Terbit: 12 October 2020 | Diperbarui: 14 June 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Apa saja efek samping ibuprofen? Sebagai salah satu obat pereda nyeri yang umum digunakan, ibuprofen memiliki sejumlah efek samping yang harus Anda perhatikan. Simak informasinya berikut ini.

Efek Samping Ibuprofen & Petunjuk Penggunaan yang Benar

Efek Samping Ibuprofen

Umumnya, ibuprofen tidak menimbulkan gejala efek samping pasca Anda mengonsumsinya. Akan tetapi, bukan berarti obat ini tidak lepas dari yang namanya gejala efek samping. Pada beberapa orang, mengonsumsinya bisa saja menimbulkan sejumlah efek samping, kendati kasusnya sangat jarang terjadi.

Berikut ini adalah gejala efek samping ibuprofen yang perlu Anda ketahui.

1. Efek Samping Umum

Efek samping yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Sendawa
  • Nyeri ulu hati (heartburn)
  • Mual
  • Muntah
  • Produksi gas meningkat
  • Susah BAB (konstipasi)
  • Diare
  • Urine berbusa
  • Penurunan volume urine
  • Kulit gatal
  • Kulit pucat
  • Sesak napas
  • Pembengkakan di beberapa bagian tubuh (tangan, kaki, wajah, dll.)
  • Perdarahan abnormal
  • Tubuh terasa lemah
  • Peningkatan berat badan

2. Efek Samping Tidak Umum

Sementara efek samping yang bersifat tidak umum meliputi:

  • Kram perut
  • Perut terasa tidak nyaman
  • Nyeri punggung
  • Gusi berdarah
  • Urine dan feses disertai darah
  • Penglihatan kabur
  • Sensasi terbakar pada perut
  • Nyeri dada
  • Iritasi kulit
  • Ruam pada kulit
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Mata dan kulit berubah warna menjadi kekuningan

Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila mengalami satu atau beberapa dari gejala efek samping di atas guna dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis lebih lanjut sebelum kondisi bertambah buruk yang mana hal ini bisa saja membahayakan tubuh.

Efek Samping Ibuprofen yang Berbahaya

Ibuprofen juga bisa menimbulkan efek samping yang terbilang berbahaya. Hal ini khususnya apabila obat tidak digunakan sebagaimana mestinya, seperti melebihi dosis seharusnya (overdosis). Gejala efek samping berbahaya yamg dimaksud di antaranya sebagai berikut:

1. Peningkatan Tekanan Darah

Mengonsumsi ibuprofen dalam jangka panjang bisa memengaruhi kadar prostaglandin di dalam tubuh. Hal ini berpotensi dapat meningkatkan tekanan darah karena cairan tubuh menjadi tidak stabil.

Kemunculan efek samping yang berbahaya ini rentan dialami oleh pengguna obat yang kebetulan juga memiliki riwayat penyakit ginjal dan berusia lanjut. Mereka yang sedang mengonsumsi obat antihipertensi pun tidak luput dari kemungkinan untuk mengalami efek samping tersebut.

2. Perdarahan Lambung

Efek samping berbahaya selanjutnya dari obat ini adalah perdarahan lambung. Ini dikarenakan obat akan mereduksi hormon prostaglandin di dalam tubuh, termasuk yang ada pada lambung. Padahal, prostaglandin berperan untuk membenahi lapisan lambung yang rusak akibat asam lambung.

Akibat minimnya kadar prostaglandin, dinding lambung pun jadi mudah teriritasi hingga mengalami luka dan perdarahan karena terkena asam lambung. Ini memang jarang terjadi, namun tetap saja kemungkinannya ada. Apalagi jika Anda menggunakan ibuprofen dalam jangka panjang.

3. Penurunan Fungsi Ginjal dan Hati

Ginjal dan hati (liver) juga berpotensi mengalami penurunan fungsi atau bahkan kerusakan akibat konsumsi ibuprofen, khususnya konsumsi jangka panjang. Ini utamanya dialami oleh mereka yang memang sudah memiliki riwayat gangguan medis pada kedua organ tubuh tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda yang mengalami gangguan fungsi ginjal maupun hati berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

4. Reaksi Alergi

Ibuprofen juga dapat menimbulkan gejala berupa reaksi alergi. Reaksi alergi yang dimaksud antara lain:

  • Ruam kulit
  • Pembengkakan pada wajah dan tenggorokan
  • Sesak napas

5. Serangan Jantung

Serangan jantung adalah efek samping ibuprofen yang sangat berbahaya, kendati memang sangat jarang terjadi. Seseorang kemungkinan baru akan mengalami gejala efek samping yang satu ini apabila mengonsumsi obat dalam dosis tinggi dan jangka panjang.

Selain itu, risiko terkena serangan jantung pasca mengonsumsi obat ini akan semakin tinggi apabila:

  • Memiliki riwayat penyakit jantung
  • Menderita gangguan pembekuan darah

6. Hilang Kesadaran

Pada kasus yang lebih parah lagi, seseorang juga mungkin akan kehilangan kesadaran setelah minum ibuprofen. Akan tetapi, sekali lagi gejala ini sangat jarang terjadi. Efek samping berbahaya lainnya yang ditimbulkan dari obat ini adalah sebagai berikut:

  • Bibir dan kulit membiru
  • Disorientasi
  • Gangguan tidur
  • Perubahan suasana hati (mood)
  • Napas pendek
  • Kejang otot
  • Serangan stroke

Baca Juga: Ibuprofen Memperburuk Efek COVID-19, Benarkah?

Cara Mengatasi Efek Samping Ibuprofen

Bagaimana jika Anda mengalami gejala efek samping pasca mengonsumsi ibuprofen? Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diterapkan guna mengatasi efek samping obat tersebut.

1. Hentikan Penggunaan Obat, Kemudian Istirahat Sejenak

Langkah yang pertama adalah jangan gunakan obat tersebut terlebih dahulu, kemudian hentikan segala kegiatan yang sedang dilakukan saat gejala efek samping muncul (dalam hal ini gejala berupa kepala pusing). Idealnya, gejala tersebut hanya berlangsung selama beberapa saat sehingga Anda tidak perlu khawatir.

2. Minum Air Putih yang Banyak

Apabila efek samping yang Anda rasakan meliputi sakit kepala, mual, atau muntah, maka cara yang bisa dilakukan guna meredakannya adalah dengan minum air putih yang banyak. Air putih berfungsi untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi akibat muntah.

3. Ganti Menu Makanan

Selain minum air putih yang banyak, gejala mual yang Anda rasakan sebagai efek samping dari ibuprofen juga dapat diatasi dengan mengganti menu makanan yang lebih ringan seperti sayur atau buah.

Hindari mengonsumsi makanan yang pedas, berminyak, berlemak, maupun berbumbu kuat. Tidak hanya itu, Anda juga sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok. Pasalnya, keduanya hanya akan meningkatkan intensitas gejala.

4. Periksa ke Dokter

Apabila gejala efek samping tidak kunjung mereda, terlebih lagi jika efek samping yang muncul tergolong berbahaya seperti serangan jantung, peningkatan tekanan darah, hingga hilang kesadaran, maka cara lain selain memeriksakan diri ke dokter guna dilakukan penanganan lebih lanjut.

Penanganan medis yang cepat harus dilakukan karena jika tidak, dikhawatirkan kondisi akan semakin memburuk dan bisa membahayakan diri Anda.

Petunjuk Penggunaan Ibuprofen yang Benar

Ibuprofen memang obat yang terbilang aman untuk dikonsumsi. Walaupun demikian, penggunaan obat ini haruslah benar-benar tepat. Jika obat digunakan tidak pada porsinya, dampaknya bagi tubuh juga tidak baik. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika hendak menggunakan obat Ibuprofen.

1. Siapa Saja yang Boleh dan Tidak Boleh Mengonsumsi Ibuprofen?

Obat ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak (usia di atas 6 tahun) hingga orang dewasa. Akan tetapi, penggunaan obat ibuprofen pada beberapa orang dengan kondisi tertentu perlu mendapat perhatian khusus. Kondisi-kondisi yang dimaksud seperti:

  • Hipersensitivitas terhadap ibuprofen
  • Riwayat asma
  • Anemia
  • Polip nasal
  • Gangguan fungsi jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit liver
  • Gangguan pencernaan
  • Riwayat gangguan kesehatan pada lambung

2. Dosis Ibuprofen

Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, namun yang paling umum digunakan adalah yang berupa tablet atau sirup oral. Penggunaan obat biasanya tidak memerlukan dosis dari dokter dan cukup mengikuti dosis yang tertera pada kemasan. Berikut ini adalah dosis ideal ibuprofen:

Untuk mengatasi nyeri

  • Dewasa: 200–400 mg, diminum setiap 4 sampai 6 jam sekali (Dosis maksimal 1,2 atau 3,2 gram per hari). Pemakaian obat maksimal 10 hari.
  • Anak-anak: >6 bulan, 4-10 mg/kg BB, diminum tiap 6-8 jam sekali. Dosis maksimal 40 mg/kg BB per hari. Untuk anak usia di atas 12 tahun, dosis sama seperti orang dewasa.

Untuk menurunkan demam

  • Dewasa: Dosis awal 400 mg, kemudian 400 mg diminum setiap 4 sampai 6 jam sekali atau 100–200 mg diminum setiap 4 jam sekali (Dosis maksimal 3,2 gram per hari).
  • Anak-anak: >6 bulan, 5-10 mg/kg BB, diminum tiap 6-8 jam sekali. Dosis maksimal 40 mg/kg BB per hari.

Untuk mengatasi Osteoarthritis

  • Dewasa: 400 – 800 mg, diminum 3 sampai 4 kali dalam sehari (Dosis maksimal 3,2 gram per hari).

Untuk mengatasi nyeri sendi

  • Dewasa: 5 persen gel, foam, atau spray (Dioleskan/disemprotkan ke area tubuh yang nyeri 1 kali per hari).

Itu dia informasi mengenai efek samping ibuprofen beserta informasi terkait lainnya yang perlu Anda ketahui. Alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker perihal bagaimana cara menggunakan obat ini secara tepat, terutama jika memiliki kondisi yang berpotensi membuat Anda tidak dapat mengonsumsi obat tersebut.

 

  1. Ibuprofen. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ibuprofen/?type=brief&mtype=generic (Diakses pada 17 Februari 2020)
  2. Ibuprofen. https://www.drugs.com/ibuprofen.html (Diakses pada 17 Februari 2020)
  3. Ibuprofen. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5166-9368/ibuprofen-oral/ibuprofen-oral/details (Diakses pada 17 Februari 2020)
  4. Ibuprofen (Advil): Side Effects. https://www.healthline.com/health/pain-relief/ibuprofen-advil-side-effects (Diakses pada 17 Februari 2020)
  5. Ibuprofen for Adults. https://www.nhs.uk/medicines/ibuprofen-for-adults/ (Diakses pada 12 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi