Terbit: 4 August 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kebanyakan orang lebih mengenal kondisi asam urat tinggi jika dibandingkan dengan asam urat rendah. Bagaimana tidak, asam urat tinggi dikenal luas sebagai penyebab penyakit asam urat yang bisa membuat persendian terasa nyeri, membengkak, atau bahkan sulit untuk digerakkan jika kondisinya sudah sangat parah. Sebenarnya, apakah kadar asam urat rendah bisa memberikan dampak buruk pada tubuh?

Asam Urat Rendah

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa asam urat rendah biasanya tidak akan menimbulkan gejala atau keluhan yang signifikan. Hanya saja, kondisi ini termasuk tidak normal dan tentu tidak dapat disepelekan.

Asam urat rendah sendiri bisa dijabarkan sebagai kondisi kadar urat dalam tubuh di bawah normal. Sebagai informasi, orang dewasa pria normalnya akan memiliki kadar asam urat sekitar 6,8 mg/dl darah. Sementara itu, untuk orang dewasa wanita normalnya akan memiliki kadar asam urat sekitar 6 mg/dl darah. Penyebab dari kadar asam urat yang di bawah kadar normal tersebut juga cukup beragam, bisa karena pola diet harian yang cenderung jarang mengkonsumsi makanan yang kaya akan purin, mengkonsumsi obat penurun kadar asam urat, kondisi hipertiroidisme, defisiensi mineral, keracunan tembaga, hingga karena faktor genetik.

Hanya saja, penyebab paling sering dari kasus asam urat rendah ini sebenarnya adalah idiopatik atau yang disebabkan tanpa alasan yang jelas. Untuk mengetahui penyebabnya, kita bisa melakukan tes darah, tes air seni, dan lain sebagainya.

Jika anda ingin mengembalikan kadar asam urat menjadi normal, ada baiknya segera memperbanyak asupan makanan yang kaya akan purin seperti makanan laut, telur, daging, dan berbagai macam sayuran hijau. Hanya saja, jika penyebab kadar asam urat ini adalah karena beberapa kondisi tertentu seperti hipertiroidisme, ada baiknya anda berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu tentang hal ini agar bisa mendapatkan saran terbaik untuk mengatasinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi