DokterSehat.Com – Asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah suatu gejala maag di mana lambung terkena luka atau peradangan yang diakibatkan karena pola makan yang tidak teratur.
Rasa tidak nyaman seperti perih dan mual pada bagian perut itu disebabkan karena lambung terus memproduksi asam bahkan dalam keadaan tidur. Padahal, asam diproduksi oleh lambung hanya diperuntukan untuk mencerna makanan.
Gejala awal asam lambung tinggi sering kali tidak begitu dirasakan oleh kebanyakan orang, selain pengetahuan yang kurang tentang kesehatan, asam lambung ini sangatlah susah dibedakan antara sakit maag biasa dengan gejala asam lambung.
Sehingga tidak sedikit orang menganggap remeh akan gejala awal asam lambung ini, padahal jika dibiarkan berlarut-larut akan mengakibatkan kerusakan yang kronis pada fungsi perncernaan mulai dari tenggorokan, lambung hingga usus.
Perlu diketahui, asam lambung keluar dari dinding lambung mempunyai waktu-waktu tertentu sesuai kebiasaan makan Anda. Jika Anda terbiasa makan pada pukul 1 siang maka asam lambung akan keluar pada jam tersebut,
Namun jika waktu makan Anda tidak seperti biasanya, maka asam lambung bisa keluar duluan ke ruang lambung sementara belum ada makanan yang masuk.
Oleh karena itu, salah satu cara termudah untuk mencegah terjadi asam lambung adalah makan dengan teratur. Berikut ini beberapa gejala asam lambung yang harus Anda waspadai:
-
Produksi air liur berlebih
Air liur ini terus diproduksi karena berusaha menetralisir asam lambung yang naik ke tenggorokan.
-
Asam lambung naik kepala pusing
Sakit kepala karena asam lambung terjadi karena angina lambung menghasilkan banyak angina di lambung yang menekan ke dada hingga ke kepala. Akibatnya suplai oksigen menjadi lebih sedikit dan menyebabkan kepala jadi pusing.
Jika asam lambung sudah kronis hal itu juga akan mengganggu sinusitis karena bau dari lambung membuat bakteri tumbuh subur di rongga sinus, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan kepala pusing.
-
Terasa mual dan mulut pahit
Mulut pahit dan terasa ingin muntah selalu menghantui jika selesai makan atau sebelum makan karena pengaruh asam yang naik ke tenggorokan.
-
Panas pada bagian dada
Produksi asam lambung yang berlebih akan membuat dada terasa panas karena iritasi dan tekanan angin yang terus berproduksi pada lambung. Kondisi ini dirasakan pada tulang dada akibat asam lambung yang naik ke esofagus. Rasa nyeri akan terasa lebih kuat setelah makan dan saat membungkuk.
-
Terasa panas dan tidak nyaman saat istrahat
Badan terasa sangat lelah dan ingin sekali tidur, namun tidur sebentar saja udah terbangun lagi karena terasa panas pada bagian dada dan punggung sehingga tidur menjadi jarang nyenyak.
-
Sering masuk angin dan mata merah seperti mengantuk
Sendawa merupakan salah satu gejala Anda masuk angin. Angin dilambung bisa merambat kemana saja dan bisa juga menjadi angin duduk—yang sering mengakibatkan kematian. Angin yang bisa keluar melalui sendawa jauh lebih baik ketimbang anginnya tidak bisa keluar.
Selain beberapa gejala di atas, gejala asam lambung lainnya yang bisa terjadi di antaranya:
- Seakan-akan ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan saat menelan.
- Laringitis (peradangan pada laring atau pita suara yang menyebabkan tenggorokan sakit dan suara menjadi parau).
- Batuk kering tanpa henti, terutama di malam hari.
- Bau napas tidak sedap.
- Rusaknya gigi.
Pada dasarnya, penyakit asam lambung ringan yang terjadi satu atau dua kali dalam sebulan biasanya tidak memerlukan intervensi dokter. Gangguan ini bisa diatasi dengan mengubah pola makanan dan mengonsumsi obat yang dijual bebas di pasaran ketika gejalanya muncul.
Namun untuk gejala yang lebih parah dan sering terjadi, dianjurkan untuk menemui dokter dan menanyakan tentang obat atau penanganan yang lebih tepat.