Terbit: 18 August 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Terdapat sebuah anggapan yang masih dipercaya oleh masyarakat luas dimana saat kita mengalami keracunan, ada baiknya kita segera meminum susu yang bisa berfungsi sebagai penawar racun. Sebenarnya, apakah susu memang memiliki kemampuan tersebut?

Benarkah Susu Bisa Menjadi Penawar Racun?

Pakar kesehatan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo Sp. A (K) menyebutkan bahwa susu ternyata bukan obat yang bisa mengatasi keracunan. Hanya saja, susu  memang bisa memberikan manfaat bagi mereka yang sedang mengalami keracunan, yakni dalam hal memberikan efek dilusi atau pengenceran. Sebagai informasi, jika kita mengkonsumsi banyak cairan seperti susu saat terkena keracunan, maka kadar racun di dalam tubuh juga akan semakin berkurang dan hal ini akan membuat tubuh menjadi lebih terasa enakan.

Tak hanya memberikan efek dilusi, mengkonsumsi susu saat sedang terkena keracunan bisa membantu melapisi saluran pencernaan. Susu juga mencegah timbulnya masalah penyempitan saluran pencernaan. Selain itu, kandungan laktosanya jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar juga akan membuat saluran pencernaan bisa lebih cepat mengeluarkannya. Hal ini diharapkan bisa ikut mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Sebenarnya, selain susu, kita juga bisa menggunakan air putih sebagai cairan yang dipakai untuk mengatasi keracunan mengingat kemampuan air putih dalam membilas, mengencerkan, dan mendilusi. Hanya saja, fungsi ini tidak secepat layaknya saat kita meminum susu.

Meskipun memiliki manfaat membantu mereka yang sedang keracunan, Dr. Ariani sendiri ternyata tidak merekomendasikan minum susu sebagai penawar racun saat mengalami keracunan mengingat bisa jadi racun yang masuk ke dalam tubuh lebih serius dan bisa membahayakan kesehatan. Beliau lebih merekomendasikan mereka yang terkena keracunan untuk segera dilarikan ke dokter atau rumah sakit terdekat agar bisa mendaptkan pertolongan kesehatan yang cepat dan tepat sehingga bisa membantu menyelamatkan nyawa.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi