Terbit: 11 May 2017 | Diperbarui: 22 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Kini semakin banyak orang tua yang dengan enteng memberikan gadget pada anaknya yang masih berusia balita. Dengan asyik memainkan gadget layaknya smartphone atau tablet, maka anak pun tidak akan mudah menangis dan bisa lebih tenang. Sayangnya, pakar kesehatan ternyata menganggap penggunaan gadget ini bisa berbahaya bagi perkembangan anak. Seperti apakah dampak dari penggunaan gadget pada balita?

Balita yang Sering Bermain Gadget Cenderung Susah Berbicara

Sebuah penelitian dilakukan di Toronto, Kanada, untuk mengetahui seperti apa dampak dari penggunaan gadget pada balita. Hasilnya adalah, balita yang kerap menggunakan gadget cenderung mengalami hambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara. Fakta ini diungkapkan setelah meneliti 900 balita dengan rentang usia enam bulan hingga dua tahun. Diketahui bahwa saat balita-balita ini berusia 18 bulan, 20 persen diantaranya ternyata menggunakan gadget setidaknya 28 menit dalam sehari. Namun, setiap penggunaan gadget ini bertambah 30 menit, maka bayi akan cenderung mengalami penurunan kemampuan berbicara hingga 49 persen lebih rendah.

Tak hanya gangguan pada perkembangan kemampuan berbicara, penggunaan gadget pada balita juga diyakini menjadi penyebab mengapa anak mengalami masalah kurang tidur. Padahal, waktu tidur yang panjang para balita memiliki pengaruh besar bagi perkembangan fisik dan kecerdasannya.

Melihat adanya fakta ini, The Canadian Pediatric Society pun menyarankan kita untuk tidak memberikan gadget terlebih dahulu pada anak berusia di bawa dua tahun. Alih-alih memberikan gadget, cobalah untuk berinteraksi lebih sering dengan balita dan menenangkannya dengan cara lain jika menangis. Dengan melakukannya, maka kita akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak dan membuat kemampuan berbicaranya lebih terasah. Hal ini ternyata berimbas positif pada kemampuan belajar dan menyerap informasi anak yang lebih baik dan kemampuan bersosialisasi dengan orang lain di masa depan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi