Terbit: 18 January 2021 | Diperbarui: 22 March 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Benjolan di vagina umum terjadi terutama selama masa subur atau seiring bertambahnya usia. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab dan cara menghilangkannya.

Benjolan di Vagina, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Benjolan di Vagina

Pada dasarnya benjolan dapat terjadi karena berbagai alasan. Benjolan juga bisa muncul di bagian dalam atau luar vagina. Meski bisa disebabkan oleh berbagai hal, keadaan ini umumnya menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan.

Berikut adalah beberapa kemungkinan kondisi yang bisa menyebabkan benjolan pada vagina, di antaranya:

1. Kista Vagina

Kista vagina adalah tonjolan seperti kantong yang terletak di dinding vagina. Keadaan ini memiliki berbagai jenis, beberapa kista ada yang mengandung nanah dan yang lainnya mengandung udara atau jaringan parut. Beberapa jenis kista tersebut, antara lain:

  • Kista Bartholin: Ini adalah benjolan di satu atau kedua sisi lubang vagina.
  • Kista endometriosis: Benjolan jaringan membentuk kista kecil di vagina.
  • Penyakit kista Gartner: Kista ini biasanya hanya terbentuk selama kehamilan.
  • Kista inklusi vagina: Ini sering terjadi setelah trauma pada dinding vagina, seperti setelah melahirkan. Cedera menyebabkan jaringan terperangkap di bawah permukaan kulit sehingga menghasilkan kista.

Beberapa kista mungkin berukuran besar dan nyeri, tetapi sebagian besar kista vagina berukuran kecil dan tidak memiliki gejala

2. Polip Rahim

Benjolan di vagina juga bisa disebabkan oleh polip rahim. Keadaan ini biasanya tidak memerlukan pengobatan kecuali jika terasa sakit atau menyebabkan perdarahan yang signifikan.

Polip rahim bisa berbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran mulai dari kecil hingga besar. Benjolan juga bisa melebar di dinding rahim atau terlihat menggantung. Keadaan ini umumnya lebih sering dialami oleh wanita yang memasuki masa menopause.

3. Kutil Vagina

Kutil vagina disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang merupakan infeksi menular seksual. Seorang wanita biasanya tidak merasakan kutil di dalam vagina, tetapi ada kemungkinan untuk melihat pertumbuhan di luar lubang vagina. Kutil biasanya bertumbuh kecil dan tidak teratur.

Kutil umumnya dapat dilihat dengan memegang cermin di bawah vagina. Selain itu, keadaan ini menyebabkan rasa gatal, nyeri, sensasi seperti terbakar, dan perdarahan saat berhubungan intim.

 

4. Kanker Vagina

Kanker vagina bisa menyebabkan benjolan pada vagina, namun hal ini adalah sesuatu yang jarang terjadi. Keadaan ini bisa tumbuh karena perkembangan sel kanker yang berlebihan di lapisan sel kulit vagina atau sel kelenjar yang terletak di dalam vagina.

Gejala lain dari kanker vagina termasuk perdarahan atau keputihan yang tidak biasa. Jika kanker semakin parah, gejalanya mungkin termasuk sembelit, nyeri panggul, nyeri punggung, atau pembengkakan kaki. Meski begitu, gejala-gejala ini tidak selalu berarti seseorang menderita kanker, karena hal itu bisa disebabkan oleh kondisi lain, infeksi misalnya.

5. Fordyce Spots

Fordyce Spots adalah benjolan kecil berwarna putih atau kuning-putih yang ada di dalam vulva. Bintik-bintik ini juga ditemukan di bibir, pipi, dan biasanya pertama kali muncul pada masa pubertas. Meski tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya, bintik-bintik kecil ini cenderung semakin berisiko seiring bertambahnya usia.

6. Varises Vagina

Varises vagina bisa menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di sekitar vulva. Kondisi ini terjadi pada sekitar 10 persen kehamilan atau terkait dengan penuaan. Benjolan kebiruan atau urat bengkak bulat di sekitar labia minora dan mayora bisa terjadi.

Anda mungkin tidak mengalami nyeri, tetapi terkadang menyebabkan gatal atau berdarah. Biasanya tidak diperlukan perawatan untuk wanita hamil, karena varises akan surut sekitar enam minggu setelah bayi lahir. Diperkirakan sekitar 4 persen dari semua wanita akan mengembangkan keadaan ini. Penanganan biasanya dilakukan oleh dokter bedah vaskular.

7. Lichen Sclerosus

Lichen sclerosus adalah gangguan kulit kronis yang sering menyerang daerah genital wanita, terutama yang telah mengalami menopause. Kondisi ini paling sering terlihat di sekitar vulva dan anus. Gejala yang mungkin terjadi adalah:

  • Gatal, sering kali parah.
  • Kulit tipis yang mudah robek.
  • Bintik-bintik putih pada kulit yang lama kelamaan bisa menjadi bercak kulit tipis dan keriput.
  • Pendarahan atau memar.
  • Lepuh, yang mungkin berisi darah atau kadang juga tidak.
  • Nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seks.

Obat benjolan di vagina yang disebabkan oleh lichen sclerosus biasanya krim atau salep kortikosteroid. Seorang wanita yang memiliki kondisi ini memiliki sedikit peningkatan risiko terkena kanker vulva.

Cara Menghilangkan Benjolan di Vagina

Pada dasarnya, perawatan untuk benjolan vagina tergantung pada penyebab yang mendasari. Berikut adalah berbagai perawatan berdasarkan penyebabnya, di antaranya:

Benjolan Disebabkan oleh Kista

Jika kista vagina terinfeksi, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengurangi efek infeksi. Selain itu, dokter juga mungkin merekomendasikan perawatan di rumah dan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Sitz bath. Metode ini membuat bagian bokong dan kemaluan direndam secara bersamaan hanya dengan duduk seperti biasa.
  • Mengonsumsi pereda nyeri nonresep. Ini termasuk obat-obatan seperti ibuprofen dan acetaminophen.
  • Menghindari pakaian ketat dan tidak ada sirkulasi. Kenakan pakaian yang terbuat dari katun.
  • Menghindari seks dan tampon. Ketika seseorang mengalami kista vagina yang nyeri atau terinfeksi, memasukkan tampon atau berhubungan seks dapat memperburuk gejala dan mengganggu penyembuhan.

Benjolan yang Disebabkan oleh HPV

Hingga saat ini tidak ada pengobatan yang dapat mengobati HPV, akan tetapi dokter dapat menghilangkan kutil jika menimbulkan gejala. Perawatan termasuk pembekuan atau penggunaan operasi laser untuk menghilangkan kutil.

Benjolan Disebabkan oleh Kanker Vagina

Dokter mengobati kanker vagina dengan berbagai cara, tergantung sejauh mana perkembangan kanker tersebut. Jika seseorang memiliki sel prakanker di vaginanya, dokter mungkin merekomendasikan perawatan topikal untuk menghancurkan sel prakanker atau operasi laser untuk mengangkat sel prakanker.

Kanker vagina invasif atau lebih lanjut mungkin memerlukan operasi pengangkatan. Perawatan mungkin juga termasuk:

  • Terapi radiasi.
  • Kemoterapi.
  • Obat benjolan di vagina adalah obat untuk mencegah penyebaran sel kanker.

Seorang dokter juga dapat merekomendasikan perawatan individu berdasarkan penyebab yang mendasari.

 

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Perubahan yang terjadi di area vagina, terutama jika muncul benjolan yang disertai dengan beberapa gejala berikut, maka Anda harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter:

  • Terjadi pendarahan.
  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dan berbau busuk.
  • Menimbulkan rasa nyeri.

Meski begitu, sebagian besar benjolan di vagina tidak memerlukan perawatan invasif. Seorang dokter dapat mengevaluasi tampilan fisik untuk menentukan apakah Anda memerlukan perawatan lebih lanjut.

 

  1. Rachel Nall. 2018. What to do about vaginal cysts, sores, and bumps. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322782#treatment-options. (Diakses pada 18 Januari 2021).
  2. Morris, York. 2020. Guide to Vaginal Lumps and Bumps. https://www.healthline.com/health/womens-health/vaginal-lumps-bumps#_noHeaderPrefixedContent. (Diakses pada 18 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi