Terbit: 5 April 2018 | Diperbarui: 9 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masturbasi atau secara khusus disebut onani pada pria ini adalah aktivitas rekreasional yang cukup menyenangkan. Dengan melakukan onani hasrat yang lebihan serta libido yang tidak terbendung bisa segera dilepaskan. Pria segera mendapatkan perasaan lega dan aktivitas hariannya bisa kembali berjalan lancar.

Masturbasi Berlebihan Bisa Bikin Bodoh, Mitos Apa Fakta?

Selain pada pria, masturbasi juga dikenal di kalangan wanita, terutama wanita dewasa. Bedanya, jika pada pria masturbasi atau onani biasanya sudah dilakukan sejak masih muda, perempuan biasanya baru akan melakukan aktivitas masturbasi jika sudah dewasa dan belum menikah. Untuk perempuan maupun laki-laki, aktivitas masturbasi biasanya dilakukan dengan cara memainkan alat kelamin dengan tangan maupun dengan menggunakan alat atau benda-benda tertentu untuk merangsang hasrat hingga mencapai kepuasan seksual yang diinginkan.

Telah dijelaskan di atas bahwa onani adalah hal yang lumrah di kalangan pria terutama yang belum menikah. Aktivitas ini bisa membentengi diri dari perilaku seks pranikah yang berbahaya. Sayangnya melakukan masturbasi yang berlebihan juga bisa berbahaya untuk tubuh. Apakah bahaya itu adalah kebodohan?

Banyak mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan akitivitas masturbasi. Salah satu isu yang beredar adalah bahwa aktivitas masturbasi ini dapat menyebabkan kebodohan terutama pada laki-laki yang sering melakukannya. Apakah hal tersebut benar? Berikut ini pembahasannya.

Masturbasi, Amankah untuk Dilakukan?

Pada usia matang atau usia menikah, pria sudah seharusnya mendapatkan seks sebanyak 1-2 kali seminggu. Kalau pria belum menikah mereka akan memenuhi kebutuhan seksual dengan melakukan masturbasi.

Pada dasarnya, masturbasi tidak menimbulkan dampak buruk yang besar jika tidak dilakukan secara berlebihan. Jika tubuh dan tangan sedang dalam kondisi bersih, masturbasi bisa dilakukan untuk mengurangi dorongan seksual yang berlebihan dan tidak tersalurkan.

Masturbasi yang sehat dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu. Lebih dari itu bisa dikatakan berlebihan. Pria yang sering masturbasi biasanya selalu terobsesi untuk mendapatkan kenikmatan. Kalau tidak puas dan mendapatkan ejakulasi mereka akan kerap kebingungan sendiri. Ketika sedang tidak produktif atau sendirian, seseorang yang kecanduan masturbasi akan tergerak untuk mendapatkan kepuasan seksual bagi dirinya sendiri.

Kecanduan onani akan semakin parah kalau diikuti dengan kecanduan pornografi. Dua hal ini bisa membuat pria mengalami penurunan kualitas hidup. Dalam jangka panjang, pria yang kecanduan masturbasi bisa mengalami disfungsi ereksi yang berdampak pada kehidupan seksual. Hal ini tentu sangat tidak diinginkan, terutama jika nanti pria yang kecanduan masturbasi tersebut sudah memiliki istri atau pasangan hidup, karena berdampak pada hubungan seks yang memegang peranan dalam keharmonisan rumah tangga.

Benarkah onani membuat pria bodoh?

Sebenarnya bodoh di sini bukan bodoh tidak bisa menerima pelajaran dengan baik kalau itu dilakukan anak sekolah. Onani yang berlebihan membuat pikiran jadi terganggu. Pria juga susah untuk konsentrasi. Yang ada di pikiran mereka hanyalah bagaimana mendapatkan kepuasan berkali-kali. Hal tersebut pada akhirnya membuat pria tidak fokus dalam beraktivitas. Kualitas hidup pun menurun karena kemampuan otak untuk fokus terganggu hingga prestasi atau keberhasilan di tempat kerja menjadi terancam.

Pria yang kerap masturbasi juga kerap merasakan lelah. Kalau sudah lelah, mereka akan malas melakukan apa saja. Dampaknya, kehidupan jadi tidak produktif. Dari sini, beberapa orang jadi menyimpulkan kalau onani membuat pria jadi bodoh. Padahal sebenarnya, mastrubasi bukan membuat bodoh, melainkan membuat seseorang jadi kesulitan untuk berkonsentrasi karena apa yang ia inginkan adalah mendapatkan kepuasan terus menerus.

Selain kesulitan berkonsentrasi, seseorang yang kecanduan masturbasi juga dapat mengalami beberapa dampak buruk masturbasi lainnya, di antaranya adalah kemungkinan organ seksual mengalami luka atau infeksi karena tangan tidak sedang dalam keadaan bersih saat melakukan masturbasi, atau orang tersebut menggunakan benda yang berbahaya saat melakukan aktivitas merangsang diri sendiri.

Sebenarnya, masturbasi tidak menimbulkan banyak dampak negatif jika dilakukan jarang-jarang sehingga menghindarkan Anda dari kemungkinan kecanduan. Agar tidak dikatai “bodoh” hanya gara-gara kesulitan untuk berkonsentrasi akibat terlalu banyak masturbasi, sebaiknya seseorang mengalihkan perhatiannya ketika sedang ingin bermasturbasi dengan melakukan berbagai macam kegiatan yang produktif atau berolahraga.

Melakukan kegiatan yang produktif seperti menjalankan hobi, bekerja, atau berolahraga akan menghindarkan Anda dari keinginan untuk melakukan masturbasi terus menerus. Selain itu, menjalani hidup yang produktif akan membuat kualitas hidup Anda semakin meningkat karena banyak prestasi atau pencapaian di tempat kerja atau kampus yang akan Anda dapatkan. Saat ada dorongan yang sangat kuat untuk melakukan masturbasi, jangan lupa untuk melakukan masturbasi yang sehat dan jangan gunakan benda-benda yang berbahaya.

Nah, bagi Teman Sehat yang belum menikah, bagaimana memenuhi kebutuhan seksual yang terkadang muncul dalam kehidupan sehari-hari? Kalau melakukan onani, sudah dengan porsi yang benar atau tidak? Anda sendirilah yang dapat menjawabnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi