Terbit: 3 May 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Masyarakat tanah air termasuk dalam orang-orang yang hobi mengkonsumsi makanan pedas. Tanpa adanya sambal, makanan bisa terasa hambar atau bahkan kurang nendang untuk disantap. Namun, cukup banyak orang yang tidak ingin mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan karena yakin jika kebiasaan ini bisa menyebabkan usus dan organ-organ lainnya terluka atau bahkan berlubang. Apakah anggapan ini benar adanya?

Benarkah Mengkonsumsi Makanan Pedas Secara Berlebihan Bisa Membuat Usus Bolong?

Sebuah kasus yang berkaitan dengan pertanyaan ini muncul di Amerika Serikat. Seorang pria berusia 47 tahun yang mengikuti lomba mengkonsumsi makanan cabai yang super pedas bernama Bhut Jolokia ini langsung muntah-muntah, merasakan nyeri perut dan nyeri dada yang luar biasa, hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, dokter mendiagnosis pria tersebut mengalami rupture esophagus yang membuat kerongkongannya berlubang sebesar 2,5 cm.

Pakar kesehatan pencernaan yang berasal dari rumah sakit Cipto Mangunkusumo bernama Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, MMB menyebutkan bahwa di dalam cabai kita bisa menemukan kandungan capsaicin, kandungan yang menyebabkannya terasa pedas saat dimakan. Jika kita mengkonsumsi capsaicin dengan porsi yang berlebihan, maka resiko untuk mengalami luka pada lambung akan meningkat. Namun, jika ada luka lain yang bahkan bisa menyebabkan usus atau organ di saluran pencernaan lainnya berlubang, dr. Ari menyebutkan bahwa bisa jadi hal ini juga disebabkan oleh kombinasi oleh beberapa hal.

Menurut dr. Ari sendiri, kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas layaknya yang dilakukan masyarakat tanah air biasanya akan menyebabkan masalah diare, namun sejauh ini, beliau belum menemukan kasus kebocoran pada saluran pencernaan akibat dari konsumsi makanan pedas ini. Hanya saja, ada baiknya kita memang tidak mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan agar tidak mengalami masalah pada saluran pencernaan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi