Terbit: 30 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini kita hanya tahu kalau virus hepatitis B hanya menyerang hati dan menyebabkan penderitanya memiliki badan kuning. Kalau hepatitis B tidak segera mendapatkan pengobatan, hati bisa jadi rusak dan menyebabkan komplikasi lain yang jauh lebih berat.

Pria yang Terkena Hepatitis B Berisiko Alami Kemandulan

Selain masalah hati, hepatitis B juga berpengaruh pada kesuburan pria. Virus yang masuk ke dalam tubuh bisa diam-diam menginfeksi testis dan menyebabkan pria susah membuahi pasangan.

Cara virus hepatitis B membuat pria jadi mandul

Ada dua cara yang dilakukan oleh virus hepatitis B untuk membuat pria menjadi mandul. Pertama adalah dengan merusak tempat pembuatan energi di sel sperma. Tanpa energi, sperma tidak akan bisa apa-apa. Padahal sperma butuh berenang setelah pria mengeluarkannya melalui ejakulasi.

Cara kedua virus menyebabkan kemandulan adalah memicu kematian dari sperma itu sendiri. Virus hepatitis B yang masuk ke area pembuatan sperma menjadi radikal bebas yang membuat sel sperma mudah mati sebelum atau sesaat setelah dikeluarkan.

Dampak serangan virus pada sperma

Infeksi hepatitis B pada pria yang sudah parah biasanya memberi dampak buruk pada sperma, berikut selengkapnya.

  • Volume cairan manis berkurang. Normalnya pria bisa mengeluarkan minimal 1,5 mililiter sekali ejakulasi. Kalau mani yang dihasilkan lebih kecil, kemungkinan terjadi kemandulan cukup besar.
  • Sel sperma menurun. Virus menyebabkan sel sperma mati sebelum dikeluarkan. Akibatnya, jumlah sperma yang membuahi sel telur jadi sedikit.
  • Bentuk sperma. Bentuk dari sperma ada runcing di depan dan di belakang ada ekor untuk berenang. Saat diinfeksi oleh virus, bentuk dari sperma ini akan mengalami perubahan.
  • Ketahanan sperma menurun. Saat berenang sperma jadi mudah mati sebelum menjangkau sel telur.

Inilah ulasan singkat tentang risiko hepatitis B pada kesehatan reproduksi pria. Semoga kita selalu sehat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi