Terbit: 30 January 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Ada banyak sekali cara yang dilakukan untuk menurunkan berat badan. Namun, cara yang ditempuh oleh seorang wanita yang tidak disebutkan dari negara bagian Iowa, Amerika Serikat, ini mungkin sama sekali tidak patut untuk dicontoh. Bukannya menjalani program diet atau rutin berolahraga, wanita ini malah memilih untuk membeli cacing pita dan menelannya karena berpikir jika cara ini akan dengan cepat membuat berat badannya turun.

Gila! Wanita Ini Menelan Cacing Pita Demi Menurunkan Berat Badan

Saat memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter karena mulai mengalami gejala kesehatan, dokter pun kebingungan dengan maksud dari sang wanita yang sampai menelan cacing tersebut. Sang dokter bahkan sampai menghubungi Departemen Kesehatan Umum Iowa untuk membantu memberikan solusi akan masalah ini. Beruntung, sang wanita akhirnya mau minum obat cacing setelah dijelaskan bahaya dari cacing pita dan kondisi kesehatannya kini menjadi lebih baik.

Dr. Patricia Quinslisk, Direktur Medis Departemen Kesehatan Amerika Serikat, menyebutkan bahwa Ia sudah memperingatkan bahaya cacing pita pada tenaga medis di negara adidaya tersebut dan meminta berbagai situs web untuk tidak lagi menjual cacing pita sebagai alat untuk menurunkan berat badan karena sangat berbahaya. Dalam email yang Ia sudah sebarkan ke berbagai tempat ini, tertulis bahwa ada banyak sekali dampak buruk dari menelan cacing pita, termasuk menyebabkan kematian.

Terdapat enam jenis cacing pita yang bisa kita temukan di seluruh dunia. Sayangnya, semua jenis cacing pita ini bersifat parasit dan sering ditemukan di usus binatang. Karena alasan inilah ada baiknya kita berhati-hati dalam mengkonsumsi daging dan selalu memastikan daging ini sudah matang agar cacing atau telur cacing di dalamnya sudah mati.

Memang, beberapa puluh tahun yang lalu praktik menelan telur cacing pita berbentuk pil lazim dilakukan untuk menurunkan berat badan. Namun, mengingat efek sampingnya sangat berbahaya, ada baiknya memang kita tidak lagi menggunakannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi