Terbit: 1 November 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kita tentu pernah mengalami masalah bau mulut. Biasanya hal ini disebabkan oleh malas membersihkan gigi dan mulut secara rutin atau akibat mengonsumsi makanan dan minuman tertentu. Hanya saja, belakangan ini ada anggapan yang menyebut masalah bau mulut terkait dengan adanya masalah pada usus. Apakah anggapan ini memang benar?

Bau Mulut Tanda Usus Tidak Sehat?

Kaitan Antara Bau Mulut dengan Usus

Saat usus bermasalah, maka akan terjadi gangguan keseimbangan bakteri yang bisa berimbas pada produksi gas berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan dampak berupa perut kembung, sembelit, atau masalah kesehatan lainnya seperti bau mulut. Fakta ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Teheran University of Medical Sciences.

Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa ada satu bakteri yang paling sering menyebabkan gangguan pencernaan seperti gastritis, yakni bakteri helicobacter pylori. Masalahnya adalah bakteri ini bisa ditemukan di dalam saluran pencernaan, termasuk usus. Jika sampai jumlah dari bakteri ini meningkat akibat adanya masalah di dalam usus, akan menyebabkan gangguan pencernaan seperti sensasi perih dan terbakar di perut dan dada, kembung, begah, dan bersendawa.

Produksi gas yang berlebihan dan membuat kita bersendawa ternyata juga bisa mempengaruhi aroma napas yang kita keluarkan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan masalah bau mulut.

Hal ini berarti, jika kita mulai sering terganggu dengan masalah bau mulut dan mengalami gejala pencernaan, bisa jadi penyebabnya adalah gangguan bakteri yang terjadi di dalam usus yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar bisa segera diatasi.

Berbagai Hal Lain yang Menandakan Masalah pada Usus

Selain bisa menyebabkan masalah bau mulut, pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal lain yang juga menandakan adanya masalah pada usus kita.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan tersebut.

  1. Insomnia

Insomnia atau susah tidur seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Hal ini sebenarnya benar karena jika kita stres atau memiliki banyak beban pikiran, besar kemungkinan akan mengalami masalah susah tidur. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut insomnia ternyata juga bisa terkait dengan masalah pada pencernaan, khususnya di dalam usus, lho.

Saat kita sedang stres, maka keseimbangan bakteri di dalam usus akan ikut terganggu. Hal ini akan menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, begah, hingga masalah asam lambung. Banyak orang yang tersiksa dengan hal ini dan akhirnya kesulitan untuk bisa tidur dengan nyenyak.

  1. Mengalami Masalah Mental

Ternyata, usus dan otak memiliki kaitan, lho. Keseimbangan bakteri di dalam usus ternyata juga bisa mempengaruhi fungsi otak dan saraf dengan signifikan. Jika di dalam usus terjadi gangguan keseimbangan bakteri, maka risiko untuk terkena masalah mental seperti depresi dan gangguan kecemasan akan meningkat dengan signifikan.

  1. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh

Jika di dalam usus terjadi keseimbangan bakteri, maka bakteri baik akan bisa melakukan kinerjanya dengan baik dalam mencerna makanan ataupun membuat sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik. Sebaliknya, jika di dalam usus justru dikuasai oleh bakteri jahat, maka risiko untuk mengalami penurunan sistem imun akan meningkat. Kita pun akan lebih rentan terkena penyakit akibat hal ini.

  1. Gangguan Pada Kulit

Gangguan pada usus bisa menyebabkan peradangan pada berbagai bagian tubuh seperti kulit. Kita pun akan lebih rentan mengalami masalah jerawat, kulit kering, dan lain-lain.

  1. Auto Brewery Syndrome

Kasus ini sangatlah jarang terjadi, namun jika sampai usus terganggu fungsinya, akan menyebabkan datangnya auto brewery syndrome yang membuat usus justru memproduksi alkohol dan membuat pengidapnya mabuk meski tak pernah minum alkohol.

 

Sumber:

  1. Osnato, Jaime. 2019. 7 Weird Side Effects of an Unhealthy Gut. com/article/13722598-gut-problems/. (Diakses pada 1 November 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi