Terbit: 1 October 2018 | Diperbarui: 23 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Saat melakukan seks dan mencapai puncaknya, pria akan mengalami orgasme yang cukup kuat. Bersamaan dengan orgasme atau selisih beberapa detik akan muncul ejakulasi. Penis akan mengeluarkan air mani yang di dalamnya terdapat sperma. Saat pria mengalami ejakulasi air mani akan tersembur dengan tekanan cukup kuat.

Ejakulasi Lemah pada Pria dan Penyebabnya

Proses ejakulasi ini biasanya terbagi menjadi dua. Pertama, tubuh menyiapkan air mani yang di dalamnya terdapat sperma di pangkal penis. Selanjutnya, saat orgasme tiba, cairan itu akan ditekan keluar dengan tenaga yang cukup kuat. Biasanya, air mani bisa terlempar hingga beberapa meter.

Apa itu ejakulasi lemah?

Saat mengalami ejakulasi, tubuh akan memberikan dorongan yang kuat pada air mani untuk keluar melalui penis. Proses inilah yang memudahkan pria melakukan pembuahan pada wanita. Saat mengalami ejakulasi di dalam, sperma akan tersebut hingga ke mulut serviks sehingga sperma bisa dengan mudah bergerak hingga ke tuba falopi.

Yang dimaksud ejakulasi lemah adalah ketidakmampuan pria memberikan tekanan yang kuat pada air mani yang keluar. Sperma akan keluar begitu saja, tanpa ada dorongan yang terlalu kuat. Kondisi ini biasanya diikuti juga dengan menurunnya jumlah air mani yang keluar.

Pria yang mengalami ejakulasi lemah mungkin masih bisa menikmati seks dengan baik. Namun, untuk masalah pembuahan akan berjalan cukup susah. Pasalnya sperma akan susah bergerak menuju serviks tanpa bantuan atau semburan yang cukup kuat.

Penyebab ejakulasi lemah

Ejakulasi yang lemah ini biasanya dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut. Namun, secara umum gangguan ini disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini.

  1. Otot pelvis yang lemah

Otot pelvis yang berada di sekitar penis biasanya menurun kemampuannya seiring dengan berjalannya waktu. Pria yang sudah lanjut usia kerap mengalami hal ini sehingga ejakulasi yang terjadi lemah dan gangguan ereksi kerap terjadi.

  1. Penurunan kadar testosteron

Kadar androgen yang di dalamnya ada testosteron ini bisa mengalami penurunan seiring dengan berjalannya waktu. Penurunan ini terjadi karena mekanisme tubuh secara alami atau karena ada gangguan fisik lainnya. Efek dari penurunan testosteron ini adalah kemampuan seks menurun dan ejakulasi yang lemah.

  1. Ejakulasi retrograde

Penyebab terakhir dari ejakulasi lemah adalah ejakulasi terbalik. Kondisi ini muncul akibat bocor atau terbukanya saluran kemih saat pria mengalami orgasme. Seharusnya saat pria orgasme saluran kemih akan menutup sehingga sperma dan air mani tidak akan masuk ke kandung kemih.

Ejakulasi terbalik ini menyebabkan pria mengalami ejakulasi lemah dan dari penis tidak keluar apa-apa. Pria yang alami ejakulasi retrograde ini biasanya menderita gangguan pada prostat, kanker di area penis, hingga gangguan saraf akibat penyakit autoimun.

Cara mengatasi ejakulasi lemah

Cara terbaik untuk mengatasi ejakulasi yang lemah ini adalah dengan menyasar penyebabnya. Berikut beberapa cara mengatasi masalah ini.

  • Melakukan latihan kegel. Masalah yang bisa diatasi dengan cara ini adalah otot pelvis yang lemah. Pria yang sudah lanjut usia bisa melakukan latihan ini atau siapa saja yang ingin mencegahnya di usia muda.
  • Menggunakan obat tertentu kalau masalahnya berada pada penyakit. Obat-obatan ini akan membuat ejakulasi perlahan-lahan membaik.
  • Menggunakan suplemen untuk daya tahan tubuh. Terkadang ejakulasi jadi lemah karena fisik terlalu capai sehingga memengaruhi banyak hal.

Beberapa ejakulasi yang lemah ini akan membaik dengan sendirinya. Namun, banyak yang bertahan lama. Kalau Anda sering mengalaminya setiap melakukan seks, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan perawatan dengan baik.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi