Terbit: 22 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Gangguan pada kemaluan pria tidak hanya masalah impotensi dan ejakulasi dini saja. Ada banyak gangguan pada organ ini mulai dari varikokel hingga yang akan kita bahasa pada artikel ini epididimitis. Epididimitis adalah salah gangguan pada penis berupa peradangan pada saluran sperma yang menghubungkan testis dengan saluran luar.

Mengenal Epididimitis, Radang Saluran Sperma yang Berbahaya

Peradangan ini menyebabkan rasa sakit di testis. Rasa sakit ini membuat pria tidak nyaman saat bergerak. Epididimitis harus segera diatasi agar tidak menimbulkan gangguan pada testis dan memengaruhi kesehatan dari organ reproduksi pria dan juga sperma yang keluar untuk melakukan pembuahan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang epididimitis, simak ulasan di bawah ini.

Jenis epididimitis pada pria

Secara umum ada dua jenis epididimitis pada pria. Pertama adalah epididimitis akut dan yang kedua adalah epididimitis kronis. Berikut penjelasan singkat keduanya.

  1. Epididimitis akut

Epididimitis akut adalah radang pada saluran sperma yang terjadi secara tiba-tiba. Biasanya peradangan akan muncul dan menjadi akut dalam waktu singkat. Pria akan langsung merasakan nyeri meski mudah diatasi. Pria yang mengalami kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya kurang dari 6 minggu pasca perawatan.

  1. Epididimitis kronis

Epididimitis kronis sedikit berbeda dengan jenis sebelumnya. Kondisi ini akan berkembang perlahan-lahan dan nyaris tidak bisa dirasakan oleh pria. Setelah menjadi parah, rasa nyeri akan terasa lebih hebat dan akhirnya pria menyadarinya. Epididimitis kronis ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk penyembuhannya.

Tanda epididimitis pada pria

Epididimitis memiliki beberapa tanda yang cukup mudah dikenali dan dirasakan. Tanda ini bisa muncul semuanya atau beberapa saja pada pria. Biasanya penyebab utama dari epididimitis memengaruhi gejalanya.

  • Pria akan sering mengalami inkontinensia urine. Meski kandung kemih belum penuh dengan urine, infeksi akan memberi sinyal untuk melakukan pengeluaran. Sayangnya saat pria kencing, urine yang dikeluarkan akan kecil.
  • Buah zakar akan mengalami pembengkakan. Kondisi ini bisa terjadi karena virus yang masuk ke saluran sperma ikut terbawa sampai ke testis sehingga rasa sakit akan terasa saat duduk pria tidak nyaman.
  • Infeksi pada testis juga menyebabkan benjolan pada testis dan cukup mengganggu saat disentuh.
  • Saat buang air kecil dan besar pria akan merasakan sakit di testis dan area bawah perut. Selanjutnya, saat pria mengejan, nyeri di testis akan terasa lebih kuat.
  • Kalau epididimitis sudah mulai parah, pria bisa mengalami gangguan seperti urine yang keluar dengan darah di dalamnya. Peradangan yang parah di saluran kencing bisa menyebar ke mana-mana.
  • Sperma yang dikeluarkan pria saat ejakulasi juga mengandung darah.
  • Saat nyeri muncul pada testis, terkadang pria mengalami demam yang cukup tinggi padahal sebelumnya baik-baik saja.
  • Pembuluh getah bening yang ada di selangkangan juga terasa sakit. Selain sakit, pembengkakan juga terjadi.
  • Pria akan sering mengalami sakit saat melakukan seks khususnya saat mengalami ejakulasi.

Penyebab epididimitis pada pria

Ada dua penyebab utama epididimitis pada pria, pertama adalah infeksi saluran kemih dan yang kedua infeksi penyakit menular seksual. Infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri jenis E. Coli. Peradangan ini tidak akan terjadi kalau pria kalau infeksi segera diatasi dengan menggunakan antibiotik.

Peradangan akibat penyakit menular seksual disebabkan oleh gonore dan klamidia. Mikroba yang sebabkan penyakit ini bisa menyebar hingga ke saluran sperma dan menyebabkan gangguan yang cukup besar.

Inilah penyakit epididmitis yang berpotensi sebabkan gangguan kesuburan pada pria. Pernahkah Anda mengalami nyeri pada testis?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi