Terbit: 23 September 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jika kita mencermati, kita bisa menemukan beberapa jenis garam yang bisa kita gunakan untuk membuat masakan menjadi lebih sedap. Garam dapur dan garam meja adalah kedua jenis garam yang paling mudah untuk kita dapatkan di pasaran. Sebenarnya apa beda dari kedua jenis garam ini?

Apa Beda Garam Dapur Dengan Garam Meja?

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa dalam hal nilai gizi, kandungan NaCl atau sodium klorida yang ada pada garam dapur dan garam meja cenderung sama saja. Namun, yang membedakan kedua garam ini adalah proses pembuatannya.

Garam dapur dibuat dengan proses yang sederhana, tepatnya dengan cara penguapan air laut. Karena alasan inilah garam ini disebut ssebagai garam yang paling alami dan memiliki tekstur yang masih cenderung kasar. Sementara itu, garam meja didapatkan dari hasil pertambangan yang biasanya berasal dari dalam tanah. Setelahnya, garam ini harus melalui beberapa proses yang rumit demi menghilangkan berbagai kandungan mineral lain yang menempel. Berbagai proses ini membuat garap meja memiliki tekstur yang cenderung lebih halus dan juga lebih mudah terlarut dalam air. Kita juga bisa menemukan garam meja yang diberi zat adiktif dan tambahan kandungan gizi lainnya agar tidak mudah menggumpal dan menyerupai garam dapur.

Adanya tambahan zat lainnya ini membuat asupan garam meja sebaiknya dibatasi dan tidak melebihi 2300 mg setiap harinya. Angka ini lebih besar 5 gram dari garam dapur. Sayangnya, kadangkala kita tidak menyadari telah mengkonsumsi asupan sodium lebih banyak dari batas aman ini saat mengkonsumsi makanan yang diawetkan, makanan cepat saji, makanan yang diproses, bumbu penyedap, dan lain sebagainya. Jika hal ini terjadi, maka kita pun akan lebih beresiko terkena masalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi