Terbit: 1 June 2019 | Diperbarui: 19 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebagai salah satu negara dengan komposisi Muslim terbesar di dunia, pria di Indonesia banyak yang melakukan sunat. Biasanya saat usia remaja, sunat dilakukan karena tuntutan agama dan kadang lingkungan. Beberapa orang meyakini sunat bisa memberikan banyak manfaat termasuk dalam hal seksual maupun dalam hal kebersihan.

Apakah Sunat Dewasa Masih Diperlukan?

Apakah sunat itu penting?

Sebenarnya melakukan sunat atau tidak adalah pilihan dari pria dan bisa disesuaikan dengan kebutuhannya. Selama ini sunat sudah menjadi budaya di seluruh dunia khususnya yang berkaitan dengan agama. Sunat dianggap sebagai salah satu ritual yang akan membuat ibadah seseorang menjadi lebih sempurna.

Selain masalah budaya dan juga agama, sunat juga banyak dilakukan karena masalah kesehatan. Pria yang mengalami masalah kesehatan di kemaluannya seperti fimosis disarankan untuk melakukan sunat agar kemaluannya tidak mengalami gangguan dan menghasilkan rasa nyeri yang sangat intens.

Kalau dilihat dari sisi medis, sunat bisa dikatakan sangat penting karena bisa membuat area penis menjadi lebih bersih. Namun, masalah penting atau sehat bergantung dengan kebutuhan yang Anda miliki dan kebiasaan sanitasi yang dilakukan untuk menjaga kebersihan penis.

Sunat pada pria dewasa

Di Indonesia, sunat biasanya dilakukan oleh seseorang yang sudah berusia remaja atau saat akan naik ke jenjang SMP. Sunat yang dilakukan pada usia dewasa jarang dilakukan oleh banyak orang. Alasannya adalah malu dan takut kalau melakukan sunat ketika dewasa akan menyebabkan gangguan yang besar seperti perdarahan.

Sebenarnya sunat di usia berapa pun masih bisa dilakukan. Risikonya kurang lebih sama kalau tidak bisa merawat kemaluan dengan baik. Namun, pria dewasa dan anak-anak tentu memiliki perbedaan fisik dan aktivitas yang sangat besar. Saat masih anak-anak tentu kita tidak akan bekerja atau melakukan aktivitas seks. Jadi, risikonya lebih kecil.

Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir kalau memang akan melakukan sunat dewasa. Asal melakukan cek fisik dengan baik dan melakukan konsultasi dengan dokter, proses bisa berjalan dengan baik. Apalagi saat ini ada berbagai jenis metode sunat yang bisa sembuh dengan cepat dan tidak memicu perdarahan.

Manfaat dari sunat

Sunat dewasa dilakukan oleh seseorang tidak hanya karena masalah gangguan medis seperti fimosis saja. Ada beberapa manfaat dari sunat yang membuat beberapa orang yakin melakukan sunat meski usia tidak muda lagi.

  1. Menurunkan risiko penyakit seksual

Melakukan seks dengan pasangan yang sunat akan menurunkan risiko wanita terkena HIV hingga 60 persen dibandingkan dengan mereka tidak sunat. Dengan penurunan yang cukup besar ini tentu banyak pasangan berusaha melakukan prosedur sunat apalagi mereka yang aktif secara seksual dan jarang menggunakan kondom.

Selain HIV, penyakit seksual yang bisa dicegah adalah herpes, dan infeksi HPV. Risiko akan lebih kecil untuk menularkan penyakit karena penis yang disunat akan mudah sekali dibersihkan. Beberapa pria yang sunat mungkin akan mengalami penurunan sensitivitas kepala penis. Namun, dengan melakukan sunat, ejakulasi dini bisa dicegah.

  1. Menurunkan risiko terkena infeksi saluran kemih

Saat buang air kecil, cairan urine kerap tersisa di sekitar kepala penis. Cairan yang tersisa ini memungkinkan bakteri untuk masuk dan berkembang dengan cepat. Bakteri yang merugikan dan jumlahnya ada banyak bisa masuk melalui lubang penis dan memicu infeksi saluran kemih.

Tanda dari infeksi saluran kemih adalah sering sekali mengalami demam, saat buang air kecil terasa panas dan juga perih. Area bawah perut dan skrotum kadang terasa ngilu dan tidak nyaman.

  1. Mencegah terjadinya infeksi dan iritasi

Dengan bentuk yang lebih mudah dibersihkan, berbagai jenis kotoran yang menempel akan mudah sekali dibersihkan. Sisa kotoran tidak akan memicu bakteri mendekat dan akhirnya melakukan infeksi atau memicu iritasi. Infeksi dan iritasi yang terjadi pada penis menyebabkan kita tidak nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Penis yang mengalami infeksi juga memuat Anda susah melakukan seks dengan pasangan. Begitu terjadi gesekan di dalam vagina, penis akan merasakan sakit sehingga aktivitas seks tidak bisa berjalan dengan lancar.

  1. Meningkatkan kebersihan organ seksual

Kalau tidak sunat, penis pria akan memiliki foreskin atau kulup yang menyelimuti glans atau bagian kepala penis. Saat kita buang air kecil dan tidak menarik foreskin ke belakang, air akan mengenai bagian dari kepala dan menyebabkan kotor. Kalau Anda bisa membersihkan kemaluan sampai ke dalam-dalam mungkin tidak masalah.

Namun, kalau tidak bisa membersihkan penis dengan sempurna, apalagi di toilet umum, kotoran akan menumpuk di bawah kulup. Kalau kotoran terus menumpuk, kemaluan akan cenderung kotor dan baunya jadi tidak sedap meski sudah berusaha membasuhnya dengan air bersih.

Risiko menjalani sunat saat dewasa

Melakukan sunat dewasa tentu berbeda dengan sunat saat anak-anak. Beberapa risiko di bawah ini bisa saja terjadi.

  • Perdarahan dari luka yang terjadi akibat pemotongan foreskin.
  • Infeksi kalau tidak bisa merawat luka dengan baik.
  • Bengkak di kepala penis dan luka tidak kunjung kering.
  • Gatal yang tidak tertahankan.

Karena risiko yang akan dihadapi cukup banyak, pria disarankan untuk tidak terlalu banyak melakukan aktivitas yang berat. Penyembuhan biasanya terjadi selama sebulan lebih hingga penis bisa digunakan dengan maksimal. Sebisa mungkin jangan bercinta dahulu atau melakukan masturbasi terlalu kuat.

Demikianlah ulasan tentang sunat dewasa yang dalam beberapa tahun belakangan banyak dilakukan oleh pria yang sudah berumur. Tidak hanya di Indonesia, tren sunat dewasa juga sudah banyak dilakukan di negara barat meski alasannya lebih banyak mengacu pada masalah kesehatan. Sunat bisa mencegah banyak penyakit dan membuat fungsi seksual berjalan lancar.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi