Terbit: 19 July 2019 | Diperbarui: 3 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Seniman Arswendo Atmowiloto yang dikenal luas sebagai penulis novel Keluarga Cemara dikabarkan tutup usia hari ini, Jumat, 19 Juli 2019 di usia 70 tahun. Salah satu keluarga Arswendo, Merry Thung menyebut Arswendo meninggal pada pukul 17.50 WIB.

Seniman Arswendo Atmowiloto Meninggal Dunia

Arswendo Atmowiloto meninggal karena kanker prostat

Jenazah Arswendo dikabarkan masih disemayamkan di rumah duka yang ada di Pesanggrahan, Jaksel. Sejak 24 Juni 2019, kondisi kesehatan Arswendo yang mengidap kanker prostat mengalami penurunan hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Dua bulan terakhir, Arswendo bahkan disebut-sebut sampai dua kali menjalani prosedur operasi demi mengatasi kanker prostat yang diidapnya.

Berbagai faktor penyebab kanker prostat

Berdasarkan data yang dikeluarkan pada 2011, kanker prosat ternyata menjadi penyebab kanker terbanyak nomor 5 di Indonesia. Masalahnya adalah penyakit yang lebih sering menyerang kaum pria ini seringkali disepelekan gejala atau faktor-faktor pemicunya.

Berikut adalah berbagai faktor yang bisa mempengaruhi risiko terkena kanker prostat

  1. Faktor usia

Pakar kesehatan menyebut kanker prostat sebagai masalah kesehatan yang cenderung menyerang pria berusia lanjut. Sekitar 80 persen dari total kasus kanker prostat ternyata menyerang pria dengan usia lebih dari 65 tahun. Hal ini berarti, para lansia memang sebaiknya mewaspadai masalah kesehatan ini.

  1. Memiliki faktor keturunan

Faktor genetik atau keturunan memiliki pengaruh besar bagi risiko kanker prostat. Jika salah satu anggota keluarga memiliki kanker prostat, maka risiko untuk terkena penyakit ini akan meningkat. Hal ini berarti, jika ada keluarga dengan riwayat penyakit ini, kita harus menerapkan gaya hidup sehat demi mencegah kedatangannya.

  1. Mengalami obesitas

Pria yang memiliki masalah obesitas cenderung memiliki risiko lebih besar untuk terkena masalah kanker prostat. Karena alasan inilah kita memang sebaiknya menjaga pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur demi menjaga berat badan tetap ideal.

  1. Pola makan

Pola makan yang sehat tak hanya akan membuat berat badan terjaga, namun akan menurunkan risiko terkena kanker prostat. Jika kita mengonsumsi makanan dengan kandungan kalsium tinggi dengan berlebihan, maka risiko terkena penyakit ini akan naik. Hal ini berarti, kita memang sebaiknya tidak berlebihan mengonsumsi daging merah atau produk susu dengan kandungan lemak yang tinggi.

  1. Berasal dari ras tertentu

Orang-orang yang berasal dari ras Afrika-Amerika, Karibia, Amerika Utara, Eropa Barat Laut, serta Australia cenderung lebih berisiko terkena kanker prostat.

  1. Menderita penyakit menular seksual

Mereka yang menderita penyakit menular seksual seperti gonorea atau klamidia ternyata juga memiliki risiko lebih besar terkana kanker prostat.

Beberapa gejala awal dari kanker prostat yang sebaiknya kita waspadai

Selain faktor pemicu dari kanker prostat, kita juga sebaiknya mewaspadai gejala awal dari penyakit ini.

Berikut adalah berbagai gejala awal dari kanker prostat.

  • Mengalami perubahan kebiasaan buang air kecil layaknya lebih sering ingin melakukannya, khususnya di waktu malam.
  • Sulit untuk menahan keinginan buang air kecil.
  • Mengalami gangguan saat melakukan buang air kecil seperti sulit untuk mengeluarkannya.
  • Aliran urine cenderung semakin lemah atau bahkan putus-putus.
  • Merasa kandung kemih belum benar-benar kosong.
  • Sensasi terbakar saat melakukan buang air kecil.
  • Keluarnya darah pada urine.

Jika kanker sudah mulai menyebar, akan menyebabkan gejala seperti sensasi nyeri pada punggung, pinggang, dan paha, berat badan yang menurun drastis, tubuh yang lelah, hingga tak lagi mampu mengendalikan kebiasaan buang air kecil.

Pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter jika mulai curiga dengan perubahan kebiasaan buang air kecil demi memastikan apakah terkait dengan kanker prostat atau tidak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi