DokterSehat.Com – Tak hanya berada di minuman kopi, kafein juga bisa ditemuka pada minuman teh. Yang menarik adalah, kedua jenis minuman ini sangat digemari oleh masyarakat di Indonesia, baik itu yang disajikan dalam bentuk panas maupun dingin. Banyak orang yang mengaku jika mereka merasa hambar jika tidak mengkonsumsi teh atau kopi setidaknya sekali saja dalam sehari. Bagi beberapa orang, konsumsi kafein bahkan menjadi andalan mereka untuk menjaga kewaspadaan di tempat kerja.
Sayangnya, dibalik konsumsi minuman berkafein yang cenderung tinggi oleh masyarakat, pakar kesehatan menemukan adanya dampak negatif yang didapatkan oleh kesehatan tubuh jika kita mengkonsumsi minuman ini terlalu banyak. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh dr. Alayne Markland yang berasal dari University of Alabama dilakukan pada rentang tahun 2005 hingga 2008 dan melibatkan setidaknya 4.000 pria. Hasilnya adalah, ada kaitan erat antara konsumsi kafein dengan proses buang air kecil.
Penelitian ini sendiri mempelajari antara konsumsi kafein dalam jumlah yang normal atau bahkan berlebihan dan melihat apakah ada efek samping dari konsumsi minuman ini. Dari penelitian ini, ditemukan fakta jika rata-rata orang akan mengkonsumsi 169 mg kafein setiap harinya. Sebagai catatan, rata-rata secangkir kopi mengandung 125 mg kafein. Dari semua partisipan, 13 persen pria diketahui akan mengalami iritasi saluarn kencing, khususnya bagi pria yang sudah memiliki usia 40 tahun ke atas. Diketahui bahwa semakin tua seseorang, efek samping dari kafein bagi tubuh ternyata juga cenderung lebih buruk.
Yang menjadi masalah adalah, kebanyakan orang meminum kopi atau teh tanpa memperhitungkan seberapa banyak jumlah kafein yang mereka konsumsi sehingga akhirnya mereka mengkonsumsinya terlalu banyak dan beresiko mengalami infeksi saluran kencing. Padahal, jika kita hanya mengkonsumsi setidaknya 1 atau 2 cangkir kopi saja setiap hari, maka resiko terkena masalah infeksi saluran kencing ini bisa kita turunkan.