Terbit: 7 November 2018 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selain menstruasi yang terjadi di setiap siklusnya, wanita juga kerap mengeluarkan carian pada vagina. Cairan yang keluar selain darah menstruasi sering disebut dengan keputihan meski warnanya tidak selalu putih. Kalau keputihan yang keluar warnanya putih susu berarti vagina sedang ada pada kondisi sehat. Bagaimana dengan keputihan berwarna oranye?

Normalkah Keputihan Warna Oranye pada Vagina?

Kalau warna keputihan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Ada perubahan yang terjadi di dalam vagina entah dalam bentuk infeksi atau kejadian normalnya lainnya. Cairan yang keluar akhirnya memiliki warna tertentu seperti hijau atau mungkin oranye yang akan kita bahas pada artikel ini.

Normalkah cairan keputihan berwarna oranye?

Sebenarnya tidak terlalu sulit mengetahui apakah cairan keputihan yang keluar dari vagina itu normal atau tidak. Hal pertama harus dilihat adalah warnanya apakah terlalu mencolok atau tidak. Kalau warnanya putih susu Anda tidak bisa menggolongkannya sehat, terlebih jika di sekitar vagina gatal dan terasa panas saat kencing.

Keputihan berwarna oranye pun juga demikian. Bisa jadi cairan itu merupakan tanda dari kondisi alami vagina. Kalau dibarengi dengan rasa gatal dan panas yang menyiksa ada kemungkinan terjadi gangguan pada bagian dalam dari vagina. Oleh karena itu pengamatan harus dilanjutkan.

Kriteria kedua yang bisa digunakan dasar untuk mengetahui apakah keputihan sehat atau tidak adalah aromanya. Aroma keputihan biasanya tidak busuk. Keputihan yang memiliki aroma busuk dan pekat biasanya berasal dari infeksi atau patogen Jadi, saat keputihan oranye muncul, cium dahulu aromanya.

Penyebab cairan keputihan warna oranye

Ada beberapa kondisi yang memicu munculnya cairan keputihan berwara oranye keluar dari vagina, berikut beberapa penyebabnya:

  1. Bacterial vaginosis

Bacterial vaginosis bisa terjadi karena bakteri yang ada di dalam vagina mengalami ketidakseimbangan. Kondisi ini membuat vagina sering mengalami gangguan seperti sering terasa gatal dan tidak nyaman saat digunakan untuk kencing. Selain itu, wanita juga kerap mengalami gangguan seperti munculnya cairan warna oranye dan kadang agak kekuningan dengan aroma tidak sedap.

  1. Trichomoniasis

Trichomoniasis adalah gangguan pada vagina yang muncul akibat adanya infeksi penyakit menular seksual. Biasanya vagina akan terasa panas dan tidak nyaman saat berkemih dan muncul aroma ikan yang cukup kuat. Kondisi ini juga menyebabkan munculnya cairan warna oranye karena ada masalah di dalam vagina seperti perdarahan akibat infeksi yang cukup parah.

Kalau Anda merasa ada yang aneh dengan vagina, ada baiknya segera memeriksakan diri. Terlebih lagi jika tercium bau ikan yang amis atau busuk.

  1. Akhir dari siklus menstruasi

Akhir dari siklus menstruasi biasanya hanya akan ada sedikit darah yang keluar. Darah yang tinggal sisa ini akan tercampur dengan cairan di dalam vagina dan warna memudar menjadi sedikit oranye. Aroma dari cairan keputihan berwarna oranye biasanya berbau seperti besi atau logam lainnya.

  1. Implantasi janin

Saat sel telur yang berada di dalam tuba falopi berhasil dibuahi oleh sperma, wanita akan mulai hamil. Embrio akan bergerak ke rahim untuk melakukan implantasi atau penempelan pada dinding sehingga bisa tumbuh dengan sempurna dan mendapatkan asupan makanan dari ibu.

Saat terjadi implantasi inilah rahim akan mengalami sedikit robek. Nah, robek ini akan membuat tubuh mengalami gejala berupa keluarnya cairan warna oranye. Warna oranye ini berasal dari cairan putih yang ada di sekitar serviks dan perdarahan ringan yang muncul.

Kini sudah tahu ‘kan penjelasan mengenai keputihan berwarna oranye? Semoga bisa menambah pengetahuan kita sehingga saat vagina memunculkan cairan tertentu kita bisa segera mengatasinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi