Terbit: 9 January 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Membahas tentang posisi penis di celana dalam mungkin menjadi hal yang sangat tabu. Meskipun begitu, pertanyaan ini sangatlah membuat penasaran. Bahkan meskipun sudah merasa nyaman dengan posisi penisnya selama ini, masih banyak pria yang bertanya-tanya sudah benarkah cara memposisikan penisnya di celana dalam selama ini?

Ternyata Begini Posisi Penis di Celana Dalam yang Paling Tepat!

Posisi Penis di Celana Dalam yang Benar

Pada dasarnya tidak ada aturan khusus untuk posisi penis di celana dalam. Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda dalam memposisikan penisnya ketika menggunakan celana dalam. Sebagian merasa nyaman dengan posisi ke atas atau ke bawah maupun ke kanan atau ke kiri.

Hal yang penting dalam menentukan posisi penis di celana dalam adalah kenyamanan diri Anda sendiri. Selain nyaman, Anda juga harus memastikan posisi penis tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari yang Anda kerjakan.

Posisi yang dipilih juga tentunya tidak akan membuat penis atau anggota tubuh lainnya merasa sakit. Pastikan juga posisi tersebut tidak akan menimbulkan rasa sakit ketika tiba-tiba ereksi terjadi.

Posisi penis di celana dalam sama sekali tidak berpengaruh pada aktivitas seksual seseorang. Banyak yang bertanya-tanya apakah jika posisi penis ke arah tertentu akan membuat penis menjadi bengkok, terutama jika terjadi ereksi ketika sedang menggunakan celana dalam.

Penggunaan celana dalam belum tentu menjadi penyebab penis bengkok dan pada dasarnya kondisi penis yang sedikit bengkok tidak selalu menjadi masalah, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Selain memerhatikan kenyamanan ketika menggunakan celana dalam, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kebersihan area tersebut. Jadi, jika sudah menemukan posisi penis yang nyaman dan sudah cukup menjaga kebersihannya, maka Anda juga akan terhindar dari berbagai risiko gangguan.

Tips Memilih Celana Dalam Pria

Selain menentukan posisi penis di celana dalam, jenis celana dalam yang digunakan juga menjadi salah satu kunci kenyamanan. Jika memilih celana dalam yang salah, tentunya berbagai posisi yang dicoba pun tidak akan terasa nyaman. Berikut adalah beberapa tips memilih celana dalam pria yang paling nyaman untuk digunakan:

1. Ukuran yang pas

Jika ingin posisi penis di celana dalam nyaman, maka pilihlah celana dalam dengan ukuran yang pas. Jangan pilih yang terlalu besar, apalagi terlalu sempit. Celana dalam yang ukurannya terlalu besar akan membuat tidak nyaman dan bisa merusak penampilan, sedangkan yang terlalu sempit dapat menyebabkan berbagai masalah pada area penis.

Ukuran celana dalam yang sedikit longgar disarankan untuk Anda yang banyak mengabiskan waktu duduk dalam aktivitas sehari-hari. Setelah memilih ukuran celana dalam yang tepat, tentunya celana bagian luar juga harus menyesuaikan. Jika ukuran celana dalam sudah tepat namun celana bagian luar terlalu ketat tentunya akan percuma.

2. Bahan bagus

Selain ukuran yang pas, jangan lupa untuk memerhatikan bahan celana dalam yang digunakan. Bahan katun adalah yang paling direkomendasikan karena tidak membuat gerah. Kebutuhan celana dalam harus disesuaikan dengan lingkungan sekitar dan kegiatan yang dilakukan. Apapun kegiatan yang dilakukan, sebaiknya hindari celana dalam yang membuat area penis terasa gerah.

3. Terjaga kebersihannya

Pastikan bahwa celana dalam yang Anda gunakan terjaga kebersihannya. Menjaga area kelamin sangatlah penting karena area ini merupakan area yang cukup sensitif. Sangat disarankan untuk mengganti celana dalam paling tidak satu hari sekali atau bahkan lebih jika melakukan aktivitas yang membuat tubuh cepat berkeringat.

4. Sesuaikan dengan kegiatannya

Ada banyak sekali jenis celana dalam pria mulai dari briefs, boxer, low-rise, boxer brief, trunk, bikini, jockstrap, dan masih banyak lagi. Pemilihan celana dalam sebaiknya disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan. Celana dalam yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari bisa berbeda dengan yang digunakan ketika berolahraga.

Apa Akibatnya Jika Salah Memilih Celana Dalam?

Memilih celana dalam yang kurang tepat tentunya akan membuat posisi penis di celana dalam menjadi tidak nyaman. Masalah juga tidak hanya seputar kenyamanan saja, tapi juga bisa memberikan efek pada kesehatan. Berikut adalah beberapa akibat yang ditimbulkan dari penggunaan celana dalam yang kurang tepat:

1. Iritasi

Celana dalam yang ketat dapat memicu terjadinya iritasi pada area penis. Menggunakan celana dalam yang ketat dan bahannya kurang lembuh bisa menyebabkan iritasi pada area penis.

Area kemaluan juga merupakan area yang tertutup sehingga lebih lembap, jika terjadi iritasi pada area tersebut, maka dapat juga memberi kesempatan untuk mikroorganisme berkembang dan menimbulkan infeksi.

2. Ejakulasi dini

Terlalu sering menggunakan celana dalam yang terlalu ketat juga sering dikatikan sebagai penyebab ejakulasi dini. Meskipun belum terbukti secara ilmiah bahwa celana dalam ketat dapat menyebabkan ejakulasi dini, tidak ada salahnya memilih celana dalam dengan ukuran pas dan juga bahan yang baik untuk pencegahan.

3. Menurunkan kualitas sperma

Pemilihan celana dalam juga dipercaya dapat memberikan efek buruk pada kualitas sperma. Perlu diketahui juga bahwa suhu dapat berpengaruh pada kualitas sperma. Maka dari itu, sangat tidak baik jika membiarkan penis dan buah zakar dalam kondisi gerah atau terlalu panas.

Efek gerah mungkin tidak akan berdampak secara langsung, tapi bisa menimbulkan efek jangka panjang jika setiap hari Anda tidak memerhatikan kelembapan area tersebut. Selain memilih celana dalam yang tepat, tentunya masih banyak lagi faktor yang harus dipenuhi untuk dapat mengahasilkan sperma yang berkualitas.

Itu dia sekilas informasi tentang posisi penis di celana dalam yang benar dan bagaimana tips memilih celana dalam yang paling nyaman untuk digunakan. Kesimpulannya adalah kenyamanan menjadi hal yang paling utama dalam memilih celana dalam dan cara menggunakannya. Jadi, sudahkah Anda merasa nyaman dengan apa yang digunakan selama ini?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi