Terbit: 1 July 2018 | Diperbarui: 18 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Masyarakat negara tetangga Malaysia dihebohkan dengan pernikahan seorang pria berusia 41 tahun dengan gadis muda berusia 11 tahun. Banyak orang yang menganggap pernikahan ini tidak wajar, apalagi dengan fakta bahwa sang gadis ternyata dijadikan istri ketiga.

Pria 41 Tahun Menikah dengan Bocah 11 Tahun

Dilansir dari World of Buzz, bukannya merasa menjadi korban, sang gadis yang kemudian diketahui bernama Ayu sebenarnya menerima pernikahan ini dan mengaku cinta dengan suaminya.

“Banyak orang yang marah dengan pernikahanku, tapi aku tidak mau bercerai. Selama Abe (panggilan Abang untuk suami yang biasa diucapkan oleh wanita Kelantan) mencintaiku, aku bahagia,” ucap Ayu.

Gadis ini kini tidak lagi melanjutkan sekolahnya meskipun suaminya mengaku baru akan benar-benar menggaulinya dan tinggal bersama lima tahun ke depan.

Setelah ditelusuri, Ayu ternyata bukan warga negara Malaysia. Ia adalah penduduk Thailand. Berbeda dengan hukum di Malaysia yang mengatur usia termuda untuk menikah, di Thailand tidak ada hukum agama yang mengaturnya. Pernikahan Ayu dengan suaminya yang belum diketahui namanya ini dilakukan di kantor agama Sungai Golok, perbatasan Kelantan dengan Thailand, pada 18 Juni 2018 lalu.

“Sebelum Hari Raya (Idul Fitri), orang tuaku menginformasikan keinginan Abe untuk menikahiku. Aku menerimanya karena aku mencintainya. Aku sudah mengenalnya sejak lama dan anak-anaknya juga sudah seperti temanku sendiri,” ucap Ayu.

Meskipun sudah mengalami siklus menstruasi, wanita yang baru memasuki usia remaja belum benar-benar siap untuk menikah dari sisi fisik ataupun mental. Jika pertimbangannya adalah faktor fisik, tubuh wanita remaja belum benar-benar siap untuk mendapatkan kehamilan. Jika sampai mereka hamil di usia yang sangat muda, maka risiko untuk mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan akan meningkat dengan signifikan. Tak hanya membahayakan nyawa sang ibu, hal ini juga bisa membahayakan nyawa anaknya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi