Terbit: 25 July 2019 | Diperbarui: 3 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebelum membahas lebih banyak tentang diet yo-yo, kita harus membedakan dahulu diet ini dengan efek yo-yo meski efeknya sama. Efek yo-yo adalah saat kita diet dan berhasil lalu karena salah makan, berat badan jadi naik lagi. Kalau diet yo-yo, kita sengaja menaikkan dan menurunkan berat badan untuk tujuan tertentu.

10 Alasan Mengapa Diet Yo-Yo Sangat Berbahaya untuk Tubuh

Alasan diet yo-yo berbahaya

Diet yo-yo dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan berat badan sesuai dengan kebutuhan. Siklus ini terjadi berkali-kali hingga mendapatkan berat badan atau bentuk tubuh yang sesuai dengan kebutuhan. Ternyata diet ini menimbulkan cukup banyak masalah yang antara lain terdiri dari.

  1. Peningkatan nafsu makan dan kenaikan berat badan

Pada kondisi normal, lemak yang ada di dalam tubuh akan memberikan sinyal kenyang dengan menghasilkan leptin. Dengan leptin yang cukup banyak di dalam tubuh, kita tidak akan mudah mengalami lapar. Dalam kondisi diet, leptin biasanya akan menurun dan nafsu makan yang akan meningkat dengan cepat.

Dari penelitian yang dilakukan, seseorang yang menjalani diet akan mengalami kenaikan berat badan 30-65% dari berat yang turun sebelumnya dalam setahun. Beberapa orang bahkan mengalami kenaikan lebih besar karena nafsu makan yang dimiliki sedikit sulit dikendalikan.

  1. Kadar lemak tubuh lebih besar

Diet yo-yo memiliki konsep untuk menurunkan berat badan cukup banyak lalu menaikkannya. Harapan untuk menaikkan juga massa otot di tubuh. Sayangnya, kalau terjadi kenaikan berat badan, lemak di tubuhlah yang cenderung cepat naik dibandingkan dengan otot yang hilang.

Jadi, saat terjadi kenaikan berat badan atau sedang bulking, justru kadar lemak meningkat dari sebelumnya. Kondisi ini tentu sangat merugikan karena menaikkan otot itu sangat sulit sementara kehilangan otot sangat mudah.

  1. Massa otot bisa menurun

Diet akan sangat berbahaya untuk tubuh kalau dilakukan dengan sembarangan. Karena yang hilang dari tubuh bukan lemak saja, tapi juga otot. Oleh karena itu kalau sedang berusaha menurunkan berat badan Anda disarankan untuk tetap memperhatikan nutrisi yang masuk dan jangan asal defisit saja.

Umumnya dalam satu hari kita disarankan defisit sekitar 500 kalori saja. Kalau Anda tidak mau melakukan defisit dari makanan, bisa dilakukan dengan olahraga. Apa yang Anda makan akan tetap sementara olahraga digenjot cukup intens.

  1. Memicu lemak di hati

Menimbun lemak terlalu banyak di tubuh akan menyebabkan cukup banyak masalah. Tidak hanya tubuh menjadi terlihat tidak indah saja. Lemak juga bisa menyelimuti hari dan memicu kondisi sirosis atau lemak hati. Kalau seseorang mengalami sirosis, kemungkinan besar mereka sulit hidup dengan baik.

  1. Meningkatkan risiko diabetes

Obesitas yang berlebihan dan sulit diturunkan akan memicu tubuh sedikit tidak sensitif dengan insulin. Dampaknya saat kadar gula di dalam tubuh meningkatkan, kondisi diabetes bisa muncul dengan sendirinya. Kalau diabetes sampai muncul, Anda akan mengalami masalah dengan kesehatan di masa depan.

  1. Meningkatkan risiko sakit jantung

Kalau lemak di tubuh meningkat, fungsi dari jantung bisa saja mengalami gangguan. Nah, gangguan ini bisa saja dalam bentuk sulitnya melakukan fungsinya dengan maksimal atau terjadi penumpukan lemak di pembuluh darah yang bisa memicu kondisi yang berbahaya.

  1. Memicu frustrasi

Kenaikan berat badan yang cepat lalu Anda sulit menurunkannya kembali akan memberikan beban yang besar. Kemungkinan mengalami depresi juga sangat besar. Beberapa orang yang mengalami depresi biasanya malas lagi menjalani diet dan akhirnya berat badan terus naik dengan cepat  lalu obesitas muncul.

Diet tidak hanya perkara fisik saja. Kesiapan mental juga harus dimiliki agar semuanya bisa berjalan baik dan sesuai dengan keinginan.

  1. Meningkatkan tekanan darah

Kalau seseorang sengaja membuat tubuhnya gemuk, kemungkinan besar tidak akan peduli dengan efek samping yang terjadi. Asal bisa gemuk dan misi meningkatkan otot dilakukan, penurunan berat badan tidak akan langsung dilakukan. Biasanya pada fase bulking ini seseorang akan bertahan selama beberapa bulan.

Kalau tubuh yang gemuk dibiarkan begitu saja, efek sampingnya akan tetap terjadi. Salah satu efek dari kegemukan yang paling umum adalah peningkatan tekanan darah. Kalau seseorang terus memiliki hipertensi, kemungkinan terjadi gangguan di tubuh akan besar.

  1. Terlalu gemuk sangat berbahaya

Terus menggemukkan badan dengan maksud ikut menaikkan massa otot sangat berbahaya. Apalagi tidak dibarengi dengan olahraga dan pola makan yang sehat. kalau ingin meningkatkan massa otot di dalam tubuh, Anda tidak bisa melakukannya karena massa lemak akan meningkat.

Kegemukan bisa memicu cukup banyak masalah pada tubuh. Salah satu masalah itu adalah penurunan kemampuan seks seseorang hingga mengalami diabetes kalau gula darah tidak terkontrol dengan baik.

  1. Susah memiliki gaya hidup yang baik

Salah satu kesulitan dari diet bukanlah untuk menurunkan berat badan hingga batas yang diinginkan. Namun, juga gangguan yang akan terjadi setelahnya. Kalau Anda terbiasa melakukan diet yo-yo, kemungkinan melakukan diet lain akan sulit dan cenderung memudahkan Anda gagal.

Kalau tubuh terbiasa dengan diet yo-yo, Anda disarankan untuk mengembalikannya lagi seperti awal. Caranya adalah dengan mengatur pola makan dengan baik agar tidak terjadi masalah yang lebih besar. Olahraga juga akan memudahkan Anda kembali ke komposisi awal tubuh dan menjalani gaya hidup yang tidak hanya singkat.

Inilah beberapa alasan mengapa diet yo-yo sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh secara umum. Kalau Anda ingin mendapatkan berat badan yang ideal, ada baiknya untuk melakukan diet yang sesuai dengan kebutuhan dan aman untuk kesehatan. Imbangi juga dengan olahraga agar tubuh lebih sehat dan kuat.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi