Terbit: 19 June 2016 | Diperbarui: 24 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Diare pelancong hampir terjadi pada 30-50% pelancong yang berpergian ke daerah-daerah berisiko tinggi ( Meksiko, Amerika Latin, Afrika, Asia, dan Timur Tengah). Hal ini terjadi jika pelancong singgah di daerah tersebut minimal 1-2 minggu. Kondisi diare ini lebih umum pada kelompok dewasa muda. Meskipun alasannya belum diketahui dengan jelas, hal ini diduga karena kelompok usia muda masih belum kebal dengan paparan bakteri dan organisme penyebab penyakit, dan mereka tergolong lebih berani dalam perjalanan dan pilihan makanan, atau mungkin kurang waspada dalam menghindari makanan yang terkontaminasi.

Berencana untuk Berlibur Dalam Waktu yang Cukup Lama? Waspada pada Diare Pelancong

Penyebab

Diare dapat disebabkan karena kontaminasi makanan dan air oleh bakteri, parasit, dan virus. Yang masuk ke saluran pencernaan dan menyerang sistem pertahan tubuh dan selanjutnya menimbulkan tanda dan gejala diare. Escherichia colli menjadi penyebab yang paling lazim di sebagian Negara  berkembang. Penyebab lain seperti Shigella, Salmonella, Vibrio dan Campilobacter

Temuan klinis

·      Peningkatan frekuensi buang air besar dua kali lipat, dengan konsistensi cair, biasanya lebih dari 4-5 kali sehari.

·      Terjadi mendadak saat berpergian (2-3 hari setelah singgah ) atau segera setelah kembali ke rumah.

·      Biasanya disertai kram perut, BAB yang tidak dapat ditahan, kembung, badan terasa lemah, mual serta muntah (15% kejadian).

·      Gejala lain yang tidak sering terjadi seperti demam, tinja berdarah, nyeri saat defekasi, dan dehidrasi pada diare yang parah.

·      Pada umumnya sembuh setelah 3-4 hari tanpa diobati tetapi dapat berlangsung lebih lama.

·      Pada umumnya diare pelancong jarang mengancam jiwa, namun diare pelancong dapat juga menyebabkan morbiditas bermakna; 1 dari 5 pelancong tergeletak di ranjang selama 1 hari dan lebih dari sepertiga pelancong harus merubah kegiatan mereka.

Komplikasi

Penyakit diare sebagian merupakan penyakit yang ringan, dapat sembuh sendiri tanpa diobati. Angka kematian terutama disebabkan oleh dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak dapat berkembang menjadi syok, kerusakan organ, koma dan berujung pada kematian.

Tanda dehidrasi :

·      Badan lesu atau lemah

·      Rasa haus dan mulut serta kulit terasa kering

·      Buang air kecil sedikit atau tidak sama sekali

Penanganan

Kunci pengobatan diare adalah rehidrasi atau menghindari dehidrasi. Minumlah air mineral dan jus untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Larutan garam rehidrasi oral (Oralit) dalam bentuk sachet berlabel World Health Organization-ORS telah dijual di apotek.. Oralit yang mengandung air, gula serta garam adalah cara terbaik untuk menggantikan cairan yang hilang Ikuti petunjuk penggunaan yang tertulis pada kemasan.

larutan rehidrasi sederhana dapat dibuat sendiri dirumah dengan mencampur:

   1/2 sendok teh garam

   1/2 sendok teh baking soda

   4 sendok makan gula

   1 liter air minum

*jus jeruk dapat diberikan untuk penambahan kalium

Pemberian larutan dapat dilakukan setiap kali BAB cair. Dengan takaran pemeberian pada orang dewasa ±240cc, anak kurang dari 2 tahun 60-120cc dan anak lebih dari 2 tahun 120-210cc. Pemberian nutrisi harus tetap berjalan pada bayi dapat diberikan ASI, pada anak dapat diberikan makanan tepat usia seperti sebelum sakit, pada orang dewasa makanan dapat diberikan bertahap dari yang berbentuk lembek hingga padat ketika kondisi sudah mulai membaik.

Jika diare tidak kungjung membaik, Anda bisa mencoba beberapa obat untuk membantu meringankan gejala. Obat antidiare terbukti memiliki efek minimal pada volume diare.

   Obat anti-motilitas usus, loperamide (Imodium AD) atau difenoksilat (Lomotil, Lonox). Obat ini berfungsi untuk mengurangi gerakan otot di saluran pencernaan, memperlambat waktu transit serta memaksimalkan penyerapan makanan dan cairan sehingga dapat mengurangi gejala diare sementara. Namun pengobatan tidak diberikan pada bayi atau orang dengan demam atau diare berdarah, karena dapat memperpanjang keberadaan organisme di organ usus dan menyebabkan penyakit yang lebih buruk, Pemberian obat ini tidak boleh melebihi 48 jam atau dihentikan jika terdapat perburukan tanda atau gejala diare.

   Bismut Subsalisilat (Pepto-Bismol). Obat over-the-counter ini dapat mengurangi frekuensi tinja dan memperpendek durasi penyakit. Namun, tidak dianjurkan untuk anak-anak, wanita hamil, orang-orang yang alergi terhadap aspirin, serta orang yang sedeng mengkonsumsi antikoagulan. Obat ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari 3 minggu. Efek samping dari bismut subsalisilat diantaranya lidah berwarna hitam, tinja gelap, sembelit, mual, atau telinga berdenging.

     Antibiotik diberikan jika agen penyebab diare adalah bakteri atau didapatkan gejala diare cair lebih dari empat kali sehari atau gejala berat, termasuk demam atau ditemukan darah, nanah atau lender pada tinja. Antibiotik spesifik terhadap agen tertentu yang berasal dari daerah tertentu. Resep dokter disarankan untuk pengobatan antibiotik dan pasien disarankan untuk memberitahukan riwayat berpergian sebelumnya. Antibiotik tidak digunakan sebagai profilaksis karenan akan menimbulkan perkembangan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Pencegahan

Berdasarkan alasan kejadian diare pelancong pada dewasa muda diharapkan pelancong mengamati sanitasi dan hygiene makanan yang baik, memberi perhatian ketat pada persiapan serta penyajian makanan, menghindari makanan yang berisiko tinggi serta menghindari perilaku makan makanan yang menantang.

Tips penting saat melancong :

  •        Makan makanan yang dimasak dengan baik dan disajikan dalam kondisi baru dan hangat
  •        Hindari konsumsi makanan yang terpapar debu atau dihinggapi oleh lalat
  •        Pastikan buah-buahan sebagai bekal dicuci bersih sebelum dimakan
  •     Hindari makanan atau minuman yang seharusnya disimpan di lemari pendingin dibiarkan dalam suhu ruangan selama beberapa hari, seperti susu, keju, atau daging.
  •        Hindari minum es, dimana es batu tersebut terlihat tidak steril atau berasal dari air mentah.
  •        Bersihkan kaleng atau botol sebelum diminum.
  •        Hindari makan makanan setengah matang
  •       Jika anda memiliki bayi gunakan air rebusan untuk membuat susu dan pastikan botol dalam kondisi bersih.
  •        Jangan lupa mencuci tangan setiap akan makan dan setelah dari kamar mandi.

Prognosis

Dengan rehidrasi dan pemberian makanan kembali yang tepat, morbiditas dan mortalitas akibat diare melancong minimal.

Daftar Pustaka

South-Paul, Jeannette, dkk.2014.Diagnosis dan Terapi Terkini Kedokteran Keluarga.Jakarta:ECG


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi