DokterSehat.Com – Sebuah foto yang menunjukkan anak-anak yang mengkonsumsi makanan di atas tanah saat mengikuti gerakan pramuka di Tangerang menjadi viral dan mengundang kontroversi di media sosial. Banyak pihak yang menyayangkan hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak mendidik dan justru hanya merendahkan nilai-nilai luhur kepramukaan. Pihak Kwarcab Pramuka dari Kabupaten Tangerang melalui Dadang Sudrajat sendiri membenarkan adanya foto tersebut dan meminta maaf akan kejadian tersebut.
Dadang sendri menyebutkan bahwa para peserta kegiatan pramuka ini sebenarnya tidak mengkonsumsi nasi yang kotor meskipun memang nasi tesebut diletakkan di atas rumput. Menurut beliau, hal tersebut dilakukan sebagai salah satu hukuman bagi para peserta yang melanggar jam Istirahat, Sholat, dan Makan yang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Nasi yang disediakan di atas rumput hanya sebagian kecil saja dan para peserta pun kemudian diminta untuk mengkonsumsi makanan yang lain yang sudah disediakan untuk dimakan bersama dengan rekan lainnya, bukan makanan di atas rumput seperti yang terlihat di foto.
Ketu Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault sendiri menyayangkan hal ini dan menganggapnya sebagai bukan dari bagian pendidikan dan pembinaan yang selama ini dilakukan dalam Gerakan Pramuka. Beliau sendiri meminta panitia gerakan pramuka ini melakukan klarifikasi sejelas-jelasnya sebelum memutuskan untuk memberikan teguran atau pembinaan.
Pakar kesehatan menyebutka bahwa makanan yang jatuh di atas tanah atau rumput sudah kotor dan tidak lagi bisa dimakan. Dikhawatirkan, makanan-makanan tersebut sudah terkontaminasi kotoran atau bahkan bakteri sehingga andai dikonsumsi, dikhawatirkan akan memicu sakit perut, diare, atau gangguan kesehatan lainnya. Memang, tidak semua makanan yang jatuh ke lantai atau tanah akan langsung terkontaminasi bakteri dan kotoran, namun, ada baiknya makanan tersebut memang tidak kita konsumsi demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.