Terbit: 9 April 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Sejumlah pihak mengklaim bahwa berjemur saat Corona (COVID-19) dapat membunuh virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab wabah pandemi ini. Apakah ini hanya sekedar mitos, atau memang fakta? Simak informasi selengkapnya mengenai berjemur saat COVID-19 beserta manfaat dan tips berjemur yang aman berikut ini!

Berjemur saat Corona (COVID-19) Bisa Bunuh Virus, Mitos atau Fakta?

Berjemur Matahari Bisa Bunuh Corona (COVID-19), Mitos atau Fakta?

Wabah virus Corona (COVID-19) yang hingga saat ini belum juga menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir membuat banyak orang makin diliputi perasaan yang bercampur aduk. Berbagai cara pun dilakukan guna memproteksi diri dari virus yang hingga hari ini Kamis (9/4/2020) telah merenggut 280 jiwa di Indonesia.

Dari sekian cara tersebut ada aktivitas berjemur (jam 10 pagi – 11 siang) yang mungkin, juga sudah jadi rutinitas Anda sehari-hari sudah beberapa minggu ini berada di rumah untuk menerapkan physical distancing atau isolasi mandiri. Hal ini berangkat dari kabar yang menyebutkan bahwa berjemur saat Corona (COVID-19) bisa membunuh virus tersebut. Benarkah demikian?

Faktanya, anggapan bahwa panas maupun sinar ultraviolet (UV) yang dihasilkan oleh matahari dapat membunuh virus Corona SARS-CoV-2 belum didukung oleh bukti ilmiah sehingga kebenarannya masih dipertanyakan, setidaknya begitulah yang dikatakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dilansir dari USA Today, asisten profesor virologi dari Chulalongkorn University, Thailand yakni Pokrath Hansasuta mengatakan jika sinar UV kemungkinan memang bisa membunuh virus Corona penyebab COVID-19. Akan tetapi, hal ini hanya bisa terjadi apabila intensitas paparannya sangat tinggi, dan paparan sinar UV alami dari matahari dianggap belum cukup untuk itu.

Paparan sinar UV dalam intensitas tinggi hanya bisa didapatkan melalui lampu atau sumber cahaya buatan lainnya. Sayangnya, hal ini sangat tidak disarankan karena berpotensi menyebabkan iritasi bahkan kerusakan pada kulit.

Jadi, berjemur saat COVID-19—setidaknya hingga saat ini—bisa dikatakan hanyalah mitos belaka sehingga tidak bisa Anda jadikan cara utama untuk melindungi diri dari wabah tersebut.

Manfaat Berjemur saat Corona (COVID-19) Lainnya

Berjemur saat wabah Corona (COVID-19) memang tidak bisa melindungi diri Anda dari virus tersebut, akan tetapi bukan berarti Anda jadi enggan untuk melakukan aktivitas ini. Berjemur sejatinya merupakan aktivitas yang menyehatkan karena sinar matahari merupakan salah satu sumber nutrisi alami bagi tubuh.

Apa saja manfaat berjemur saat Corona (COVID-19) tersebut? Berikut informasinya!

1. Membantu Mengurangi Stres

Berada di dalam rumah seharian tentu sedikit banyak memengaruhi suasana hati (mood) Anda, bukan? Anda yang biasanya aktif berkegiatan di luar ruangan, tiba-tiba saja harus melakukan semuanya dari rumah. Alhasil, rasa jenuh pun tidak terhindarkan dan lama-kelamaan, kondisi ini bisa memicu terjadinya stres.

Nah, salah satu manfaat berjemur saat COVID-19 adalah untuk membantu meminimalisir rasa stres tersebut. Ya, sinar UV dari matahari disebut-sebut dapat memicu tubuh untuk memproduksi hormon serotonin.

Hormon serotonin inilah yang berperan dalam membangkitkan mood seseorang. Tak hanya itu, kadar serotonin yang cukup juga membantu Anda untuk bisa lebih tenang dan fokus.

2. Membantu Tidur Lebih Nyenyak

Stres tidak hanya membuat suasana hati Anda terganggu sepanjang hari, tetapi juga berdampak pada menurunnya kualitas tidur.

Seiring meningkatnya mood, hal ini tentunya akan secara otomatis memperbaiki kualitas tidur Anda. Jadi, rajin-rajinlah berjemur di pagi hari agar Anda bisa tidur lebih nyenyak di malam hari.

3. Sumber Vitamin D

Sinar matahari adalah sumber vitamin D alami. Paparan sinar matahari yang masuk melalui kulit lantas akan diproses oleh tubuh hingga menjadi vitamin D. Oleh karena itu, berjemur saat COVID-19 bermanfaat untuk memenuhi asupan vitamin D harian Anda.

Vitamin D merupakan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin ini utamanya berfungsi untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang sehingga secara tidak langsung  Anda juga sedang melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit-penyakit tulan seperti osteoporosis dan osteomalacia.

4. Mencegah Kanker

Manfaat berjemur saat Corona (COVID-19) lainnya yang tidak kalah penting adalah meminimalisir risiko kanker.

Menurut penelitian, orang-orang yang sering terpapar sinar matahari memiliki risiko yang kecil terhadap jenis penyakit kanker seperti:

  • Kanker usus besar
  • Kanker kelenjar getah bening
  • Kanker rahim
  • Kanker prostat
  • Kanker pankreas

5. Menjaga Kesehatan Kulit

Walaupun tidak dapat menghindari Anda dari virus Corona SARS-CoV-2, setidaknya berjemur di pagi hari selama physical distancing di rumah dapat membuat kulit Anda senantiasa terjaga kesehatannya.

Selain itu menurut WHO, berjemur juga efektif untuk membantu proses penyembuhan kulit dari sejumlah masalah seperti:

  • Eksim
  • Psoriasis
  • Jerawat
  • Penyakit kuning

Tips Berjemur saat Corona (COVID-19) yang Aman

Kendati berjemur saat Corona (COVID-19) menyehatkan, tetap saja Anda tidak boleh sembarangan ketika melakukan aktivitas yang satu ini.

Berikut adalah tips berjemur yang aman saat COVID-19:

1. Gunakan Krim Tabir Surya

Krim tabir surya (sunblock) sudah selayaknya Anda gunakan ketika hendak berjemur. Sesuai dengan namanya, krim ini berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang terlalu berlebihan. Paparan sinar matahari yang berlebihan berdampak pada ‘terbakarnya’ kulit. Bahkan, bisa saja hal ini menyebabkan iritasi kulit.

Gunakan krim tabir surya sekitar setengah jam sebelum berjemur. Selain itu, pilihlah jenis krim yang memiliki SPF minimal 30.

2. Berjemur di Pagi Hari

Pagi hari sekitar jam 9 sampai 10 merupakan waktu terbaik untuk berjemur saat COVID-19 . Selain sinar matahari masih terbilang ‘aman’, matahari pagi merupakan sumber vitamin D yang paling banyak.

3. Jangan Berjemur Terlalu Lama

Mungkin Anda menganggap jika semakin lama berjemur, maka semakin baik untuk kesehatan tubuh. Hal ini sepenuhnya keliru.

Para ahli menyarankan agar kegiatan ini cukup dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Berjemur terlalu lama justru dapat merusak kulit bahkan meningkatkan risiko kanker kulit.

4. Minum Air Putih yang Banyak

Berjemur tentu akan membuat tubuh Anda mengeluarkan banyak cairan melalui keringat. Maka dari itu, imbangi aktivitas ini dengan minum air putih yang banyak.

Minum air putih berfungsi untuk menjaga agar kadar cairan tubuh Anda tetap normal dan terhindar dari yang namanya dehidrasi.

 

  1. Nall, R. 2018. What are the Benefits of Sunlight? https://www.healthline.com/health/depression/benefits-sunlight#mental-health (Diakses pada 9 April 2020)
  2. Stellino, M. 2020. Fact check: Sunlight does not kill the new coronavirus. https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2020/03/30/fact-check-sunlight-does-not-kill-new-coronavirus/2931170001/ (Diakses pada 9 April 2020)
  3. WHO. 2020. Rumours and Facts on COVID-19. https://www.who.int/docs/default-source/nepal-documents/novel-coronavirus/un-rumour-tracking-english-issue-2.pdf?sfvrsn=bd68b830_2 (Diakses pada 9 April 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi