Terbit: 2 February 2019 | Diperbarui: 21 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Berbeda dengan wanita yang sering mengalami perdarahan dari vaginanya saat menstruasi, pria lebih jarang mengalaminya. Kalau penis mendadak mengeluarkan penis, pria akan kebingungan sendiri dan menganggap dirinya mengalami masalah pada kemaluannya.

7 Penyebab Darah Keluar dari Penis yang Wajib Diwaspadai Pria

Kepanikan yang dialami oleh pria sebenarnya wajar. Selain itu darah yang keluar dari penis memang tanda dari gangguan yang terjadi di penis atau organ di dalamnya seperti prostat. Berikut beberapa penyebab perdarahan pada penis.

Tanda perdarahan pada penis

Perdarahan yang terjadi pada penis ada dua jenis. Berikut penjelasan selengkapnya.

  • Perdarahan di urine atau hematuria. Perdarahan ini terjadi di urine karena di saluran kemih terjadi luka atau inflamasi yang cukup parah. Selain itu darah juga bisa muncul dari organ lain. Perdarahan yang muncul di urine bisa menyebabkan rasa panas di penis dan gatal. Beberapa gejala juga disertai nyeri di pinggang atau perut samping.
  • Perdarahan di air mani atau hematospermia. Perdarahan ini terjadi karena ada luka di bagian organ dalam. Darah keluar ke sperma disertai dengan rasa sakit saat ejakulasi. Bahkan, ejakulasi yang terjadi bisa menurunkan kenikmatan saat berhubungan badan.

Penyebab perdarahan pada penis

Perdarahan yang terjadi pada penis bisa muncul dalam bentuk hematospermia dan hematuria. Kondisi tersebut dipicu oleh beberapa hal di bawah ini.

  1. Prostatitis

Prostatitis adalah infeksi yang terjadi di prostat akibat bakteri. Mikroorganisme ini masuk ke dalam prostat dan menyebabkan inflamasi yang cukup parah. Darah akhirnya keluar dari penis saat berkemih.

Kondisi prostatitis sedikit susah dilihat karena lokasi organnya di dalam. Namun, pemeriksaan intensif bisa mengetahui kondisi kesehatan prostat dengan baik. Prostatitis biasanya bisa disembuhkan dengan pemberian antibiotik tertentu yang diresepkan dokter.

  1. Pembesaran prostat

Pembesaran prostat terjadi seiring dengan bertambahnya usia dari pria. Pembesaran ini menyebabkan masalah seperti sering merasa nyeri saat berkemih dan sering kebelet ke kamar mandi meski kandung kemih tidak penuh.

Di dalam urine juga terdapat darah meski kadang tidak terlihat dengan mata telanjang. Namun, dengan melakukan tes, kandungan darah bisa terlihat dengan jelas. Oh ya, gejala dari pembesar prostat ini hampir sama dengan kanker prostat, jadi ada baiknya segera melakukan pengecekan semua organ untuk diketahui ada atau tidaknya masalah di area kemaluan.

  1. Kanker prostat

Kanker prostat memiliki tanda yang hampir sama dengan pembesaran prostat. Yang membedakan dari keduanya hanyalah efek yang ditimbulkan. Kanker prostat penyebab perdarahan tidak hanya di urine saja, tapi juga air mani.

Selain itu, kanker prostat juga menyebabkan rasa sakit saat ejakulasi. Pria yang mengalami ini bisa berkurang libidonya. Bahkan, mereka tidak akan bisa menikmati kehidupan seksnya dengan baik setiap hari.

  1. Kanker kandung kemih

Kandung kemih juga bisa mengalami kanker. Kondisi ini diawali dengan hematuria atau darah di urine. Selanjutnya, seorang pria akan mengalami gangguan saat berkemih seperti rasa sakit yang sangat intens hingga perih dan panas saat berkemih.

Kanker pada kandung kemih bisa diatasi asal belum parah. Namun, kalau sudah terlanjur parah bisa menyebabkan masalah seperti diambil dan diganti dengan alat yang bekerja menyerupai fungsi dari kandung kemih.

  1. Infeksi saluran kemih

Bakteri E. coli yang menyebabkan gangguan pada vagina juga bisa masuk ke penis. Bakteri ini menyebabkan infeksi saluran kemih dengan tanda berupa sulit kencing hingga demam.

Kalau infeksi tidak segera disembuhkan, kondisinya akan menjadi kian parah. Bahkan bisa menyebabkan perdarahan di urine. Kalau Anda sudah merasa mengalami infeksi saluran kemih, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter agar diberi obat yang sesuai.

  1. Infeksi ginjal

Infeksi saluran kemih yang terus berjalan dan parah menyebabkan masalah berupa infeksi pada ginjal. Infeksi ini memicu perdarahan pada urine menjadi lebih parah dan nyeri di pinggang dan perut bawah.

  1. Batu ginjal

Batu ginjal juga menyebabkan beberapa masalah pada tubuh seperti gangguan berkemih hingga pendarahan di urine. Ginjal juga bisa mengalami kerusakan sehingga Anda harus lebih waspada dengan apa yang diminum agar tidak akan pengkristalan di ginjal.

Selain tujuh masalah di atas, infeksi menular seksual, vasektomi, dan trauma di area kandung kemih dan prostat juga bisa menyebabkan perdarahan. Segera kunjungi dokter agar mendapatkan penanganan yang benar dan tidak makin parah gejalanya.

Kapan harus menghubungi dokter?

Kalau Anda mengalami perdarahan di air mani dan urine, ada baiknya untuk segera menemui dokter. Pasalnya kondisi ini bisa merupakan tanda dari banyak masalah yang terjadi pada tubuh. Kalau tidak dilihat dengan detail, tidak bisa terlihat karena penyakit kronis di saluran reproduksi hampir sama.

Kalau Anda mengalami perdarahan lalu demam selama beberapa hari serta area kemaluan sakit, berarti sedang terjadi inflamasi atau infeksi. Dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk mengatasi nyeri dan infeksinya.

Oh ya, beberapa pria sering merasa tidak nyaman dengan kondisi kesehatan penisnya. Mau ke dokter spesialis juga takut dan malu. Sebenarnya masalah seperti ini harus segera ditangani dengan baik. Dokter akan memberikan pengobatan yang tepat selama Anda bisa menceritakan masalah dengan detail.

Singkatnya, begitu muncul perdarahan baik di urine atau di air mani, sebisa mungkin untuk langsung datang ke dokter untuk memeriksakan diri.

Perdarahan pada penis memang jarang sekali terjadi. Namun, kalau Anda mengalaminya, sebisa mungkin untuk tidak langsung panik. Lihat dulu apa yang terjadi. Kalau ada efek yang lebih besar, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi