Terbit: 9 August 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu bahan makanan yang kerap dipakai dalam masakan tanah air adalah santan. Cukup banyak masakan khas tanah air yang menggunakan bahan santan yang terbuat dari buah kelapa ini. Sebagai contoh lodeh, rendang, dan berbagai masakan yang memiliki cita rasa luar biasa lainnya. Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan bahwa jika kita sering mengkonsumsi makanan bersantan, kita bisa mendapatkan cukup banyak kerugian.

Apakah Benar Mengkonsumsi Makanan Bersantan Bisa Meningkatkan Kolesterol?

Pakar kesehatan dr. Hardianto Setiawan Ong, SpPD-KGEH menyebutkan bahwa makanan bersantan memang bisa memberikan sensasi yang nikmat dan gurih di lidah. Sayangnya, kerap mengkonsumsi makanan bersantan bisa memicu masalah kesehatan, khususnya bagi organ kardiovaskular. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kadar minyak pada bahan santan tersebut, termasuk kandungan minyak yang jahat.

Dr. Hardianto menyebutkan bahwa santan ternyata terdiri dari lemak dan gula. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika kedua kandungan dalam makanan ini sangat tidak direkomendasikan untuk kerap dikonsumsi. Jika kita justru sering mengkonsumsinya, maka resiko untuk terkena masalah kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi juga akan meningkat. Hal ini bisa berimbas pada penyempitan pada pembuluh darah yang akhirnya bisa memicu stroke atau penyakit jantung koroner, penyakit-penyakit yang sangat berbahaya dan menjadi penyebab kematian bagi banyak orang di seluruh dunia.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita mulai menurunkan kebiasaan mengkonsumsi makanan bersantan dan menggantinya dengan asupan makanan yang memiliki kadar gizi yang seimbang. Dr. Hardianto sendiri menyarankan kita untuk selalu mengkonsumsi makanan yang kaya akan kandungan serat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, oat, dan berbagai produk serelia yang utuh demi menjaga kadar kolesterol dalam darah yang tentu bisa berimbas pada semakin sehatnya organ kardiovaskular pada tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi