Terbit: 22 September 2016 | Diperbarui: 23 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Asam urat yang tinggi di dalam darah atau hiperuricemia adalah suatu keadaan kelainan metabolik dimana kadar asam urat didalam darah melebihi nilai normalnya. Nilai normal kadar asam urat dalam darah untuk pria dewasa berkisar antara 3,5–7,2 mg/dl dan untuk wanita antara 2,6–6,0 mg/dl. Pada orang tua nilai normal akan sedikit lebih tinggi.

Awas, Jangan Sepelekan Asam Urat

Asam urat bukan istilah asing bagi kebanyakan orang. Asam urat berasal dari pemecahan atau metabolisme purin (sisa pengolahan zat purin) yang banyak terdapat dalam makanan yang kita makan sehari hari. Kita mendapatkan purin dari makanan olahan dari tubuh makhluk hidup, yakni tumbuhan dan hewan. Selain dari makanan, zat purin juga akan bertambah ketika ada sel-sel tubuh yang rusak secara normal atau terkena suatu penyakit. Asam urat harusnya dikeluarkan oleh tubuh melalui feses dan urin.

Tetapi pada beberapa kondisi, ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat tersebut sehingga kadar asam urat di dalam tubuh meningkat dan melebihi batas normal. Peningkatan inilah yang kemudian dinamakan hiperuricemia. Hiperuricemia dapat terjadi bila produksi asam urat berlebihan, pengeluaran asam urat dari dalam tubuh terganggu/ kurang ataupun keduanya.

Secara statistik dari hasil penelitian 10% hiperuricemia disebabkan produksi yang berlebihan, dan 90% disebabkan pengeluaran yang terganggu atau tidak lancar. Itulah kenapa ada orang tertentu, yang banyak makan makanan yang mengandung protein, sumber purin, tetapi tidak mengeluh apa-apa, sedang orang lainnya, bisa menjadi hiperuremia, padahal makanannya sudah sangat dijaga agar tidak kelebihan purin.

Asam urat yang berlebihan atau jenuh, akan berubah menjadi bentuk kristal seperti jarum-jarum dan ini sangat menyakitkan bila terdeposit di persendian. Sendi-sendi yang diserang terutama adalah jari-jari kaki, lutut, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Hiperuricemia berpotensi menyebabkan gout. Meskipun demikian, hubungan yang pasti antara gout dan hiperuricemia masih belum begitu jelas. Ada beberapa pasien dengan hiperuricemia yang ternyata tidak menderita gout, sebaliknya ada pula beberapa pasien yang kadar asam uratnya normal tapi menderita gout. Gout merupakan suatu keadaan dimana pada sendi-sendi pasien terdapat penumpukan kristal asam urat, sehingga menyebabkan sendi itu meradang (arthritis), bengkak dan nyeri. Jadi salah satu yang menyebabkan peradangan pada sendi, sehingga menimbulkan keluhan pada sendi yaitu hiperuricemia.

Menurut penelitian di Amerika, hiperuricemia sebagian besar diderita oleh kaum laki laki di atas 40 tahun dan wanita yang telah menopause, sementara data tentang penyakit ini di Indonesia masih sangat kurang. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.

Banyak faktor yang berkontribusi berperan untuk terjadinya hyperuricemia, seperti:

  1. Genetik, kemungkinan memainkan peran, meskipun tidak terlalu besar
  2. Resistensi insulin, diabetes
  3. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  4. Gangguan fungsi ginjal
  5. Obesitas (kegemukan). Hal ini karena terdapat lebih banyak jaringan yang bisa pecah atau berganti sehingga memicu meningkatnya produksi asam urat
  6. Diet kaya purin
  7. Penggunaan diuretik, salisilat, cyclosporine, levodopa
  8. Terlalu banyak minum alkohol, sehingga mengganggu perjalanan asam urat untuk keluar dari tubuh
  9. Adanya gangguan pada salah satu enzim yang membantu pemecahan senyawa purin yang menyebabkan peningkatan purin dalam darah, khususnya jika makanan makanan yang mengandung purin
  10. Gangguan metabolisme purin dalam tubuh
  11. Intake bahan yang mengandung asam urat tinggi
  12. Sistem ekskresi asam urat yang tidak adekuat

Semua faktor di atas akan dapat menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi