Terbit: 13 October 2016 | Diperbarui: 23 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu masalah kesehatan pria yang paling ditakuti adalah disfungsi ereksi. Bagaimana tidak, disfungsi ereksi bisa membuat masalah kehidupan percintaan mereka yang sudah berumah tangga menjadi berantakan. Sebagai informasi, disfungsi ereksi adalah kegagalan dari pria untuk membuat penisnya bertahan dalam posisi ereksi dalam waktu yang lama. Alhasil, penisnya akan sulit digunakan untuk berhubungan intim dengan pasangannya. Dengan sulitnya melakukan hubungan intim, maka dikhawatirkan hubungan rumah tangga bisa menjadi tidak harmonis.

Benarkah Disfungsi Ereksi Bisa Diatasi Dengan Hipnotis?

Ada banyak cara untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi, dari pengobatan secara medis dan yang kini sedang cukup poluler di masyarakat adalah hipnotis. Apakah terapi hipnotis memang benar-benar mengatasi masalah disfungsi ereksi ini?

Pakar kesehatan menyebutkan jika ada dua penyebab dari masalah disfungsi ereksi, yakni adanya masalah kesehatan pada fisiknya dan juga faktor psikologi. Jika pria mengalami masalah disfungsi ereksi yang disebabkan oleh gangguan kesehatan layaknya karena masalah kardiovaskular pada arteri, terkena masalah hipertensi, hingga tingginya kadar kolesterol, maka terapi hipnotis akan kurang tepat untuk dilakukan. Logikanya, penderita disfungsi ereksi harus mengobati masalah pada aliran darah menuju penisnya terlebih dahulu untuk mengatasi masalahnya. Selain itu, ada juga masalah kesehatan lain yang akan memicu disfungsi ereksi dan sulit untuk diatasi dengan hipnotis layaknya diabetes hingga gangguan pada sinyal otak.

Hanya saja, jika penderita disfungsi ereksi memang disebabkan karena faktor psikologis layaknya takut, trauma, kurang percaya diri, atau bahkan stres, maka terapi hipnotis ini akan menjadi solusi terbaik bagi pria. Bagaimana tidak, dengan hipnotis, berbagai gangguan kejiwaan ini bisa diatasi dan pria pun akan kembali mendapatkan ereksi yang Ia butuhkan agar bisa berhubungan intim dengan pasangannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi