Terbit: 13 May 2017 | Diperbarui: 17 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu makanan yang sangat disukai oleh banyak orang adalah kulit ayam. Bagaimana tidak, saat kita memakannya, kita akan merasakan sensasi gurih dan kenyal yang sangat nikmat. Tak hanya dikonsumsi bersama dengan daging ayam, kulit ayam bisa diolah menjadi bahan makanan tersendiri layaknya digoreng kering atau dijadikan sate. Sayangnya, dibalik kenikmatan dari kulit ayam ini, cukup banyak orang yang menyebutkan bahwa kulit ayam termasuk dalam makanan yang tidak sehat untuk dikonsumsi.

Benarkah Kulit Ayam Tidak Sehat Bagi Kesehatan?

Banyak orang yang berkata bahwa mengkonsumsi kulit ayam bisa meningkatkan resiko terkena masalah tekanan darah tinggi, meningkatnya kadar kolesterol, dan juga gangguan kesehatan jantung. Adanya resiko-resiko kesehatan tersebut diyakini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak pada kulit ayam. Namun, apakah hal ini memang benar adanya?

Dilansir dari laman kesehatan boldsky, diketahui bahwa di dalam 100 gram kulit ayam, kita bisa menemukan 3 gram lemak jenuh dan 8 gram lemak tak jenuh. Kandungan lemak yang ada pada kulit ayam disebut-sebut berjenis lemak mono yang tak jenuh. Andai kita mengkonsumsinya, kandungan lemak mono tak jenuh ini justru mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga bisa menurunkan resiko terkena penyakit jantung dan stroke. Tak hanya itu, kandungan kalori yang ada dalam kulit ayam ternyata tidak begitu besar jika dibandingkan dengan daging ayam.

Yang menarik adalah, ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa kulit ayam ternyata bisa dijadikan makanan yang bisa menekan nafsu makan dengan cukup efektif, khususnya jika kita memiliki keinginan mengkonsumsi makanan manis atau yang kaya akan kandungan gula.

Melihat adanya fakta ini, kulit ayam ternyata tidak seburuk yang selama ini orang-orang pikirkan. Hanya saja, ada baiknya kita tetap tidak mengkonsumsinya secara berlebihan dan mengolahnya dengan baik, bukan dengan cara digoreng atau dibakar agar tetap bisa mendapatkan manfaat kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi