Terbit: 8 June 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setelah enam bulan pertama dimana bayi hanya diberikan asupan ASI eksklusif, maka bayi pun akan mulai diberikan MPASI atau makanan pendamping ASI. Dengan memberikan MPASI, maka kita pun akan membuat perkembangan fisik dan mental bayi menjadi semakin membaik. Menurut data BPOM pada tahun 2007, bayi yang telah berusia enam bulan akan membutuhkan energi 1,5 kali lebih besar dari sebelumnya. Selain itu, kebutuhan asupan karbohidrat dan protein akan meningkat lebih dari 2 kali lipat. Yang menarik adalah, kebutuhan akan zat besi ternyata meningkat hingga 26 kali lipat! Karena adanya peningkatan kebutuhan ini, maka MPASI yang diberikan pada bayi pun haruslah yang kaya akan gizi dan nutrisi yang seimbang.

Berikanlah MPASI Yang Kaya Gizi Pada Anak

Sayangnya, dari data yang dirilis oleh Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 ditemukan fakta bahwa balita dengan rentang usia 12 hingga 59 bulan ternyata memiliki resiko terkena anemia yang cukup tinggi dimana satu dari empat balita ternyata akan cukup mudah mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Selain itu, karena kurangnya kadar gizi yang ada pada MPASI yang disediakan orang tua pada buah hatinya, setidaknya satu dari tiga bayi di Indonesia akan mengalami kondisi fisik yang cenderung pendek dan kurus, dan masalah pada perkembangan kecerdasannya.

Pakar kesehatan Professor Herkutanto Sp.F bahkan menunjukkan fakta bahwa ada banyak sekali bayi yang tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dari MPASI setelah usianya enam bulan sehingga bagian otak yang disebut sebagai higher cortex akan mengalami gangguan kognitif yang membuat anak kekurangan kreativitas dan kemampuan berimajinasi. Karena alasan inilah ada banyak anak yang hanya mampu menuruti perintah saja.

Menurut beliau, MPASI yang baik adalah yang mengandung kebutuhan protein, energi, dan zat besi yang cukup dimana beberapa jenis makanan layaknya nasi, ikan-ikanan, dan sayuran hijau akan sangat baik untuk diberikan pada bayi. Selain itu, latihlah anak untuk mengecap berbagai rasa masakan baik itu manis, asin, hingga gurih, agar anak bisa menerima berbagai macam rasa masakan di kemudian hari. Namun, ingatlah bahwa sebelum anak memiliki sistem pencernaan yang sempurna, ada baiknya diberikan makanan yang halus sehingga mudah untuk dicerna.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi