Terbit: 7 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masalah pada penis yang dialami oleh pria tidak hanya masalah susahnya mendapatkan ereksi saja. Lebih dari itu masih banyak sekali masalah pada penis seperti gangguan rasa sakit saat ereksi hingga gatal dan infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan yang cukup parah.

Waspada Penis yang Selalu Sakit Saat Ereksi

Tanda Penis yang Sakit

Secara umum ada beberapa tanda yang sering muncul saat penis mengalami ereksi. Tanda itu terdiri dari:

  • kulit yang memerah dan agak mengelupas. Kondisi ini cukup umum terjadi pada pria dan harus segera diatasi. Kalau sampai mengelupas dan perih, kemungkinan ada iritasi yang merusak kulit.
  • perasaan panas seperti terbakar saat terjadi ereksi maksimal. Perasaan ini tentu akan mengganggu seseorang. Mereka tidak akan nyaman saat ereksi dan kemungkinan besar membuat ereksinya jadi berantakan dan penis kembali lemas.
  • tubuh mengalami keringat dingin yang cukup mengganggu. Karena sering menahan sakit, pria jadi tidak nyaman saat ereksi.
  • area penis seperti terkena paku kecil, dan agak gatal meski saat disentuh jadi sakit. Kondisi ini membuat seks yang dilakukan mulai terganggu.
  • mulai mengalami ketakutan saat akan mendapatkan ereksi. Ketakutan ini membuat gairah seksual pria atau libidonya terjun bebas.

Penyebab Sakit pada Penis

Rasa sakit pada penis disebabkan oleh banyak hal, berikut penyebab utama yang sering dialami oleh pria apa pun usianya.

  1. Kemungkinan Memiliki Penyakit Tertentu

Pria yang mengalami penyakit tertentu bisa merasakan sakit pada penis saat ereksi. Rasa sakit ini bahkan sanggup membuat pria kehilangan ereksi. Kalau pria bisa menahan rasa sakitnya, seks yang dilakukan tidak akan berjalan dengan lancar. Pun orgasme yang didapatkan tidak akan maksimal.

Penyakit pertama yang menyebabkan rasa sakit pada area penis adalah Peyronie. Penyakit penis bengkok ini membuat ereksi jadi sakit karena ada bagian otot yang tertarik ke bawah. Pada kondisi ini pria akan susah melakukan seks dengan sempurna.

Selanjutnya adalah diabetes dan multiple sclerosis. Dua penyakit ini memberikan efek yang kurang lebih sama. Saraf pada pria khususnya yang mengarah ke penis pria mengalami kerusakan. Akibat kerusakan ini pria akan susah menerima rangsangan, ereksi terganggu, dan ada gangguan rasa sakit yang cukup besar.

  1. Memiliki Cedera pada Penis

Tidak bisa dimungkiri lagi kalau masalah cedera pada penis juga menjadi penyebab rasa sakit yang terjadi begitu terjadi ereksi. Cedera pertama bisa terjadi karena aktivitas seks yang terlalu berlebihan. Aktivitas seks ini terdiri dari seks dengan pasangan dan melakukan masturbasi. Penis akan cedera kalau terlalu dipaksa untuk mendapatkan orgasme berkali-kali.

Cedera kedua bisa muncul saat olahraga. Beberapa gerakan olahraga ada yang membahayakan penis. Misal atlet lari cepat atau pesepeda. Aktivitas olahraga yang dilakukan memberikan tekanan yang kuat pada penis. Akibatnya, penis dan area testis mengalami cedera.

Penyebab kedua ini sebenarnya bisa diminimalkan asal pria mampu melakukannya dengan baik. Misal saat melakukan masturbasi mereka tidak melakukannya secara berlebihan dan menggunakan pelumas. Kulit penis yang terus tergesek bisa membuat luka muncul perlahan-lahan.

Kalau Anda melakukan olahraga yang berisiko sebabkan cedera pada penis, ada baiknya menggunakan pelindung. Saat ini banyak peralatan olahraga yang digunakan untuk melindungi bagian penis agar tidak terkena benturan cukup keras dan merusak bagian luar hingga dalam.

  1. Turunnya Level Testosteron

Pria yang memiliki level testosteron rendah akan sering mengalami gangguan saat seks. Gangguan itu terdiri dari penurunan kualitas ereksi, penurunan gairah, hingga munculnya rasa sakit pada penis.

Turunnya level testosteron pada pria bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satu hal itu adalah kegemukan atau obesitas. Pria yang mengalami obesitas umumnya memiliki level testosteron yang cukup rendah. Kondisi ini terjadi karena produksi hormon di dalam testis mengalami hambatan.

Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini tentu saja dengan menaikkan kadar testosteron di dalam tubuh. Pria harus menjalani diet dengan baik lalu olahraga secara rutin. Dengan melakukan dua hal itu, kadar hormon seks akan naik perlahan-lahan.

Selain obesitas, pria yang mengalami stres cukup berat dan sulit sekali tidur juga akan mengalami hal ini. Mereka akan mengalami penurunan hormon testosteron cukup besar-besaran. Dampaknya pria akan cenderung lemas, emosi jadi labil, dan gairah seksualnya akan anjlok.

Kondisi ini bisa diatasi dengan mulai mengatur jadwal tidur dengan baik agar tidak mengalami insomnia. Selain itu pria juga disarankan untuk lebih banyak melakukan relaksasi agar kadar stres di dalam tubuh.

Cara Mengatasi Sakit Saat Ereksi

Mengatasi rasa sakit pada penis bukanlah pekerjaan yang mudah. Kita harus tahu apa penyebabnya terlebih dahulu. Dengan mengetahui penyebabnya, penanganan bisa berjalan sesuai dengan sasaran.

Kalau penis sakit karena penyakit kita harus mengobati penyakitnya terlebih dahulu. Misal diabetes, kita harus bisa mengendalikan gula darah dan mengobati efek samping dari penyakit yang besar. Kalau penis sakit karena cedera, kita harus menyembuhkan otot atau bagian yang terluka. Terakhir kalau testosteron rendah, turunkan berat badan, atur pola makan, dan mulai terapkan gaya hidup sehat.

Inilah ulasan tentang rasa sakit pada penis yang bisa muncul karena kerusakan saraf dan faktor lainnya. Semoga bermanfaat.

Sumber:

  1. Men’s Health Forum. PENIS PROBLEMS – ERECTIONS AND PAIN. https://www.menshealthforum.org.uk/penis-problems-erections-and-pain. (Diakses pada 7 November 2019)
  2. NHS. Priapism (painful erections). https://www.nhs.uk/conditions/priapism-painful-erections/. (Diakses pada 7 November 2019)
  3. Gambrah-Sampaney, Claudia. 2019. Painful Erection Symptoms, Causes & Common Questions. https://www.buoyhealth.com/symptoms-a-z/painful-erection/. (Diakses pada 7 November 2019)
  4. Science Direct. Painful Erection. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/painful-erection. (Diakses pada 7 November 2019)

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi