Terbit: 26 February 2019 | Diperbarui: 6 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jika sedang tidak beruntung, kondisi kesehatan bisa saja drop di saat-saat yang tidak tepat. Hal inilah yang dialami oleh sepupu dari Syari D. Pratiwi, pemilik akun Twitter @yayie. Sang sepupu berjenis kelamin pria ini tiba-tiba saja hilang kesadaran saat berada di Stasiun Cawang, Jakarta. Beruntung, ada penumpang KRL lain yang sigap menolong sepupunya hingga nyawanya bisa terselamatkan.

Viral, Penumpang KRL yang Selamatkan Nyawa Orang Lain

Diduga terkena serangan jantung atau GERD

Berdasarkan cuitannya hari ini, Selasa, 26 Februari 2019, Syari menceritakan kisah sepupunya yang hilang kesadaran kemarin, Senin, 25 Februari 2019. Sepupunya bahkan sampai diantar ke rumah sakit terdekat oleh petugas dari Stasiun Cawang. Hanya saja, dari petugas inilah terkuak kisah heroik seorang penumpang KRL lainnya bernama Fitri yang memberikan pertolongan pertama pada sepupu Syari hingga membuat nyawanya terselamatkan.

Penumpang bernama Fitri ini membuka aplikasi yang bisa membantunya melakukan video call kepada dokter sehingga bisa segera melakukan bantuan pertolongan pertama. Ia pun dengan sigap melakukan prosedur CPR dengan menekan bagian dada. Bahkan, tanpa ragu Fitri melakukan pemberian napas buatan lewat mulut. Setelahnya, Fitri mengambil ponsel sepupu Syari dan membukanya dengan memakai sidik jari sang sepupu. Ia pun langsung menghubungi orang-orang yang dianggap mengenalnya untuk memberitahukan kepada keluarga tentang kondisi sang korban.

Kini, kondisi sang sepupu Syari sudah sadar meski masih dirawat di rumah sakit. Ia bahkan ingin menemui penolongnya demi mengucapkan terima kasih karena tindakan sigapnya.

Langkah-langkah melakukan pertolongan pertama CPR

Pakar kesehatan menyebut masyarakat masih cenderung belum mengetahui cara-cara untuk melakukan tindakan pertolongan pertama CPR bagi korban yang tidak sadarkan diri. Padahal, pengetahuan akan hal ini bisa membantu menyelamatkan nyawa korban sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Berikut adalah beberapa langkah yang harus diperhatikan saat melakukan tindakan pertolongan pertama CPR.

  1. Baringkan korban di tempat yang teduh

Pastikan untuk membaringkan korban di tempat yang teduh dan posisikan kepala menengadah ke atas. Mulut dan hidung juga sebaiknya dipastikan tidak akan tersumbat. Selain itu, lepas perhiasan atau benda lain yang dikhawatirkan menghambat pernapasan seperti kalung, dasi, dan longgarkan kancing baju.

  1. Raba denyut nadi

Cek denyut nadi korban di leher atau pergelangan tangan. Jika masih bernapas, korban biasanya tidak terkena serangan jantung, namun jika sudah tidak bernapas, besar kemungkinan terkena serangan jantung.

  1. Minta orang lain memanggil ambulans

Minta orang di sekitar untuk tidak mengerumuni demi memberikan udara segar pada korban. Selain itu, mintalah orang lain untuk memanggil ambulans dari klinik atau rumah sakit terdekat agar bisa segera dijemput.

  1. Lakukan tekanan pada dada

Jika ingin melakukan CPR, luruskan tangan dan letakkan di tengah-tengah dada korban. Tekanlah kuat-kuat dan lakukan hal ini hingga sekitar 30 kali.

  1. Beri napas buatan

Setelah melakukan penekanan pada dada, cobalah untuk memberikan bantuan napas dengan cara meniupkan udara melalui mulut ke mulut atau ke bagian hidung. Kita juga bisa mengulangi teknik penekanan pada dada setelahnya. Setiap dua menit, pastikan untuk mengecek apakah korban sudah bisa bernapas atau tidak

  1. Lakukan kedua teknik sebelumnya hingga ambulans datang

Sambil menunggu ambulans datang, pastikan untuk terus melakukan teknik penekanan pada dada dan memberikan napas bantuan.

  1. CPR bisa dihentikan jika korban mulai bernapas

Jika korban mulai bernapas, CPR bisa dihentikan, namun pastikan untuk tidak sembarangan mengangkat tubuh korban. Tunggulah saran dari petugas medis yang akan menolongnya.

Dengan memperhatikan berbagai langkah ini, diharapkan korban bisa tetap terselamatkan nyawanya sebelum ditangani oleh petugas kesehatan.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi