Terbit: 20 February 2017 | Diperbarui: 21 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ada banyak sekali masalah kesehatan yang bisa kita dapatkan andai kita suka tidur terlalu larut. Tak hanya membuat badan menjadi terasa tidak fit dan selalu mengantuk di keesokan harinya, tidur terlalu larut juga bisa membuat kita mudah terkena stress. Namun, banyak masyarakat yang percaya jika kebiasaan tidur terlalu larut bisa berimbas buruk pada kesehatan kulit, khususnya dalam menyebabkan jerawat. Apakah memang hal ini benar adanya?

Benarkah Tidur Terlalu Larut Bisa Memicu Jerawat?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa tidur larut malam ternyata memang mampu membuat jerawat muncul pada wajah. Tanpa kita sadari, tanpa mendapatkan waktu tidur yang cukup, kita akan meningkatkan produksi hormon kortisol pada tubuh. Banyaknya hormon kortisol ini ternyata bisa membuat kulit memproduksi sebum atau minyak alami lebih banyak dari biasanya. Yang menjadi masalah adalah, produksi sebum yang berlabihan ini ternyata memang mampu membuat jerawat lebih banyak muncul.

Profesor Dermatologi dr. Gil Yosipovich, dari Wake Forest University School of Medicine, menyebutkan jika jerawat bisa disebabkan oleh banyak hal. Tak hanya karena tidak mampu membersihkan kulit wajah dengan baik, jerawat juga bisa disebabkan oleh tingginya kadar stress atau bahkan kurangnya waktu tidur. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, diketahui bahwa kurang tidur memang mampu membuat kita mudah terkena stress sekaligus meningkatkan produksi sitokin, protein yang diproduksi oleh sel-sel tubuh. Gara-gara peningkatan produksi sitokin ini, pori-pori kulit pun akan mudah mengalami penyumbatan sehingga pada akhirnya membuat jerawat lebih banyak muncul pada kulit wajah kita.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita tidak tidur terlalu larut sehingga tetap mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas demi mencegah munculnya jerawat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi