Terbit: 20 April 2016 | Diperbarui: 25 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masyarakat Indonesia bukan termasuk orang yang memiliki kebiasaan tidur dengan kondisi telanjang meskipun dalam realitanya suhu udara yang dirasakan cenderung hangat sepanjang waktu. Namun, kini semakin banyak kita melihat adanya anjuran bagi pria maupun wanita untuk tidur sebaiknya melepaskan semua pakaian karena bisa membuat tubuh benar-benar beristirahat dengan maksimal. Bagi pria sendiri, apakah memang masih baik jika kita tetap tidur dengan mengenakan celana dalam?

Apakah Berbahaya Jika Pria Tidur Dengan Memakai Celana Dalam?

Pakar kesehatan dr Abraham Arimuko spKK berkata jika ada baiknya pria tidak mengenakan celana dalam saat tidur. Celana dalam berpotensi membuat area organ vital menjadi lebih lembab dan hangat. Hanya saja, dr Abraham juga berkata jika pria masih diizinkan memakai celana dalam bentuk boxer atau celana kolor karena bentuknya yang relatif longgar sehingga sirkulasi udara pada area selangkangan pun akan tetap baik, namun tetap saja tidak dianjurkan untuk memakai celana dalam lagi di dalamnya.

Pakar kesehatan lainnya, dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK berkata jika fungsi dari celana dalam yang kita pakai adalah menopang buah zakar sehingga bentuknya pun cenderung agak ketat. Layaknya bra yang menopang payudara, celana dalam akan membuat buah zakar tidak mudah mengendur sehingga di waktu selain waktu tidur, ada baiknya pria masih mengenakan celana dalam. Hanya saja, cobalah untuk tidak memakai celana dalam yang terlalu ketat karena akan membuat ketidaknyamanan dan kelembaban berlebihan pada area selangkangan.

Dr Gusti sendiri menyebutkan jika meskipun memakai celana dalam saat tidur tidak akan memberikan efek negatif yang ekstrim layaknya membuat kemandulan, kita tentu tetap harus waspada mengingat dengan celana dalam yang ketat dan hangat, produksi sperma pun dikhawatirkan bisa terganggu. Area organ vital pria diharapkan hanya memiliki suhu tubuh yang normal, yakni sekitar 36 derajat Celcius sehingga produksi sperma tetap lancar dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pembuahan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi