Terbit: 27 October 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Penelitian yang dilakukan pada 2017 silam menghasilkan fakta bahwa anak yang rutin minum susu sapi memiliki rata-rata badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak mengonsumsinya. Bahkan, jika dibandingkan dengan anak yang mengonsumsi susu selain sapi seperti susu nabati, rata-rata tingginya juga lebih baik.

Anak yang Minum Susu Sapi Lebih Tinggi dari yang Tidak

Kaitan Antara Minum Susu dengan Tinggi Badan

Dalam penelitian yang dipimpin oleh dr. Jonathon Maguire dari St. Michael’s Hospital, Toronto, Kanada, disebutkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi susu selain sapi cenderung memiliki tinggi badan 0,4 cm lebih pendek dari rata-rata anak-anak seusianya. Sementara itu, anak-anak yang rutin minum susu sapi memiliki tinggi badan 0,2 cm lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Fakta ini terungkap dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Penelitian ini menyebut semakin tinggi konsumsi susu selain sapi, semakin berpengaruh pada kurangnya tinggi badan. Sebagai contoh, anak berusia tiga tahun yang rutin mengonsumsi susu non sapi sebanyak tiga cangkir setiap hari memiliki perbedaan tinggi badan 1,5 cm dibandingkan dengan anak dengan usia yang sama yang rutin minum susu sapi dengan jumlah yang sama.

Dr. Maguire menyebut konsumsi susu sapi sebanyak tiga cangkir setiap hari bisa membuat tinggi badan anak lebih baik sekitar 15 hingga 50 persen. Bahkan, meskipun kita mengombinasikan konsumsi susu sapi dengan susu selain sapi, tetap saja dampaknya akan membuat perkembangan tinggi badan menjadi tidak maksimal.

Hanya saja, penelitian ini tidak mengungkap alasan mengapa anak-anak yang mengonsumsi selain sapi memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang yang rutin minum sapi. Meskipun begitu, ada sebagian pakar kesehatan yang menyakini konsumsi susu selain sapi bisa membuat asupan protein dan lemak menurun secara total dan akhirnya mempengaruhi pertumbuhan anak.

Selain itu, kebanyakan nutrisi di dalam susu sapi sudah mendapatkan aturan khusus yang harus dipenuhi oleh para produsen. Sebaliknya, masih banyak produk susu selain sapi seperti susu nabati yang belum mendapatkan aturan tersebut sehingga membuat orang yang mengonsumsinya tidak benar-benar mendapatkan nutrisi dengan cukup.

Sebagai contoh, di dalam dua cangkir susu sapi terdapat protein sebanyak 16 gram atau 100 persen dari kebutuhan protein harian anak-anak berusia tiga tahun. Sementara itu, susu almond dengan jumlah yang sama hanya menyediakan protein sebanyak 4 gram. Hal ini tentu berpengaruh besar pada konsumsi protein harian anak, bukan?

Fakta ini terungkap setelah para peneliti mengecek 5.034 anak-anak dengan usia 24 hingga 72 bulan. Sekitar 13 persen dari anak-anak ini minum susu selain sapi setiap hari dan sisanya minum susu sapi secara rutin.

Manfaat Susu bagi Kesehatan Anak

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan anak-anak yang rutin minum susu.

Berikut adalah manfaat-manfaat tersebut.

  1. Menjaga Kesehatan Tulang

Kandungan kalsium yang tinggi pada susu tak hanya mendukung pertumbuhannya, melainkan juga menjaga tulang tetap kuat dan padat. Hal ini tentu mencegah datangnya masalah patah tulang.

  1. Menjaga Kesehatan Gigi

Selain tulang, keberadaan kalsium di dalam susu sapi juga bisa mendukung kesehatan dan kekuatan gigi. Ditambah dengan adanya kandungan fosfor, maka gigi tentu akan menjadi lebih kuat.

  1. Baik bagi Kesehatan Jantung

Susu sapi tinggi kandungan kalium dan potasium yang bisa membantu menurunkan tekanan darah sekaligus membuat kondisi jantung dan pembuluh darah menjadi lebih sehat.

  1. Menjaga Berat Badan

Penelitian membuktikan bahwa rutin minum susu justru mampu menjaga berat badan tetap ideal dan menurunkan risiko obesitas hingga 38 persen.

  1. Mencegah Masalah Psikis

Kandungan vitamin D di dalam susu sapi bisa membuat keseimbangan hormon terjaga yang akhirnya berimbas pada suasana hati yang lebih baik. Risiko terkena stres dan depresi pun bisa ditekan.

 

Sumber:

  1. O’Brien, Kelly. 2017. Drinking non-cow’s milk associated with lower height in children. org/pub_releases/2017-06/smh-dnm060117.php. (Diakses pada 27 Oktober 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi