DokterSehat.Com– Banyak orang yang tertarik untuk mencoba diet detoks. Diet ini disinyalir mampu mengeluarkan racun dalam tubuh. Diet detoks umumnya dilakukan usai makan dalam porsi sering dan banyak, pada suatu acara tertentu. Misal, setelah hari besar keagamaan dan acara makan lainnya.
Diet Detoks Hanya Makan Buah dan Sayur
Diet detoks dilakukan untuk melakukan detoksifikasi dari konsumsi makan yang berlebihan tersebut. Pada diet detoks kita dianjurkan untuk mengonsumsi hanya sayur dan buah untuk mendukung keluarnya racun dari dalam tubuh.
Diet Detoks Menghindari Karbohidrat dan Protein
Di samping itu, diet detoks menghindari asupan makanan berkarbohidrat dan protein, khususnya gandum dan olahannya, serta susu dan produk susu. Kedua makanan ini dianggap menghambat keluarnya racun dalam tubuh.
Waspada Bahaya Diet Detoks
Namun menurut Association of United Kingdom Dietitian, hal tersebut justru dapat menjadi berbahaya untuk tubuh. Kondisi tersebut muncul jika kita mengartikan bahwa kedua jenis golongan makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi sama sekali dan tidak menentukan makanan pengganti yang tepat.
Jika pada diet detoks asupan gandum dan susu tidak diperbolehkan maka kebutuhan tubuh untuk zat gizi karbohidrat dan protein harus tetap terpenuhi. Kebutuhan tubuh akan zt gizi tersebut harus tetap dapat terpenuhi dari makanan lain dengan kandungan gizi yang sama, jika tidak tubuh kita akan kekurangan asupan gizi.
Prinsip Diet Detoks Makan Bergizi Seimbang
Dalam diet detoks kebutuhan asupan zat gizi karbohidrat dan protein dianjurkan untuk tetap terpenuhi dari bahan makanan lain seperti nasi merah, umbi-umbian serta kacang-kacangan seperti kedelai, tahu atau kacang hijau.
Prinsip diet detoks dengan pemenuhan zat gizi yang seimbang akan membuatnya mirip dengan diet seimbang, yang mana diet ini lebih dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki komposisi diet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Penerapan diet detoks dengan tepat akan membuat tubuh kita merasakan manfaatnya dengan lebih maksimal. Jangan lupa dalam menerapkan diet ini harus pula didukung dengan pola hidup sehat lainnya seperti menghindari minuman berkafein, alkohol dan memperbanyak olahraga.