Terbit: 28 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Beberapa orang memilih untuk memakai toilet duduk alih-alih toilet jongkok yang dianggap lebih sehat oleh pakar kesehatan. Memang, dengan memakai toilet duduk, kita akan tidak akan mudah lelah mengingat posisi buang air besar kita cenderung lebih santai jika dibandingkan dengan memakai toilet jongkok yang bisa membuat kaki kita menjadi kesemutan atau terasa kaku. Sayangnya, penggunaan toilet duduk ini membuat terlena banyak orang sehingga akan membuat bisa berlama-lama dengan membaca koran atau bahkan bermain dengan gadget saat buang air besar. Hal ini ternyata sangat tidak baik bagi kesehatan.

Awas, Suka BAB Lama di Toilet Duduk Kurang Baik Bagi Kesehatan

Pakar kesehatan menyebutkan jika penggunaan toilet duduk sangat berbeda jika dibandingkan dengan toilet jongkok. Pada toilet jongkok, kita akan cenderung langsung menyiram toilet andai ada sudah ada kotoran yang dikeluarkan. Berbeda dengan toilet jongkok, banyak orang yang menunggu kotoran ini menumpuk dan kita baru menekan tombol flush untuk menyiramnya. Memang, ada orang yang langsung menekan tombol flush begitu ada kotoran yang keluar, namun, seringkali kekuatan air yang melemah pada flush berikutnya akan membuat kotoran tidak akan bisa disiram dengan sempurna.

Pakar kesehatan menyebutkan jika andai kita berlama-lama pada toilet duduk, maka akan ada banyak bakteri yang ada pada kotoran yang menumpuk. Andai kita berlama-lama di toilet karena bermain gadget, bayangkan betapa banyaknya kuman yang berasal dari kotoran ini akhirnya menempel pada gadget yang kita bawa kemana-mana ini. Tak hanya itu, duduk dengan waktu yang lama saat buang air besar bisa memicu stres pada area anus yang pada akhirnya membuat kita menjadi lebih mudah terkena wasir, sebuah kondisi dimana pembuluh darah di sekitar anus membengkak atau meradang dan bisa memicu masalah buang air besar. Dengan berlama-lama saat buang air besar, maka kita juga bisa menyebabkan sembelit yang tentu harus diatasi dengan memperbanyak asupan serat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi