Chris. 2013. How to Recover After a Sleepless Night. https://www.everydayhealth.com/sleep/how-to-recover-after-a-sleepless-night.aspx. (Diakses 9 Oktober 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi