Terbit: 21 April 2020 | Diperbarui: 24 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Iskemia adalah salah satu masalah medis yang menjadi perhatian para tenaga medis karena bisa menyebabkan kematian. Yuk, selengkapnya simak untuk mendapatkan informasi tentang pengertian iskemia, penyebab, jenis iskemia, gejala, diagnosis, dan pengobatannya.

Iskemia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Apa Itu Iskemia?

Iskemia adalah kondisi medis di mana jaringan atau organ tubuh mengalami kekurangan pasokan oksigen. Kekurangan pasokan oksigen tersebut terjadi karena adanya masalah pada pembuluh darah, gangguan jantung ataupun kekurangan darah atau cairan (dehidrasi) sehingga distribusi darah terhambat.

Sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam darah terdapat zat-zat gizi, senyawa penting, dan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel yang ada di dalam seluruh jaringan tubuh. Ketika suatu jaringan kekurangan hal-hal tersebut, maka akan terjadi kematian sel.

Sel-sel yang mati bisa menyebabkan masalah yang lebih besar lagi. Jika terjadi pada jantung, maka bisa menyebabkan serangan jantung bahkan stroke. Oleh karena itu, kenalilah lebih dalam lagi tentang apa itu iskemia dan pengertian iskemia.

Tanda dan Gejala Iskemia

Tanda dan gejala iskemia adalah tergantung di bagian organ mana yang terkena.

1. Gejala Iskemia pada Jantung

Jika iskemia terjadi di jantung, gejalanya mungkin termasuk:

  • Nyeri dada (angina)
  • Detak jantung cepat
  • Nyeri bahu atau punggung
  • Nyeri leher, rahang, atau lengan
  • Sesak napas
  • Berkeringat
  • Mual atau muntah
  • Kelelahan
  • Pusing

2. Gejala Iskemia pada Otak

Jika iskemia terjadi di otak, gejalanya mungkin termasuk:

  • Pusing
  • Sakit kepala mendadak dan berat
  • Pingsan
  • Muntah
  • Masalah menggerakkan tubuh, masalah dengan koordinasi, mati rasa
  • Kelemahan pada lengan atau tungkai atau satu sebagian wajah
  • Masalah berbicara (bicara tidak jelas)
  • Masalah penglihatan atau kebutaan

3. Gejala Iskemia pada Tungkai

Jika iskemia terjadi di kaki, gejalanya mungkin termasuk:

  • Luka pada kaki atau tidak kunjung sembuh
  • Nyeri hebat pada tungkai dan kaki saat istirahat
  • Nyeri kaki atau mati rasa
  • Kulit mengkilap dan halus di kaki
  • Kuku kaki menebal
  • Dingin atau lemahnya kaki
  • Kulit kering, hitam (gangren kering) di tungkai atau kaki

4. Gejala Iskemia pada Usus

Jika iskemia terjadi di usus, gejala iskemia usus dapat meliputi:

  • Nyeri hebat sekitar 15-60 menit setelah makan
  • Sakit perut yang parah secara tiba-tiba
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Perut kembung
  • Penurunan berat badan
  • BAB berdarah
  • Merasa ingin BAB

Kapan Harus ke Dokter?

Iskemia yang terjadi di jantung, otak, perut, atau tungkai bisa mengancam jiwa dan iskemia di bagian lain dari tubuh bisa serius. Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala iskemia atau segera hubungi darurat medis jika mengalami gejala serius berikut:

  • Sakit dada
  • Sulit bernapas
  • Nyeri perut berat
  • Gejala stroke (kelemahan pada lengan atau kaki, mati rasa, pusing, sulit berbicara, pusing, atau kehilangan penglihatan tiba-tiba)

Penyebab Iskemia

Iskemia tidak terjadi begitu saja melainkan ada hal yang menjadi penyebabnya. Penyebab iskemia adalah adanya sumbatan yang biasanya plak-plak lemak pada pembuluh darah. Apabila sumbatan lemak di dalam pembuluh darah terus berlangsung, maka akan terjadi aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah kondisi pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan kekakuan akibat adanya sumbatan. Selain itu, iskemia juga bisa terjadi karena adanya gumpalan darah yang berubah letak ke pembuluh darah yang lebih kecil. Akibatnya, pembuluh darah tersebut semakin menyempit yang membuat aliran darah terhambat bahkan berhenti total.

Penyebab iskemia lainnya mungkin termasuk:

  • Tekanan darah rendah (hipotensi) akibat serangan jantung atau syok
  • Anemia
  • Anemia sel sabit
  • Cacat jantung bawaan
  • Gumpalan darah di arteri
  • Kompresi atau penyumbatan pembuluh darah (dari tumor atau kelainan muskuloskeletal)
  • Penyumbatan mikrovaskuler dari kelainan darah (sel abnormal pada penyakit sel sabit, sindrom hiperviskositas akibat kanker, atau emboli septik)

Faktor Risiko Iskemia

Selain penyebab iskemia di atas, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya iskemia:

  • Merokok
  • Ketergantungan alkohol
  • Penyalahgunaan obat-obatan
  • Obesitas atau berat berlebih
  • Kurang latihan fisik
  • Pola diet yang buruk (tinggi lemak atau tinggi garam)
  • Stres
  • Fibrilasi atrium atau penyakit jantung lainnya
  • Diabetes
  • Kolesterol tinggi atau trigliserida
  • Bertambahnya usia
  • Jenis kelamin laki-laki
  • Trauma
  • Penyakit pembuluh darah yang mendasarinya
  • Tromboemboli vena

 

Diagnosis Iskemia

Apabila Anda mengalami gejala-gejala iskemia yang telah disebutkan di atas, maka diperlukan adanya diagnosis iskemia lebih lanjut. Diagnosis ini dilakukan di rumah sakit dengan bantuan tenaga medis profesional.

Beberapa jenis diagnosis iskemia adalah sebagai berikut:

1. Wawancara Pasien

Diagnosis iskemia lini pertama yang akan dilakukan dokter adalah melakukan wawancara kepada pasien terkait tanda atau gejala yang dialaminya. Hasil wawancara tersebut bisa membantu penegakkan diagnosis dokter di awal.

2. Tes Darah

Pada keluhan nyeri dada bisa dilakukan pemeriksaan enzim jantung (CKMB, Troponin, Mioglobin) untuk mengetahui adakah kerusakan sel sel jantung. Pasien dengan gagal napas bisa dilakukan pemeriksaan analisa gas darah dan asam laktat.

3. Pemeriksaan Kondisi Jantung

Pemeriksaan jantung dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan Elektrokardiografi dan Ekokardiografi. Elektrokardiografi memiliki tujuan untuk mengetahui aktivitas jantung, sedangkan Ekokardiografi untuk mengetahui bentuk dan gerakan jantung.

4. Pemeriksaan Sumbatan Pembuluh Darah

Sumbatan pembuluh darah perlu dipastikan keberadaannya. Pemeriksaan sumbatan pembuluh darah bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG doppler untuk mengetahui adakah sumbatan atau penyempitan pembuluh darah pada kaki atau lengan, sedangkan pada jantung bisa dilakukan angiografi atau kateterisasi.

5. Pemeriksaan Khusus Iskemia Sesuai Jenisnya

Pemeriksaan yang menghasilkan nilai positif akan membuat adanya pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan jenis iskemia yang Anda alami. Jika ternyata cenderung mengalami iskemia jantung, maka akan dilakukan pemeriksaan dengan kateterisasi untuk melihat kondisi jantung.

Iskemia otak juga dapat dilakukan pemeriksaan MRI untuk kepala guna melihat apakah ada kematian sel-sel di dalam otak.

Jenis-Jenis Iskemia

Berdasarkan tempat terjadinya iskemia, terdapat tiga jenis iskemia. Ketiga jenis tersebut di antaranya adalah iskemia jantung, otak, tungkai, dan usus. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Iskemia Jantung

Iskemia jantung adalah kondisi kekurangan pasokan darah jantung karena adanya hambatan aliran pada pembuluh arteri di jantung. Hambatan aliran pembuluh arteri di jantung ini bisa sebagian dan bisa juga terhambat total.

2. Iskemia Otak

Iskemia otak adalah kondisi medis di mana pasokan darah pada pembuluh arteri di otak mengalami hambatan. Hambatan pembuluh arteri di otak bisa menyebabkan kematian sel-sel otak atau stroke.

3. Iskemia Tungkai

Iskemia tungkai atau iskemia ekstremitas kritis adalah penyumbatan pembuluh darah di arteri ekstremitas bawah. Kondisi ini disebut juga penyakit arteri perifer, menimbulkan gejala berupa klaudikasio (nyeri hebat hilang timbul saat beraktivitas menggunakan tangan atau kaki yang mengalami penyumbatan pembuluh darah).

4. Iskemia Usus

Iskemia usus adalah masalah medis akibat tersumbatnya pembuluh arteri di usus. Hal tersebut akan mengganggu sistem pencernaan. Ada dua tipe iskemia usus, yaitu iskemia usus akut dan iskemia usus kronis.

Cara Mengobati Iskemia Berdasarkan Jenisnya

Tujuan pengobatan iskemia adalah untuk mengembalikan kelancaran aliran di dalam pembuluh darah sehingga pasokan darah bisa kembali cukup. Pengobatan iskemia harus disesuaikan dengan jenisnya.

1. Pengobatan Iskemia Jantung

Pengobatan iskemia jantung memerlukan obat-obatan yang mampu menurunkan kolesterol, mencegah penempelan gumpalan darah pada pembuluh (antiplatelet), melebarkan pembuluh darah, dan menurunkan tekanan darah.

Sementara terapi medis non-obat, pengobatan iskemia jantung bisa dilakukan dengan tindakan kateterisasi dan pemasangan ring (stent) dan operasi bypass pada jantung.

2. Pengobatan Iskemia Otak

Pengobatan iskemia otak adalah dengan memberikan pasien recombinant tissue plasminogen activator (rTPA). Pengobatan rTPA hanya bisa diberikan dalam 3 jam setelah terjadinya serangan stroke, bertujuan untuk membongkar trombus (gumpalan darah) yang menyumbat pembuluh darah otak.

3. Pengobatan Iskemia Tungkai

Iskemia tungkai adalah kondisi serius yang membutuhkan perawatan segera untuk membangun kembali aliran darah ke daerah yang terkena. Perawatan yang utama adalah menjaga kondisi anggota tubuh.

Pilihan perawatan untuk iskemia tungkai salah satunya terapi endovaskular. Beberapa prosedur endovaskular termasuk, angioplasti, stent, laser atherectomy, dan directional atherectomy.

4. Pengobatan Iskemia Usus

Iskemia usus bisa diobati dengan cara melebarkan pembuluh darah. Selain itu, pengobatan iskemia usus juga bisa dilakukan dengan tindakan pemasangan ring atau tindakan operasi bypass.

 

Komplikasi Iskemia

Jika dibiarkan tanpa perawatan atau pengobatan, iskemia adalah penyakit yang dapat menimbulkan beberapa komplikasi dan bahkan dapat mengancam jiwa dalam beberapa kasus. Namun, Anda dapat mengurangi risiko komplikasi dengan mengikuti instruksi perawatan dari dokter.

Berikut sejumlah kondisi yang ditimbulkan dari komplikasi iskemia:

  • Fungsi kognitif menurun
  • Gagal jantung
  • Kebutaan
  • Amputasi
  • Perforasi atau robeknya usus
  • Kelumpuhan atau kelemahan
  • Cacat permanen

Cara Mencegah Iskemia

Iskemia adalah penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan:

  • Makan makanan yang sehat termasuk perbanyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Mengurangi stres dengan meditasi atau yoga.
  • Jangan merokok.
  • Mengontrol diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan kolesterol tinggi agar tetap terkendali.
  • Memeriksakan diri ke dokter secara teratur.

 

  1. Anonim. 2019. What Is Ischemia?. https://www.webmd.com/assetid-091e9c5e815fcdb8. (Diakses 21 April 2020).
  2. Anonim. Tanpa Tahun. Critical limb ischemia (CLI). https://health.ucdavis.edu/vascular/diseases/cli.html. (Diakses 21 April 2020).
  3. Cunha, John P. 2020. Ischemia Symptoms, Causes, Treatment, and Prognosis. https://www.emedicinehealth.com/ischemia/article_em.htm. (Diakses 21 April 2020).
  4. Healthgrades Editorial Staff. 2019. Ischemia. https://www.healthgrades.com/right-care/vascular-conditions/ischemia. (Diakses 21 April 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi