Terbit: 26 October 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Di cuaca yang sedang panas seperti sekarang ini, kita tentu ingin mengonsumsi makanan dan minuman yang menyegarkan. Salah satunya adalah es krim yang bisa ditemukan dengan mudah di berbagai tempat. Masalahnya adalah banyak orang yang menganggap es krim bisa menyebabkan batuk-batuk. Apakah anggapan ini sesuai dengan fakta kesehatan?

Benarkah Es Krim Sebabkan Batuk?

Dampak Makan Es Krim bagi Kesehatan

Pakar kesehatan ternyata tidak merekomendasikan konsumsi es krim dengan kandungan susu. Kita lebih direkomendasikan untuk mengonsumsi es krim tanpa tambahan susu layaknya sorbet yang memiliki bahan alami buah-buahan. Kita juga lebih disarankan untuk membuat es krim sendiri seperti yang terbuat dari bubur kacang hijau atau bubur kacang merah.

Lantas, apakah benar jika es krim bisa membuat kita mengalami batuk-batuk? Pakar kesehatan menyebut tubuh manusia memang bisa mengeluarkan reaksi batuk saat mengonsumsi makanan atau minuman dengan suhu dingin. Hal ini disebabkan oleh efeknya yang bisa memicu penyempitan saluran pernapasan atau bronchospasm. Hanya saja, bukan berarti batuk-batuk ini akan berlangsung lama sebagaimana saat kita jatuh sakit.

Jika es krim yang dikonsumsi memiliki kandungan susu, hal ini bisa membuat produksi lendir di dalam saluran pernapasan akan meningkat. Hal ini akan membuat kita juga lebih rentan batuk-batuk.

Menariknya, es krim seringkali dijadikan cara alternatif bagi dokter untuk mengatasi perdarahan setelah operasi gigi, operasi amandel, dan lain-lain. Kemampuannya dalam membuat pembuluh darah mengecil karena suhu dingin bisa membuat perdarahan berhenti dengan cepat.

Hanya saja, pakar kesehatan tidak menyarankan kita untuk mengonsumsi kembali es krim yang dibekukan kembali setelah dicairkan sebelumnya. Dikhawatirkan hal ini bisa memicu kontaminasi bakteri, apalagi jika kondisi di dalam kulkas tempat menyimpan es krim kurang bersih.

Batasan Maksimal Makan Es Krim yang Sehat

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi asupan es krim maksimal sekali saja dalam sehari. Hanya saja, kita juga harus benar-benar cermat dalam mengecek kadar kalori di dalam es krim tersebut. Sebagai contoh, kita sebaiknya hanya mengonsumsi es krim dengan kadar kalori kurang dari 200. Jika asupan kalori lebih tinggi dari jumlah tersebut, bisa jadi akan menyebabkan kenaikan berat badan.

Jika kita mengonsumsi es krim vanilla dengan ukuran 100 gram, maka kita bisa mendapatkan kalori sebanyak 207 kalori, gula sebanyak 21 gram, dan lemak sebanyak 11 gram. Sementara itu, es krim cokelat dengan ukuran yang sama menyediakan gula sebanyak 21 gram, lemak sebanyak 11 gram, dan  216 kalori.

Jika kita bisa menemukan es krim dengan kadar kalori, lemak, dan gula lebih rendah, tentu akan jauh lebih baik bagi kesehatan, bukan?

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Makan Es Krim

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat makan es krim demi mendapatkan manfaatnya dan mencegah datangnya efek buruk.

Berikut adalah hal-hal tersebut.

  • Pakar kesehatan menyarankan kita untuk makan es krim setelah makan, bukannya dijadikan camilan. Setelah makan, perut cenderung sudah kenyang sehingga kita pun tidak akan makan es krim dalam jumlah yang terlalu banyak. Hanya saja, jika ingin makan es krim sebagai camilan, ada baiknya kita tidak mengonsumsinya setelah pukul 16.00.
  • Ada baiknya kita memilih es krim dengan label dairy free. Es krim ini bisa dibuat dari bahan-bahan alami seperti kelapa, kacang kedelai, susu kedelai, dan bahan lainnya. Biasanya, es krim jenis ini bisa ditemukan dengan mudah di kedai-kedai khusus es krim dengan rasa yang variatif.

 

Sumber:

  1. Rahmawati, Andi. 2019. Makan Es Krim Bikin Gemuk dan Batuk? Ini Kata Ahli Gizi. detik.com/info-sehat/d-4759958/makan-es-krim-bikin-gemuk-dan-batuk-ini-kata-ahli-gizi. (Diakses pada 26 Oktober 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi