Terbit: 25 January 2020 | Diperbarui: 27 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Seorang wanita bernama Anna Cowling mengalami kondisi yang sangat aneh. Dia baru bisa buang air setiap dua bulan sekali. Hal ini membuatnya mengalami sensasi tidak nyaman pada perutnya. Apa penyebab dari hal ini?

Wanita Ini Hanya Bisa Buang Air Besar Setiap Dua Bulan!

Buang Air Besar Dua Bulan Sekali

Wanita berusia 34 tahun ini berasal dari Essex, Inggris. Ia mengaku sangat mudah mengalami gejala perut kembung meski hanya minum sedikit air. Ia juga hanya bisa mengonsumsi makanan yang sangat lembut demi mencegah sensasi mual. Kondisi ini sudah dialaminya sejak 2017.

Dokter menyebut Anna menderita masalah gastroparesis. Kondisi kronis ini membuat perutnya membutuhkan waktu yang sangat lama hanya demi mencerna sari makanan. Dampak dari kondisi ini adalah sensasi kembung yang terus dialaminya. Di bagian persendian, Anna juga mengalami sensasi nyeri. Kondisi ini membuatnya harus menanggalkan lencana polisinya demi beristirahat di dalam rumah atau di rumah sakit.

“Aku tak bisa melakukan kegiatan apapun. Jika di rumah, aku hanya bisa duduk di sofa. Semua kebutuhanku bahkan harus disediakan oleh orang tua. Aku juga sering menginap di rumah sakit,” terangnya.

Makanan lembut yang dikonsumsi Anna biasanya adalah sejenis yoghurt untuk sarapan pagi, sup untuk dikonsumsi di siang hari, dan kentang tumbuk yang sangat halus di malam hari.

Anna mengaku sudah memiliki gangguan pencernaan sejak kecil. Waktu masih anak-anak, ia bisa buang air besar seminggu sekali. Hanya saja, pada 2015 lalu, frekuensi buang air besarnya semakin menurun. Ia baru bisa buang air besar sebulan sekali. Meski sudah sering mengonsumsi obat pencahar, hal ini sama sekali tidak memberikan dampak apapun. Setelahnya, pada 2017 Anna baru bisa buang air besar dua bulan sekali.

Tak hanya gastroparesis, Anna juga menderita sindrom ehlers danlos yang sangat langka. Penderita sindrom ini rentan mengalami perdarahan dalam waktu yang lama sehingga lukanya tidak mudah sembuh.

Anna memiliki pilihan untuk memperbaiki kondisi kesehatannya, yakni dengan memakai alat gastric pacemaker. Hanya saja, peralatan ini sangat mahal. Jika saja Anna mampu membelinya, maka alat ini bisa membantu proses pengosongan perut berlangsung dengan lebih cepat. Hanya saja, alat yang dipasang di dalam perut ini harus selalu diganti setiap 10 tahun.

Dampak Jarang Buang Air Besar

Jika kita mengalami masalah susah buang air besar sehingga baru bisa melakukannya setiap beberapa hari sekali, maka akan menyebabkan dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan.

Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut.

  1. Menyebabkan Perut Kembung

Jika kita mengalami masalah susah buang air besar, maka perut akan terasa kembung dan tidak nyaman. Badan juga terasa jauh lebih berat akibat semakin menumpuknya kotoran di dalam usus.

  1. Memicu Wasir

Jika kita sering mengalami masalah susah buang air besar, maka akan menyebabkan gejala wasir berupa menonjolnya pembuluh darah vena di sekitar anus. Hal ini bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman saat duduk atau bahkan perdarahan saat buang air dokter.

  1. Menyebabkan Hernia

Susah buang air besar ternyata juga bisa menyebabkan datangnya masalah hernia atau turun berok. Hal ini disebabkan oleh beban dan tekanan pada perut yang semakin kuat. Kondisi ini harus segera ditangani dengan serius agar tidak menyebabkan efek lebih serius.

  1. Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal

Sering mengalami masalah susah buang air besar bisa meningkatkan risiko terkena gagal ginjal.

  1. Bisa Memicu Radang Usus

Susah buang air besar akan membuat kotoran semakin menumpuk dan akhirnya menyebabkan peradangan pada usus.

 

Sumber

  1. Hawkins, Elliot. 2020. Dunmow police officer who can only poo once every two months needs £30,000 for vital bowel treatment. https://www.essexlive.news/news/essex-news/dunmow-police-woman-who-can-3757215 (Diakses pada 25 Januari 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi