Terbit: 3 August 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ada beragam jenis cedera yang disebabkan oleh aktivitas olahraga, kecelakaan, maupun insiden-insiden lainnya. Apa saja jenis-jenis cedera tersebut? Simak informasinya berikut ini!

12 Jenis Cedera Olahraga yang Umum Terjadi

Apa Itu Cedera?

Cedera adalah kondisi ketika terjadi kerusakan pada struktur maupun jaringan tubuh. Kerusakan ini disebabkan oleh banyak faktor seperti:

  • Kecelakaan lalu lintas
  • Terjatuh dari ketinggian
  • Terkena benda tajam
  • Aktivitas olahraga
  • Tindak kekerasan

Cedera adalah kondisi yang sangat umum. Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), cedera dialami oleh jutaan orang setiap tahunnya. Bahkan, lebih dari 5 (lima) juta jiwa meninggal dunia akibat mengalami cedera yang berkelanjutan.

Jenis-Jenis Cedera

Rasanya hampir setiap orang pernah merasakan yang namanya cedera, bahkan beberapa di antaranya—seperti atlet, pekerja bangunan—mungkin sering sekali mengalami kondisi ini. Nah, cedera sendiri ada terdiri dari banyak jenis, tergantung dari area tubuh yang terdampak.

Berikut adalah jenis cedera yang perlu Anda ketahui dan waspadai.

1. Keseleo

Ya, keseleo merupakan salah satu bentuk cedera pada tubuh. Kondisi ini acap kali terjadi di pergelangan kaki. Lantas, mengapa seseorang bisa mengalami yang namanya keseleo?

Keseleo terjadi ketika urat, otot, atau tendon robek atau meregang secara berlebihan. Risikonya semakin besar apabila Anda berjalan atau berlari di permukaan jalan yang tidak rata. Oleh sebab itu, sebaiknya berhati-hati ketika sedang berjalan atau berlari di atas permukaan jalan yang tidak rata tersebut.

Olahraga seperti sepak bola juga berisiko menyebabkan Anda cedera. Hal ini kemungkinan terjadi apabila Anda tidak menempatkan kaki pada posisi yang benar.

2. Kram Otot

Selain keseleo, kram otot adalah jenis cedera yang juga paling sering terjadi.  Kondisi ini bisa dialami oleh bagian tubuh manapun.

Kram otot adalah kondisi ketika otot mengalami kontraksi secara spontan. Akibatnya, Anda mungkin akan kesulitan untuk menggerakkan anggota tubuh yang mengalami kram tersebut selama beberapa saat.

3. Otot Bengkak

Selain kram, pada beberapa kasus cedera juga ditandai oleh otot yang membengkak. Pembengkakan otot akibat cedera ini biasanya juga akan diiringi oleh timbulnya rasa nyeri.

4. Cedera Ligamen Lutut Anterior

Cedera ligamen lutut anterior (cedera ACL) adalah kondisi ketika bagian dari ligamen lutut tersebut robek. Akibatnya, persendian yang ada di area lutut menjadi tidak stabil. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan lutut membengkak dan terasa nyeri, utamanya ketika sedang berdiri.

Kualitas cedera ACL bervariasi, mulai dari ringan hingga berat sekalipun. Pada kasus cedera berat, hal ini juga berakibat pada kondisi lepasnya tulang kering dan tulang paha dari persendian. Umumnya, seseorang akan mengalami cedera ligamen anterior pasca melakukan aktivitas fisik berat seperti olahraga yang membutuhkan banyak gerakan melompat (basket, bulutangkis, voli, lompat jauh, dsb.)

5. Cedera Tulang Kering

Cedera tulang kering umumnya disebabkan oleh aktivitas olahraga yang banyak membutuhkan gerakan melompat seperti bermain bola basket atau bola voli. Gerakan melompat tersebut lantas menyebabkan otot di sekitar tulang kering mengalami peradangan (inflamasi).

Akan tetapi, aktivitas fisik lainnya yakni berlari juga bisa menjadi pemicu dari jenis cedera yang satu ini. Penggunaan sepatu olahraga yang tidak sesuai pun diklaim akan meningkatkan risiko Anda untuk mengalami cedera pada tulang kering.

6. Cedera Pinggang

Anda suka bersepeda? Jika ya, maka sakit pinggang mungkin menjadi kondisi yang kerap dialami. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pinggang mengalami cedera hingga menimbulkan rasa nyeri, seperti:

  • Otot robek
  • Herniated disk
  • Saraf terjepit

Selain bersepeda, aktivitas olahraga lainnya seperti angkat beban dan golf juga sangat berpotensi menyebabkan pelakunya mengalami cedera atau sakit pinggang.

7. Cedera Bahu

Bahu juga menjadi bagian tubuh yang rentan mengalami cedera. Cedera pada bahu disebabkan oleh aktivitas fisik—seperti olahraga—yang mana jenis olahraga tersebut memang lebih banyak membutuhkan peran otot bahu, sebut saja push up, berenang, atau tenis.

Bahu Anda memiliki 4 (empat) buah otot yang mana otot-otot tersebut berfungsi sebagai penopang sendi-sendi yang ada di sekitarnya. Manakala terjadi gerakan berulang-ulang, otot-otot tersebut sangat mungkin untuk mengalami masalah seperti robek yang lantas menyebabkan cedera.

8. Cedera Kepala

Dari bermacam-macam jenis-jenis cedera, cedera kepala mungkin yang  paling harus Anda waspadai. Cedera pada kepala umumnya lebih disebabkan oleh benturan yang cukup keras seperti saat kecelakaan atau terjatuh.

Benturan pada kepala ini bisa saja turut berdampak pada otak. Segera dapatkan pertolongan medis apabila cedera kepala diiringi dengan gejala-gejala sebagai berikut:

  • Sakit kepala hebat
  • Kepala pusing
  • Kebingungan
  • Mual dan muntah
  • Hilang fokus
  • Sensitif terhadap cahaya

9. Cedera Siku

Jenis cedera olahraga lainnya yang harus Anda waspadai adalah cedera siku. Cedera ini kerap menghampiri para atlet bulu tangkis, angkat beban, atau golf yang memang banyak menggunakan siku sebagai tumpuan gerakan.

Sama seperti cedera yang lainnya, cedera siku terjadi ketika otot-otot yang ada dalamnya mengalami peradangan akibat gerakan yang berulang. Anda akan merasakan nyeri pada siku, terlebih saat siku diangkat atau digerakkan.

10. Cedera Hamstring

Hamstring adalah otot yang posisinya ada di belakang paha. Otot ini juga sangat rentan untuk mengalami cedera. Cedera hamstring umumnya terjadi saat melakukan olahraga seperti sepak bola. Tidak melakukan peregangan (stretching) dengan benar dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.

Cedera pada hamstring ditandai dengan munculnya memar di belakang lutut. Pada kasus yang parah, Anda mungkin membutuhkan terapi fisik khusus guna memperbaiki otot yang mengalami kerusakan tersebut.

11. Patah Tulang

Jenis cedera lainnya yang juga sudah tidak asing lagi adalah patah tulang. Kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari ketinggian, hingga menerima kekerasan fisik menjadi penyebab paling umum seseorang mengalami patah tulang.

12. Dislokasi Tulang

Selain tulang patah, dislokasi tulang atau tulang yang ‘bergeser’ menjadi bentuk cedera lainnya yang terjadi pada tulang.  Kondisi ini tentu akan menimbulkan rasa sakit yang acap kali sangat parah. Di samping rasa sakit, pembengkakan dan pelemahan anggota tubuh yang terdampak menjadi gejala lainnya yang akan dialami oleh penderitanya.

Penanganan Cedera

Penanganan cedera bisa bermacam-macam, tergantung dari jenis cedera dan tingkat keparahannya. Pada kasus cedera ringan, kondisi ini mungkin bisa diatasi secara mandiri dengan cara-cara sebagai berikut:

  • Mengompres bagian tubuh yang cedera dengan air es atau ice pack selama beberapa menit
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri
  • Mengonsumsi obat khusus radang
  • Istirahat yang cukup

Anda juga disarankan untuk tidak beraktivitas fisik terlebih dahulu sampai cedera benar-benar pulih. Sementara itu, pada kasus cedera yang terbilang parah, penderita mungkin memerlukan penanganan medis secara khusus mulai dari terapi fisik hingga tindakan operasi sekalipun.

 

  1. Anonim. Wounds and Injuries. https://medlineplus.gov/woundsandinjuries.html (Diakses pada 3 Agustus 2020)
  2. Anonim. Top 10 Most Common Sport Injuries. https://www.unitypoint.org/livewell/article.aspx?id=591d8cf1-1ee5-4cb3-b662-a5f21f6f13bc (Diakses pada 3 Agustus 2020)
  3. Anonim. ACL Injury: What to Know. https://www.webmd.com/pain-management/knee-pain/acl-injury-what-to-know#1 (Diakses pada 3 Agustus 2020)
  4. Heitz, D. 2018. Everything You Need to Know About Sports Injuries and Rehab. https://www.healthline.com/health/sports-injuries#types (Diakses pada 3 Agustus 2020)
  5. WHO. Injuries. https://www.who.int/topics/injuries/about/en/ (Diakses pada 3 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi