Terbit: 6 January 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sudah menjadi rahasia umum jika alpukat adalah salah satu buah terbaik untuk dikonsumsi jika ingin menurunkan berat badan. Bahkan, pakar kesehatan menyebut buah ini bisa mengatasi masalah perut buncit dengan cepat. Sebenarnya, bagaimana cara alpukat bisa memberikan manfaat kesehatan ini?

Begini Cara Alpukat Menghilangkan Perut Buncit

Manfaat Makan Alpukat

Jika kita memiliki perut yang membuncit, hal ini disebabkan oleh lemak visceral yang menumpuk di dalam tubuh dan menyelubungi organ-organ dalam seperti hati, limpa, dan organ-organ lainnya. Masalahnya adalah keberadaan lemak ini bisa membuat fungsi dan kondisi organ-organ tersebut menurun drastis.

Penelitian pun dilakukan oleh Harvard Women’s Health Watch untuk mengetahui cara menghilangkan lemak visceral ini. Hasilnya adalah, rutin makan alpukat satu buah saja setiap hari bisa memberikan manfat ini.

Sebagai informasi, jika ukuran pinggang seorang wanita mencapai 88,9 cm atau lebih, bisa jadi hal ini menandakan bahwa kadar lemak visceral di dalam perutnya sudah sangat banyak dan bisa memberikan dampak kesehatan. Bahkan, jika ukuran pinggang sudah mencapai 101,6 cm, mau tidak mau mereka harus menjalani program diet jika tidak ingin mengalami masalah kesehatan.

Meskipun memiliki kandungan lemak, dalam realitanya lemak di dalam alpukat adalah lemak sehat yang baik bagi kesehatan. Mengonsumsinya bisa menurunkan rasa lapar sehingga akan membantu kita menjaga porsi makan agar tidak berlebihan.

Berdasarkan penelitian lain yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of American Heart Association, disebutkan bahwa 45 orang dilibatkan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dampak dari rutin makan alpukat setiap hari. Hasilnya adalah, di dalam satu buah alpukat terdapat 322 kalori dan 29 gram lemak sehat yang baik bagi kesehatan tubuh.

Rutin mengonsumsi alpukat satu buah setiap hari terbukti bisa menurunkan 13,5 mg kolesterol jahat di dalam tubuh dan bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung dengan signifikan. Selain itu, kandungan asam lemak tak jenuh tunggal serta asam lemak oleat di dalamnya juga mampu mengatasi sindrom metabolik yang tentu berimbas pada menurunnya kadar lemak di dalam perut.

Selain itu, di dalam alpukat juga tinggi kandungan antioksidan yang bisa melawan paparan buruk radikal bebas. Sebagai informasi, hal ini tak hanya membuat sistem kekebalan tubuh menjadi semakin kuat, namun juga bisa mencegah terjadinya peradangan sekaligus menurunkan berat badan.

Manfaat Lain Rutin Makan Alpukat

Tak hanya bisa menurunkan berat badan dan perut buncit, pakar kesehatan menyebut ada berbagai manfaat kesehatan lain yang bisa kita dapatkan jika rutin makan alpukat.

Berikut adalah manfaat-manfaat kesehatan tersebut.

  1. Mengendalikan Kadar Gula Darah

Rutin makan alpukat terbukti bisa mengendalikan sensitivitas insulin yang berimbas pada terkendalinya kadar gula darah, menurunnya risiko diabetes, dan risiko terkena komplikasi akibat penyakit ini.

  1. Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik

Di dalam alpukat terdapat lemak tak jenuh tunggal dan sterol yang bisa membantu meningkatkan kadar kolesterol baik sekaligus menurunkan kadar kolesterol jahat. Hal ini tentu bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung.

  1. Menurunkan Risiko Kanker

Meski masih menjadi perdebatan pakar kesehatan, pakar kesehatan menyebut alpukat memiliki potensi besar menurunkan risiko terkena kanker dan membantu pengobatan penyakit ini.

  1. Meredakan Gejala Arthritis

Konsumsi alpukat yang dikombinasikan dengan minyak kedelai disebut-sebut bisa menurunkan gejala arthritis seperti nyeri pada tulang dan persendian.

  1. Mendukung Fungsi Otak

Alpukat bisa membuat kadar lutein di dalam tubuh, khususnya otak semakin meningkat. Hal ini akan membuat fungsi kognitif dan memori otak semakin membaik.

 

Sumber:

  1. Digon, Snow. 2020. Reducing Belly Fat Is Possible By Regularly Eating This Healthy ‘Fat’. ibtimes.com/reducing-belly-fat-possible-regularly-eating-healthy-fat-2895258. (Diakses pada 6 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi