DokterSehat.Com- Belakangan ini di media sosial Twitter sedang ramai unggahan dari akun Twitter @gothed tentang foto yang berisi tentang percakapan bidan yang kesal dengan pasiennya yang menolak vaksin MR. Sang pasien bahkan menyebut bidan tersebut sebagai sales vaksin MR. Unggahan pada 15 September 2018 lalu ini sudah mendapatkan lebih dari 5.300 Retweet dan lebih dari 2 ribu likes.
Dalam realitanya, vaksin MR memang masih menjadi hal yang kontroversial dan diperdebatkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh ditemukannya kandungan babi pada proses pembuatan vaksin ini. Hanya saja, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memastikan bahwa vaksin MR boleh digunakan karena dianggap sebagai salah satu perlindungan yang dibutuhkan dalam kondisi darurat.
Sayangnya, dalam unggahan di Twitter ini, terlihat jelas bahwa sang ibu menolak calon bayinya yang akan segera dilahirkan untuk divaksin MR. Secara langsung sang ibu mengirim pesan di media percakapan WhatsApp ke bidan untuk meminta buah hatinya tidak divaksin. Hanya saja, sang ibu justru menyebut sang bidan seperti sales vaksin MR sehingga membuat sang bidan tidak terima. Sang ibu juga menyebutkan bahwa meski diperbolehkan oleh MUI, baginya vaksin MR ini bukanlah hal yang darurat bagi buah hatinya.
Sang bidan pun kemudian membalas ibu tersebut dengan berkata bahwa dirinya sedih karena disebut sebagai sales vaksin. Hanya saja, ia juga menyebutkan bahwa obat bius yang nantinya dipakai untuk menjahit ibu yang baru saja melahirkan jika mengalami robek perineum ternyata juga belum dipastikan kehalalannya. Dengan menyindir, sang bidan pun menyarankan sang ibu untuk tidak dijahit karena robek perineum dianggap tidak berada dalam darurat mengingat kondisi ini tidak memicu kematian.
Sang bidan kemudian menyudahi perdebatan ini. Ia kemudian mengunggah percakapan ini di media sosial sebagai pembelajaran bagi ibu-ibu lainnya tentang pentingnya vaksin MR yang bisa melindungi anak dari cacar dan rubella yang sangat berbahaya.