Terbit: 23 March 2016 | Diperbarui: 25 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Telur adalah salah satu bahan makanan yang sering kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Selain dimakan dalam bentuk olahan langsung seperti telur goreng atau telur rebus, kita juga sering mengkonsumsi telur di dalam kue dan roti. Telur dikenal sebagai sumber protein yang baik bagi tubuh. Protein sendiri bermanfaat sebagai zat pembangun, tubuh mengolahnya untuk memperbaiki sel-sel tubuh kita yang rusak dan melakukan regenerasi.

Benarkah Kuning Telur Tidak Baik bagi Kesehatan?

Jika dibandingkan dengan putih telur, kuning telur mengandung paling banyak manfaat dari telur, di antaranya zat besi, asam folat, dan berbagai vitamin. Kuning telur juga mengandung lutein dan zeaxanthine yang berperan untuk kesehatan mata dan otak. Namun, kuning telur juga merupakan sumber kolesterol, sehingga sering dihindari oleh orang-orang yang sadar akan kesehatan, terutama kesehatan jantung.

Penelitian terbaru mengenai dietary fat menyatakan bahwa kolesterol tidak selalu buruk. Kolesterol sendiri sebagian diproduksi oleh tubuh dan sebagian didapat dari makanan. Kolesterol berfungsi dalam pembentukan hormon, vitamin D, dan enzim-enzim yang membantu pencernaan. “Mengkonsumsi kolesterol tidak selalu berarti kadar kolesterol darah yang tinggi,” ucap dr. Luc Djousse, profesor sekaligus peneliti penyakit jantung di Harvard Medical School dan Brigham and Women’s Hospital.

Djousse telah melalukan riset mengenai telur dan penyakit jantung. Menurutnya, saat ini tidak ada data ilmiah yang menyatakan bahwa kita harus menghindari konsumsi telur, terutama kuning telur, untuk terhindar dari penyakit jantung.

Bahkan bagi orang-orang dengan gen tertentu yang berisiko tinggi mengalami masalah jantung dan kolesterol, konsumsi telur setiap hari bukan masalah, menurut sebuah studi baru di American Journal of Clinical Nutrition. Penulis, dr. Jyrki Virtanen dari University of Eastern Finland, menyatakan penelitiannya mengenai sebuah aspek dalam makanan – seperti kolesterol dalam telur – tidak reliabel untuk menghindari manfaat dari makanan tersebut.

“Yang terpenting adalah pola diet, bukan makanan atau nutrien tertentu untuk dihindari,” ujar dr. Robert Eckel, ketua program dan profesor di University of Colorado School of Medicine. “Telur mendapatkan banyak perhatian karena populer sehingga seringkali dikambinghitamkan,” ucapnya. “Namun, akan lebih baik jika orang-orang mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, dan melakukan pola diet yang baik seperti diet Mediterranean-style atau DASH.”

Baik Eckel maupun Virtanen mengatakan hal ini tidak berarti Anda boleh makan lima telur setiap pagi saat sarapan. Terlalu banyak mengkonsumsi satu jenis makan pun tidak baik bagi kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi telur terlalu banyak dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada penderita diabetes melitus tipe 2.

Virtanen mengatakan, “Satu telur perhari,” merupakan rata-rata konsumsi telur yang baik. Sehingga bila Anda makan telur tiga kali sehari, pastikan dalam seminggu Anda masih berada dalam rata-rata satu telur per hari, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi