DokterSehat.Com- Mendengar kata saraf terjepit tentu akan membuat Anda merasa bergidik ngeri membayangkan rasa sakitnya. Penyakit ini disebabkan oleh tonjolan abnormal dari bantalan tulang yang menekan saraf di tulang belakang sehingga memicu sensasi nyeri dan rasa lemah di bagian tubuh yang terpengaruh oleh saraf yang terjepit.
Sebagian besar penanganan saraf terjepit memang harus melalui tindakan operasi. Salah satunya adalah kasus saraf terjepit akibat penyempitan ruang saraf tulang belakang yang mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan anggota gerak badan.
Namun tak perlu khawatir, tidak semua kasus saraf terjepit memerlukan operasi. Pada kasus saraf terjepit yang tidak menyebabkan kelemahan anggota gerak dan mengancam jiwa, bisa diatasi dengan tindakan konservatif selama kurang lebih enam minggu. Beberapa tindakan konservatif ini antara lain dengan imobiliasi, suntik steroid, pemberian obat anti peradangan, fisioterapi, traksi dan laser.
Dalam sebuah studi tentang saraf di tulang leher yang terjepit, sekitar 75-90 persen pasien mengalami kemajuan tanpa perlu operasi. Namun, jika muncul gejala kelemahan otot yang makin menurun, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan jika perlu akan dilakukan operasi.
Setelah melakukan perawatan, baik melalui operasi maupun tidak, sebaiknya tetap melakukan pemeriksaan rutin pada bagian yang terkena saraf terjepit. Hal ini dikarenakan masih ada kemungkinan untuk kambuh di kemudian hari. Seiring bertambahnya usia, banyak ruas tulang punggung yang dapat menekan saraf dan meningkatkan risiko saraf terjepit.
Untuk mengurangi risiko tersebut, saat kondisi Anda sudah mulai fit, lakukanlah olahraga secara rutin. Olahraga dapat membuat otot tubuh menjadi lebih kuat sehingga mengurangi risiko saraf terjepit. Beberapa pilihan olahraga yang aman untuk saraf terjepit antara lain yoga, berenang, dan jogging.
Selain berolahraga, Anda juga bisa memperbaiki postur tubuh saat mengangkat beban, atau saat duduk. Biasakan duduk tegak karena menempatkan beban pada tulang belakang akan memaksa bantalan tulang belakang Anda bekerja keras. Jangan lupa untuk rajin mengonsumsi air putih dan makanan atau minuman tinggi protein untuk menjaga kekuatan tulang.