Terbit: 11 January 2019 | Diperbarui: 7 October 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Softlens atau lensa kontak biasanya digunakan untuk menggantikan kaca mata atau untuk sekedar menunjang penampilan. Meskipun terlihat praktis dan indah, ternyata ada banyak sekali bahaya softlens yang dapat menyerang penggunanya. Apa saja bahayanya dan bagaimana cara pencegahannya?

6 Bahaya Softlens bagi Mata dan Tips Menggunakan Softlens yang Aman

Bahaya Softlens

Ternyata di balik keindahan softlens yang dapat membantu penglihatan maupun memperindah mata, terdapat beberapa bahaya yang mengintai penggunanya. Jika Anda adalah pengguna softlens atau berniat menggunakan softlens, simak beberapa bahaya softlens berikut ini!

1. Mengurangi asupan oksigen

Bahaya softlens yang pertama adalah dapat mengurangi asupan oksigen ke kornea. Kondisi ini disebut dengan hipoksia kornea. Hal ini tentunya tidak baik karena kornea membutuhkan asupan oksigen dari udara secara langsung untuk dapat bekerja dan berfungsi dengan baik.

2. Mata kering

Penggunaan softlens juga berisiko membuat mata menjadi kering. Mata secara alami memproduksi air mata yang akan menjaga mata tetap lembap. Softlens memiliki sifat menyerap cairan di mata sehingga berpotensi menyebabkan mata kering. Jika hal ini terjadi maka akan timbul rasa gatal, panas, dan mata bisa memerah.

3. Iritasi atau infeksi

Kondisi yang lebih serius dari mata kering akibat bahaya softlens adalah terjadinya iritasi maupun infeksi. Gejala yang timbul akibat iritasi atau infeksi pada mata adalah seperti rasa tidak nyaman, mata lebih sensitif terhadap cahaya, gatal, kemerahan, pembengkakan, penglihatan kabur, dan timbul rasa nyeri pada mata.

4. Alergi

Bahaya softlens selanjutnya adalah dapat menimbulkan reaksi alergi. Hal ini bisa terjadi akibat ketidakcocokan dengan bahan softlens. Jika timbul rasa tidak nyaman atau rasa gatal saat menggunakan softlens, sebaiknya penggunaannya tidak dilanjutnya. Gejela alergi yang mungkin muncul seperti mata berair, gatal, dan memerah.

5. Gangguan serius pada kornea

Sudah diungkit sebelumnya beberapa efek softlens pada kornea. Dapat dikatakan bahwa bahaya softlens memang paling banyak mengintai bagian kornea dan terdapat juga di antaranya gangguan kornea yang cukup berhaya.

Bahaya softlens bagi kornea adalah seperti abrasi kornea atau tergoresnya kornea karena penggunaan softlens yang salah. Jika terdapat lecet atau abrasi pada korena, maka akan berpotensi untuk adanya jamur, bakteri, maupun virus yang dapat menyebabkan ulkus dan infeksi kornea.

6. Kebutaan

Akibat paling fatal dari bahaya softlens adalah dapat menyebabkan kebutaan. Hal ini bisa terjadi jika infeksi yang terjadi terlambat untuk ditangani atau tidak mendapatkan penganganan yang tepat.

Maka dati itu, jika muncul rasa tidak nyaman ketika menggunakan softlens sebaiknya segera hentikan penggunaan dan segera berkonsultasi ke dokter jika muncul gejala iritasi pada mata.

Tips Memakai Softlens

Ada banyak sekali bahaya memakai softlens yang membuat penggunaan softlens setiap hari dan dalam waktu yang lama tidak disarankan. Meskipun begitu, bukan berarti penggunaan softlens dilarang sama sekali. Dalam beberapa kondisi softlens mungkin sangat dibutuhkan karena penggunaan kacamata tidak memungkinkan.

Sebelum menggunakan softlens, ada baiknya mengetahui berbagai tips untuk mengindari bahayanya softlens berikut ini!

1. Jaga kebersihannya

Tips pertama untuk mencegah bahaya memakai softlens adalah dengan menjaga kebersihan. Bukan hanya memastikan softlens yang digunakan dalam keadaan bersih, tapi kita juga harus memastikan tangan atau alat yang kita gunakan untuk memasang softlens dalam keadaan bersih.

Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan tempat penyimpanan softlens secara rutin, sebaiknya tempat penyimpanan juga diganti tiga bulan sekali. Debu atau kotoran sekecil apapun yang masuk ke mata melalui softlens dapat berbahaya karena area mata sangatlah sensitif.

2. Pilih produk softlens yang tepat

Jangan sembarangan dalam memilih produk softlens yang akan digunakan. Pilihlah softlens yang sesuai dengan kebutuhan mata Anda. Jika memiliki gangguan mata seperti miopi maupun hipermetropi, maka penggunaan softlens harus disesuaikan.

Perhatikan juga karakter mata Anda, sebagian orang mungkin lebih cocok dengan softlens dengan kadar air tinggi, namun sebagian lainnya juga ada yang lebih cocok dengan yang kadar airnya rendah. Umumnya kecocokan ini bergantung pada produksi kadar air mata seseorang.

3. Pastikan softlens dalam kondisi baik

Setelah memastikan produk yang dipilih sudah tepat, pastikan juga softlens yang akan digunakan dalam kondisi baik. Adanya robekan atau cacat pada softlens atau penggunaan softlens terbalik mungkin akan membuat sotlens menjadi kurang nyaman untuk digunakan.

Jika softlens sudah mengalami kerusakan, meskipun sedikit, lebih baik jangan digunakan karena dapat menimbulkan luka pada mata. Selalu perhatikan juga tanggal kedaluwarsa seotlens sebelum menggunakannya.

4. Jangan gunakan terlalu lama

Beberapa orang mungkin diharuskan menggunakan softlens setiap hari. Pelu diketahui bahwa kekuatan mata untuk menggunakan softlens pada setiap orang berbeda-beda, ada yang hanya tahan selama 6 jam dan sebagian mungkin bisa memakainya hingga 15 jam.

Jadi lama penggunaannya bergantung pada individu masing-masing. Jika mata terasa lelah sebaiknya segera lepas softlens. Jangan lupa juga untuk melepas sotflens ketika melakukan kegiatan tertentu seperti tidur, berenang, mandi, dan banyak kegiatan lainnya.

5. Jaga kelembapan mata

Setiap pengguna softlens membutuhkan cairan tetes mata untuk mencegah mata kering. Aplikasikan cairan tetes mata tersebut secara berkala ketika menggunakan softlens. Jika tidak membawa tetes mata, lebih baik tidak menggunakan softlens lebih dulu untuk mencegah mata kering yang dapat memicu iritasi.

Penggunaan kaca mata relatif lebih aman, tapi pilahannya kembali ke pribadi masing-masing. Jika ingin menggunakan softlens, pastikan Anda telah memahami risikonya dan menerapkan tips untuk pencegahan bahayanya softlens seperti yang sudah dijelaskan di atas. Semoga infoemasi ini bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi