Terbit: 17 June 2017 | Diperbarui: 8 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak dari kita yang menganggap kulit pisang sebagai benda yang tidak berguna. Bahkan, sejak kita masih kanak-kanak, kita sudah ditanamkan pola pikir melalui film-film animasi dimana kulit pisang sebaiknya segera dibuang karena bisa membuat orang terpeleset. Padahal, kulit pisang bisa memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaat dari kulit pisang adalah bisa dijadikan ramuan yang tidak disukai oleh nyamuk. Tak hanya itu, jika kita sudah terlanjur digigit nyamuk dan mengalami bentol-bentol pada kulit, maka kulit pisang ini bisa digunakan untuk mengatasi bekas gigitan nyamuk tersebut.

Atasi Bekas Gigitan Nyamuk Dengan Kulit Pisang

Menurut pakar kesehatan, kulit pisang ternyata kaya akan kandungan serat serta antioksidan yang mampu mengatasi peradangan, ruam-ruam, hingga kemerahan pada kulit. Sebagaimana kita ketahui, bekas gigitan nyamuk bisa berpengaruh buruk bagi penampilan kita, khususnya jika bentol-bentol kemerahan ini muncul di bagian wajah.

Untuk mengatasinya, kita hanya perlu menggunakan sendok untuk mengambil sebagian kulit pisang. Setelahnya, kita hanya perlu mencampurkan kulit pisang ini dengan air mawar hingga menjadi pasta. Pasta ini tinggal dioleskan pada kulit yang bentol-bentol karena digigit nyamuk. Setelahnya, bagian bekas gigitan nyamuk tersebut tinggal dibungkus dengan kain bersih yang berisi es batu. Sembari ditekan-tekan, kita biarkan pasta ini meresap sembari didinginkan oleh kain berisi es batu selama 30 menit. Setelahnya, kita hanya tinggal membilas kulit dengan air bersih.

Selain air mawar, kulit pisang juga bisa kita campurkan dengan mentimun yang sudah dihancurkan untuk mengatasi bentol-bentol bekas gigitan nyamuk. Cukup lakukan tahapan-tahapan yang sama layaknya saat kita menggunakan campuran kulit pisang dengan air mawar. Dengan melakukannya, maka bentol-bentol bekas gigitan nyamuk ini akan mereda dan kulit kita bisa mulus kembali.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi