Terbit: 23 May 2017 | Diperbarui: 27 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Berita penggerebekan pesta seks pria sesama jenis yang ada di Jakarta menjadi perhatian masyarakat luas. Bagaimana tidak, ratusan pria disebut-sebut ditangkap dalam penggerebekan tersebut. Mengingat hubungan sesama jenis di tanah air masih dianggap sebagai hal yang tabu, cukup banyak masyarakat yang penasaran dan mencari tahu apa dampak dan bahaya dari melakukan hubungan sesama jenis. Tak disangka, menurut pakar kesehatan, cukup banyak bahaya kesehatan dari hubungan sesama jenis. Apa sajakah bahaya kesehatan tersebut?

Ini Dia Bahaya Kesehatan Dari Hubungan Sesama Jenis

HIV
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa resiko pertama dari melakukan hubungan sesama jenis adalah tertular penyakit HIV. Di Indonesia sendiri, separuh dari total penderita HIV ternyata adalah mereka yang melakukan hubungan sesama jenis. Ditengarai, hubungan intim yang tidak aman dan kerap berganti pasangan menjadi pemicu banyaknya kaum pecinta sesama jenis yang terkena penyakit ini.

Sifilis
Tak hanya HIV, penyakit yang kerap ditemui pada mereka yang menyukai hubungan sesama jenis adalah sifilis. Menurut data kesehatan pada tahun 2013, 11,3 persen penderita sifilis adalah mereka yang melakukan hubungan sesama jenis, naik dari angka 9 persen pada tahun 2011. Sifilis bisa menyerang penyuka sesama jenis karena mereka melakukan seks anal. Sebagai informasi, seks anal bisa memicu luka yang pada akhirnya menjadi pintu masuk bagi berbagai bakteri penyebab penyakit, khususnya terponema pallidum yang merupakan penyebab sifilis.

Gonore
Gonore atau yang lebih dikenal sebagai kencing nanah juga beresiko menyerang mereka yang menyukai sesama jenis. Jika penyakit ini dibiarkan, bisa memicu infeksi testis hingga memicu masalah kesuburan.

Hepatitis B
Virus penyebab hepatitis B ternyata bisa menular melalui cairan seksual saat seseorang melakukan hubungan intim sesama jenis. Yang menjadi masalah adalah, hepatitis B cenderung sulit untuk disembuhkan dan jika dibiarkan, penyakit ini bisa memicu kematian.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi