Terbit: 16 February 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Cukup banyak orang, khususnya kaum pria, yang takut jika kepalanya mengalami masalah kebotakan. Bagaimana tidak, kebotakan bisa membuat penampilan seseorang menjadi tidak lagi menawan. Beruntung, pakar kesehatan baru-baru ini menemukan sebuah cara untuk memprediksi munculnya kebotakan pada pria. Seperti apakah cara tersebut?

Telah Ditemukan Cara Memprediksi Kebotakan Pada Pria

Dilansir dari laman kesehatan Livescience, diketahui bahwa pakar kesehatan dari University of Edinburgh, Skotlandia, meneliti data yang diambil dari 53 ribu pria dengan rentang usia 40 hingga 69 tahun yang ada di Inggris. Dari para partisipan ini, diketahui bahwa 32 persen diantaranya tidak mengalami masalah rambut rontok, 23 persen lainnya mengalami masalah kehilangan rambut dalam skala yang kecil, 27 persen lainnya mengalami kerontokan rambut skala sedang, dan 18 persen sisanya terkena masalah kerontokan yang cukup parah.

Tak hanya melihat seberapa banyak masalah kerontokan rambut pada para partisipan ini, para peneliti juga menganalisa genom dari para partisipan dan mencari variasi genetik yang disebut sebagai polimorfisme nukleofida tunggal, variasi genetik yang berkaitan dengan kerontokan rambut yang cukup parah. Hasilnya adalah, ada 287 variasi genetik yang bisa ditemukan dan terkait dengan masalah kerontokan rambut yang cukup parah.

Salah seorang penulis studi, Riccardo Marioni, berkata bahwa adanya hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Genetics ini berhasil mengidentifikasi 287 penanda genetik yang bisa dijadikan prediksi apakah seseorang memiliki resiko terkena masalah rambut rontok atau tidak. Dengan adanya penanda genetik ini, diharapkan setiap orang bisa memprediksi dengan lebih baik resiko terkena kebotakan sehingga bisa melakukan pencegahan yang lebih baik. Sayangnya, prediksi ini mungkin belum begitu akurat dan para peneliti masih akan melakukan studi lanjutan agar berhasil membuat prediksi yang jauh lebih baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi